Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 15 Mei 2018

Petualangan 5 Anak saat Mengikuti Perkemahan Pramuka dalam Film "5 Elang"

Disusun Oleh : Dewi Ayu Rahmawati

Judul Film     :        5 Elang
Tahun Rilis    :        25 Agustus 2011
Sutradara      :        Rudi Soedjarwo
Pemain          :        1. Christoffer Nelwan sebagai Baron
                               2. Iqbaal Diafakhri Ramadhan sebagai Rusdi
                               3. Teuku Rizky Muhammad sebagai Anton
                               4. Bastian Bintang Simbolon sebagai Aldi         
                               5. Monica Sayangbati sebagai Sindai
Orientasi :
            Film berjudul “5 Elang” bergenre petualangan pramuka, drama atau komedi. Film yang dirilis sejak 25 Agustus 2011 digarap oleh rumah produksi SBO Film yang berdurasi waktu 88 menit. Nama-nama pemeran utama yang termasuk ke dalam tim 5 elang yaitu Christoffer Nelwan (Baron), Iqbaal Diafakhri Ramadhan (Rusdi), Teuku Rizky Muhammad (Anton), Bastian Bintang Simbolon (Aldi), Monica Sayangbati (Sindai) yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo.
            5 Elang berkisah tentang Baron, bocah SD yang tinggal di Jakarta dan gemar bermain mobil RC. Suatu hari, ia harus mengikuti orangtuanya pindah ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Di sekolah barunya, Baron cenderung menyendiri dan menolak bergaul dengan teman-temannya. Padahal, ada Rusdi yang menawarkan persahabatan. Di sekolah ini, Rusdi dikenal sangat aktif mengikuti kegiatan pramuka. Ia menjadikan pramuka sebagai pegangan utama hidupnya.

Tafsiran isi :
            Pramuka dari sekolah mereka hendak mengikuti perkemahan, namun jumlah anggotanya kurang. Rusdi berniat mengajak Baron bergabung. Namun Baron menolak. Selain tidak berminat pada pramuka, ia ingin berlibur ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi mobil RC. Tapi Rusdi pantang menyerah. Dengan cerdiknya, ia mendatangi rumah Baron dan bertemu kedua orangtuanya. Rusdi membawa surat yang menyatakan Baron terpilih menjadi wakil dalam perkemahan pramuka. Ayah Rusdi bangga mendengar anaknya aktif di kegiatan kepramukaan. Baron tak kuasa menolak. Ia akhirnya mau ikut. Meski sebenarnya ia berencana kabur dari perkemahan karena mau menonton pameran mobil RC di Balikpapan yang diadakan bebarengan dengan acara perkemahan.
            Selain Baron dan Rusdi, dari sekolah mereka juga ada Anton, Aldy, Rio dan Chandra. Sayangnya Rio dan Chandra harus dipulangkan karena terkena cacar. Aldy menyukai salah satu anggota pramuka putri bernama Sandra tapi Sandra tidak menyukainya. Di perkemahan ini, Baron dan teman-temannya berkenalan dengan Sindai. Ia gadis tangguh yang sering dimanfaatkan anggota regunya yang semua beranggotakan pramuka putri.
            Dalam suatu permainan, Baron dan teman-temannya harus menjelajahi hutan yang lebat. Dari sini ada sedikit perselisihan antara Baron dan Rusdi, sehingga mereka berpencar. Baron bersama Aldy dan Sindai sedangkan Rusdi dan Anton, lalu Rusdi dan Anton bertemu penculik dan mereka diculik komplotan penebang hutan liar pimpinan Arip Jagau. Di sisi lain, Baron akhirnya menyadari pentingnya misi Rusdi. Baron, Aldy dan Sindai yang berencana kabur, akhirnya berjuang menyelamatkan Rusdi dan Anton dari tangan Arip Jagau dan anak buahnya. Aldy yang pandai berenang, menyusuri sungai untuk meminta bantuan, akhirnya pembina pramuka mereka datang untuk membantu mereka. Di sinilah persahabatan mereka mulai terjalin begitu akrab. Dan membuat kelompok bernama 5 Elang.
           
            Dalam film 5 Elang terdapat pelajaran moral saat Baron berbaik hati menolong anak cewek yang sedang menangis dengan mengambilkan balon yang tersangkut di antena di atap rumah bahkan sampai merelakan salah satu perangkat mobil RC nya. Dan mengajarkan pentingnya Go Green saat peran Rusdi mengatakan, “maaf, kertasnya kecil. Penghematan buat pohon”.

Evaluasi :           
            Film hiburan keluarga sekaligus menanamkan nilai-nilai positif dari kegiatan pramuka ini mengajarkan budaya Go Green (penghematan buat pohon) dengan akting pemain yang tampak natural. Cerita dari film ini singkat, tidak bertele-tele sehingga mudah dicerna oleh penonton. Adanya sikap membantu dan rela berkorban antar sesama teman.
       Sayangnya saat di tengah lomba, terlihat anak-anak pramuka dan kakak pembina sedang berlari untuk melihat lomba dan saat lomba selesai mereka bubar tanpa komando. Hal ini tentu bukan pramuka yang sebenarnya melainkan mungkin sang penulis masih terngiang oleh sifat sebagian rakyat Indonesia yang seperti itu. Setting di belakangnya banyak siswa yang tidak mengenakan dasi, membuat pelajar yang melihat film ini dapat mencontoh untuk tidak mengenakan dasi. Terjadi hal yang kurang sopan di menit 13 detik 25 saat Rusdi memperkenalkan Anton ke kakak pembina, terlihat Anton sedang mengunyah di hadapan kakak pembina, sambil berdiri pula.

Rangkuman :
            Film ini sangat layak disaksikan keluarga. Apresiasi patut diberikan kepada penulis yang berani memasukkan tema dalam pramuka meski sutradara tidak berhasil membuat penyaksi film terpengaruh untuk semangat mengikuti pramuka karena tak ada penjelasan lebih lanjut dari tampilan visualnya. Terlebih, dari semua akting para pemain dapat menutupi kekurangan dari posisi pengambilan gambar yang kurang mengesankan padahal lokasinya indah.
            Dapat disimpulkan bahwa film 5 Elang bukan sekedar film keluarga yang berkisah tentang petualangan dan persahabatan pramuka namun bisa disebut sebagai kado ulang tahun dalam rangka memperingati 50 Tahun (Tahun Emas) Gerakan Pramuka yang diperingati 14 Agustus 2011 silam. Film 5 Elang ini pantas menjadi tontonan wajib bagi anggota pramuka dan bagi orang-orang yang selama masa sekolah pernah memiliki pengalaman dalam kegiatan kepramukaan, film 5 Elang dapat dijadikan film nostalgia. Bahkan bagi yang tidak pernah bersentuhan dengan kegiatan pramuka, film ini pastinya akan mampu memberikan gambaran baru tentang pramuka dengan segala seluk-beluknya.





Daftar Pustaka :
2. http://irmateksulasanfilm5elang.blogspot.co.id/ (diakses pada 06 Mei 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar