Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 22 Mei 2018

TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (LA NINA)

Disusun oleh Febriana Lana Calida



1. Pernyataan umum :
Fenomena La Nina adalah kejadian alam yang dimana sebuah wilayah turun hujan lebih lama dari musim hujan setiap tahunnya. Pada periode musim kemarau, yaitu Juli, Agustus, dan September 2016 masyarkat diminta waspada terhadap potensi curah hujan tidak normal.
2. Sebab akibat 1 :
Menurut perkiraan dari BMKG, ternyata setelah melewati fase El Nino yang berat tahun 2015 lalu, bahkan sampai menyebabkan bencana kemarau panjang dan kebakaran hutan, tahun ini fenomena cuaca mulai membaik bagi Indonesia. Pasca fenomena El Nino, saat ini BMKG memperkirakan langit Indonesia akan dipenuhi oleh gejala La Nina, atau kebalikannya dari fenomena El Nino. Kesimpulan ini dirilis oleh Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Manado, pekan lalu.
“Curah hujan tinggi banyak terjadi di beberapa wilayah sehingga berpotensi menimbulkan tanah longsor, bahkan puting beliung,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya pada Rabu, 8 Juni 2016.
3. Sebab akibat 2 :
Jika melihat kembali potensi munculnya hujan di langit Indonesia, ada dua faktor yang dianggap bisa menjadi pemicu munculnya hujan deras.
Faktor pertama, hujan di Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh aktivitas monsoon Asia dimana pola angin musiman yang berbentuk setiap enam bulan sekali di Indonesia akan menjadi pengaruh seberapa besar potensi hujan.
Kemudian faktor kedua adalah fenomena El Nino dan La Nina. Seperti yang dikutip dari berbagai sumber, fenomena La Nina berawal dari menguatnya Angin Pasat Tenggara.
4. Sebab akibat 3 :
Akibat dari perubahan suhu permukaan laut, atmosfer tropis di wilayah barat Pasifik mengalami penguapan air dengan kadar yang lebih tinggi. Karena penguapan air laut yang tinggi, maka kemungkinan untuk munculnya awal Cumulus sebagai awan pembawa hujan pun menjadi semakin meningkat. La Nina kemudian membawa dampak hujan yang lebat bahkan bencana banjir, khususnya di Indonesia. Namun sebaliknya, La Nina membawa dampak kemarau dan kekeringan di wilayah Pasifik Timur antara wilayah Peru dan Ekuador.
5. Sebab akibat 4:
La Nina ini, kata Sutopo, akan berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya, kekeringan dan kebakaran lahan tidak akan sebesar pada 2015. “Selain faktor alam yang mendukung, antisipasi kebakaran hutan pada 2016 lebih baik dibanding tahun sebelumnya.”
BNPB, kata Sutopo, telah menempatkan 2 helikopter dan 2 pesawat air traktor untuk water bombing di Pekanbaru, Riau, sejak April 2016. “Hampir setiap hari helikopter dan pesawat tersebut melakukan pemadaman api di Riau,” ujarnya.
Dampak negatifnya, potensi banjir dan tanah longsor diperkirakan meningkat. Curah hujan tinggi banyak terjadi di beberapa wilayah sehingga menimbulkan tanah longsor, bahkan puting beliung.
Melansir dari laman Oceanservice, La Nina cenderung terjadi lebih lama dibandingkan dengan El Nino. Namun fenomena La Nina cenderung membawa dampak yang berbeda-beda di setiap areanya, walau memang di wilayah barat Pasifik cenderung sama dengan potensi hujan yang menguat drastis.













Daftar pustaka :
Lampiran Artikel :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar