Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 22 Mei 2018

Teks Ulasan Film "Harry Potter And The Goblet Of Fire" Wa Ode Savira Della Nissa XI AP 2


Harry Potter and The Goblet of Fire : “Bangkitnya Pelahap Maut”
Oleh Wa Ode Savira Della Nissa


Judul Film : Harry Potter and The Goblet Of Fire
Tahun Liris : 18 November 2005
Durasi : 157 menit
Sutradara : Mike Newell
Pemain :
1) Daniel Radcliffe berperan sebagai Harry Potter
2) Rupert Grint berperan sebagai Ron Weasly
3) Emma Watson berperan sebagai Harmionie Granger
4) Ralph Fiennes berperan sebagai Lord Voldermort
5) Michael Gambon berperan sebagai Albus Dambeldore
6) Brendan Gleeson berperan sebagai Mad-Eye Moody          
7) Robert Pattinson berperan sebagai Cedric Diggory
8) Miranda Richardson berperan sebagai Rita Skeeter
9) Stanislav Yenevski berperan sebagai Viktor Krum
10) Clemence Poesy berperan sebagai Fleur Delacour


ORIENTASI 1
Film “Harry Potter and The Goblet of Fire” ini adalah film keempat dari serial Harry Potter, film ini diproduksi oleh Warner Bros. Pictures  dan Heyday Films yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama yaitu “Harry Potter and The Goblet of Fire” karya J. K. Rowling yang terinspirasi dari khayalannya. Film ber-genre advanture fantasi ini berasal dari Britania Raya, Inggris yang dibintangi oleh Daniel Radcliffe, Rupert Grint, dan Emma Watson sebagai pemain utamanya.

ORIENTASI 2
Kisah dalam film ini diawali dengan mimpi buruk Harry Potter dan pertandingan piala dunia Quiddicth, dimana dalam pertandingan tersebut terjadi kerusuhan karena kedatangan sang Pelahap Maut yang menggunakan topeng dan membakar tenda-tenda para penonton. Lalu kisah selanjutnya adalah Sekolah Sihir Hogwarts yang terpilih menjadi tuan rumah dalam penyelengaraan turnamen piala Triwizard yang diikuti oleh 3 sekolah, yaitu Sekolah Sihir Hogwarts yang dipimpin oleh Albus Dumbeldore dan mengirimkan Cerdic Digory serta Harry Potter sebagai peserta, Akademi Sihir Beauxbatons yang dipimpin oleh Madame Maxime yang mengirmkan Fleur Delacour, dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor Karkarof mengirimkan Viktor Krum. Dalam turnamen Triwizard tersebut semua peserta akan mengikuti 3 tugas yang sangat berbahaya, dan ditugas terakhir mereka harus menemukan piala api yang terletak di dalam labirin raksasa yang sangat luas. Film ini diakhiri dengan kematian Cedric Diggory yang dibunuh oleh Voldemort yang bangkit kembali.

TAFSIRAN ISI 1
Untuk mengikuti turnamen Triwizard semua siswa dari ketiga sekolah tersebut yang berummur 17 keatas diperbolehkan untuk memasukan nama mereka ke dalam “Goblet Of Fire” atau Piala Api, tetapi hanya satu siswa yang memiliki keberanian tingggi dari masing masing sekolah yang akan terpilih untuk mengikuti turnamen yang berbahaya tersebut. Ketika Piala Api sudah memuntahkan ketiga nama siswa dari masing masing sekolah tersebut, tiba-tiba saja piala api memuntahkan satu nama kembali yaitu Harry Potter yang baru berumur 14 tahun terpilih untuk mengikuti turnamen Triwizard. Harry pun dituduh melakukan kecurangan karena telah memasukan namanya ke dalam piala api.

TAFSIRAN ISI 2
Walaupun film ‘Harry Potter’ ini merupakan film yang ber-genre Fantasi, tetapi film ini juga mempunyai pesan moral bagi para penonton untuk tidak menuduh orang sembarangan tanpa ada bukti yang jelas, Persaingan yang baik adalah persaingan yang sportif, jujur, dan bertanggung jawab, Jangan merusak persahabatan yang telah dibina dengan baik hanya karena kesalahpahaman, Terus semangat dalam menghadapi rintangan, Kita harus mengakui kesalahan yang kita perbuat dan meminta maaflah kepada orang yang telah kita sakiti, Berpikirlah yang bijak bahwa “Jika kita bisa menolong lebih dari satu orang kenapa tidak kita lakukan?”, Kita harus mengikhlaskan kepergian orang yang kita sayangi karena itu merupakan takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan Jangan menilai orang dari luarnya saja tetapi nilailah orang tersebut dari hatinya.

TAFSIRAN ISI 3
Penyelesaian untuk masalah yang terjadi dalam film “Harry Potter and The Goblet of Fire” ini sebenarnya tidak dapat dikatakan penyelesaian masalah yang sebenarnya, karena dalam film ini permasalahan yang utama itu baru muncul karwena bangkit kembalinya Voldemort dan penyelesaiannya terdapat pada film Harry Potter seri terakhir yaitu “Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2”. 

TAFSIRAN ISI 4
Film “Harry Potter and The Goblet of Fire” ini berbeda sedikit berbeda dari novelnya yaitu “Harry Potter and The Goblet of Fire” versi Inggris dan ‘Harry Potter dan Piala Api’ versi Indonesianya. Kebanyakan cerita yang terdapat pada novelnya tidak ditampilkan ke dalam film. Seperti, makhluk bernama sphink (makhluk berbadan singa berkepala manusia) yaitu makhluk yang seharusnya muncul di film ini pada adegan dalam turnamen triwizard yang harus diikuti oleh Harry pada babak akhir turnamen, semua peserta harus melewati rintangan yang telah disiapkan dalam labirin untuk memenangkan piala triwizard. Dalam rintangan di labirin tersebut seharusnya Harry itu menghadapi sphink, tetapi dalam film ini sphink itu dihilangkan dan diganti menjadi tanaman penjerat sihir.

TAFSIRAN ISI 5
Cerita dalam film “Harry Potter and The Goblet of Fire” inilah yang dijadikan sebagai sasaran bagi penonton terutama remaja yang menyukai film bergenre fantasi petualangan ditambah dengan adegan-adegan romansa yang disajikan secara menarik, terutama pada saat keempat peserta menjalankan tantangan yang sangat berbahaya. Apalagi yang sudah pernah menonton film Harry Potter seri sebelumnya, mereka pasti akan sangat menyukai film Harry Potter seri ini, karena disinilah permasalahan utama yang selalu menjadi perbincangan dalam film akan muncul, yaitu Voldemort yang merupakan pembunuh dari kedua orangtua Harry Potter akan bangkit untuk berusaha melawan Harry Potter dan semua orang yang akan menghalanginya untuk menjadi penguasa di dunia sihir.

EVALUASI 1
Film “Harry Potter and The Goblet of Fire” ini disajikan dengan alur cerita yang menarik, terutama pada saat Harry beserta ketiga orang peserta Turnamen Triwizard lainnya sedang menghadapi atau melewati tahap demi tahap rintangan yang telah ditentukan oleh pihak kementrian sihir. Dalam film ini juga mempunyai banyak pesan moral yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Para pemainnya juga sangat menjiwai perannya masing-masing. Pendapatan kotor yang diperoleh dari hasil pemutaran film ini sebesar 102 juta dolar AS, pendapatan untuk minggu pertamanya.

EVALUASI 2
Walaupun film ini mempunyai cukup banyak kelebihan, tetapi film ini juga tidak luput dari kekurangan antara lain yaitu banyak cerita atau pun tokoh yang tidak dimasukkan dalam filmnya, dan juga latarnya yang gelap sehingga tidak begitu terlihat apa kegiatan yang sedang dikerjakan. Karakter tokoh Harry Potter dalam filmnya juga berbeda dengan yang ada pada novel, karena karakter Harry Potter pada novel memiliki mata berwarna hijau sedangkan Harry Potter dalam film mempunyai mata berwarna biru.

RANGKUMAN
Dari paparan tadi, dapat disimpulkan bahwa film “Harry Potter and The Goblet of Fire” berbicara atau menceritakan tentang sebuah pertarungan yang terdiri dari 3 tahapan dan mempunyai pesan moral yang cukup banyak diantaranya adalah persaingan yang baik yaitu persaingan yang sportif, jujur, dan bertanggung jawab. Karena memiliki banyak pesan moral maka film ini sangat layak untuk ditonton oleh seluruh masyarakat.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar