Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 22 Mei 2018

Teks Ulasan Film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick" Annastasya Hana Pertiwi XI AP 1

VAN DER WICJK “CINTA 2 INSAN YANG TAK BISA BERSATU”

DISUSUN OLEH : ANNASTASYA HANA PERTIWI

  
JUDUL FILM             : TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK
TAHUN RILIS           : 19 DESEMBER 2013
SUTRADARA           : SUNIL SORAYA
PEMAIN                     : 1. Pevita Pearce sebegai Hayati
                                      2. Herjunot Ali sebagai Zainuddin
                                      3. Reza Rahardian sebagai Aziz
                                      4. Randy Danistha sebagai Bang Muluk
                                      5. Jajang C. Noer sebagai Mande Jamila
                                      6. Arzeti Bilbina sebagai Ibunda Bang Muluk
                                      7. Gesya Shandy sebagai Khadijah
                                      8. Niniek L. Karim sebagai Mak Base
                                      9. Kevin Andrean sebagai Sofyan



ORIENTASI 1
Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” ini adalah film yang diproduksi oleh Soraya Intercine Films yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama yaitu “Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck” karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau biasa disebut Hamka. Film ber-genre drama romantis ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata, film ini berdurasi 165 menit dan berasal dari Indonesia yang dibintangi oleh Pevita Pearce, Herjunot Ali dan Reza Rahardian sebagai pemeran utamanya.

ORIENTASI 2
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan perbedaan latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan cinta keduanya hingga berakhir kematian.

TAFSIRAN 1
Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki konflik, yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikan sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para tetua memustuskan agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh dan tidak berhubungan lagi dengan Hayati. Hal tersebut memang merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat.

TAFSIRAN 2
Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan Hayati. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.


TAFSIRAN 3
Tahap penyelasaian dalam Roman Tenggelamya Kapal Van Der Wijck karya Hamka ketika Zainuddin mendapat kabar bahwa Kapal yang ditumpangi Hayati tenggelam, sedangkan Hayati dirawat di Rumah Sakit Tuban. Dengan diterima Muluk sahabatnya Zainuddin menengok wanita yang sangat dicintainya itu. Rupanya pertemuan mereka itu adalah pertemuan yang terakhir karena Hayati menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam pelukan Zainuddin. Kejadian itu membuat Zainuddin merasakan penyesalan yang berkepanjangan hingga Zainuddin jatuh sakit dan meninggal dunia. Zainuddin dimakamkan di sebelah makam Hayati.

TAFSIRAN 4
Van der Wijck ditulis untuk mengkritik beberapa tradisi dalam adat minang yang berlaku saat itu, seperti perlakuan terhadap orang berketurunan blasteran dan peran perempuan dalam masyarakat, Hamka juga beranggapan bahwa beberapa tradisi adat tersebut tidak sesuai dengan dasar-dasar Islam ataupun akal budi yang sehat dan melalui Van der Wijck pula Hamka mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa demi tercapainya kemerdekaan dengan tidak melebarkan perbedaan antar suku dan budaya.

TAFSIRAN 5
Cerita dalam film “Tenggelamnya Kapal Va Der Wijck” inilah yang dijadikan sebagai sasaran bagi penonton dikalangan remaja yang menyukai film bergenre drama romantis dengan adegan-adegan romansa yang disajikan secara menarik dengan kata yang puitis.

EVALUASI 1
Film ini memiliki daya tarik dari segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton. Romantisme dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film ini pun dapat menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur cerita film tersebut sehingga membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun 1930-an pun dapat mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum kemerdekaan, penjiwaan dalam setiap karakter yang di bawakan oleh para pemain juga sangat bagus sehingga film ini dapat mecapai angka 570 ribu penonton dalam 7 hari.

EVALUASI 2
Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsound lagu-lagu yang terkesan kurang serasi dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga terdengar kekinian. Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, seharusnya diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut agar lebih dramatis.

RANGKUMAN
Dari paparan tadi dapat disimpulkan bahwa film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” ini berbicara atau menceritakan tentang romantisme sepasang kekasih yang terpisahkan oleh adat istiadat dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Meskipun sempat bertemu kembali, kisah cinta keduanya harus berakhir dalam sebuah tragedi tenggelamnya kapal Van Der Wijck, dalam film ini juga terdapat banyak pesan moran yang dapat kita ambil, oleh sebab itu film ini layan ditonton dan jadi rekomendasi untuk masyarakat.

                                       
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar