Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 03 Mei 2018

ABRASI

Disusun Oleh: Rusnia Ika Pratiwi

Abrasi merupakan pengikisan daerah pantai yang terjadi akibat gelombang dan arus laut yang sifatnya merusak (destruktif). Pengikisan ini mengakibatkan berkurangnya daerah pantai, di mana wilayah yang paling dekat dengan air laut akan menjadi sasaran pertama pengikisan. Jika dibiarkan, abrasi akan terus mengikis bagian pantai sehingga air laut akan membanjiri daerah yang ada di sekitar pantai.


Faktor Penyebab Abrasi
1.    Faktor alam
Fenomena alam yang menimbulkan abrasi antara lain pasang surut air laut, angin di atas lautan yang menghasilkan gelombang, dan juga arus laut yang sifatnya merusak. Faktor alam yang seperti ini tak bisa dihindari karena laut memang memiliki siklusnya tersendiri. Pada suatu periode, angin akan bertiup dengan sangat kencang dan menghasilkan gelombang dan arus laut yang besar.
2.    Faktor manusia
a)    Ketidakseimbangan ekosistem laut. Ketidak seimbangan ekosistem laut biasanya terjadi karena adanya eksploitasi besar-besaran terhadap kekayaan laut, seperti ikan, terumbu karang, dan lain sebagainya sehingga arus dan gelombang laut dalam jumlah besar mengarah ke arah pantai. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan abrasi.
b)    Pemanasan global yang dilakukan manusia. Pemanasan global biasanya terjadi karena pemakaian kendaraan, khususnya kendaraan bermotor secara berlebihan, asap yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik industri, dan juga pembakaran hutan. Asap tersebut menghasilkan zat karbon dioksida yang menghalangi keluarnya panas matahari yang dipantulkan bumi sehingga panas tersebut akan terperangkap di lapisan atmosfer. Suhu di bumi akan meningkat, es di kutub akan mencair, dan permukaan air laut akan mengalami peningkatan sehingga menggerus wilayah yang rendah.
c)    Penambangan pasir. Kegiatan penambangan pasir pantai yang dilakukan secara besar-besaran dengan cara mengeruk pasir sebanyak mungkin dalam intensitas tinggi bisa mengurangi volume pasir di laut dan juga mengurasnya sedikit demi sedikit. Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap arah dan kecepatan air laut yang menghantam daerah pantai. Jika tidak membawa pasir, air pantai akan menjadi lebih ringan dan lebih cepat saat menghantam pantai. Proses yang seperti ini akan memperbesar kemungkinan terjadinya abrasi.

Dampak dari Abrasi
1.    Penyusutan area pantai. Penyusutan area pantai merupakan dampak yang paling jelas terlihat akibat terjadinya abrasi. Gelombang dan arus laut yang biasanya membantu nelayan akan berubah menjadi pemandangan yang mengerikan. Hantaman kerasnya pada wilayah pantai bisa menggetarkan bebatuan dan tanah sehingga keduanya akan terpisah dari wilayah daratan dan tergenang air. Hal ini akan merugikan sektor pariwisata, serta mengancam keberlangsungan hidup penduduk yang ada di sekitar pantai.
2.    Rusaknya hutan bakau. Hutan bakau sengaja dibuat untuk mengurangi resiko terjadinya abrasi. Namun jika abrasi pantai sudah terjadi dalam tingkat yang tak bisa dikendalikan lagi, maka hutan bakau pasti akan mengalami kerusakan.
3.    Hilangnya tempat berkumpul bagi ikan pantai. Jika pantai terkena abrasi, ikan pantai akan kehilangan tempat untuk berkumpul. Pasalnya, mereka tak bisa menempati habitat ikan-ikan laut karena berbagai alasan, seperti ancaman predator, suhu yang tak sesuai, gelombang air laut yang terlalu besar, dan lain sebagainya. Akibat terburuk, ikan-ikan pantai tersebut bisa saja kesulitan untuk bertahan hidup.


   Pencegahan Abrasi
Abrasi sebisa mungkin harus dicegah karena dampaknya yang cukup berbahaya bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi:

1.    Menanam dan memelihara pohon bakau. Pohon bakau merupakan jenis pepohonan yang akarnya menjulur ke dalam air pantai. Pohon ini biasanya ditanam di garis pantai yang sekaligus membatasi daerah berair dengan daerah pantai yang berpasir. Jika pohon ini berkembang dengan baik, akarnya akan semakin kuat sehingga bisa menahan gelombang dan arus laut agar tidak menghancurkan bebatuan atau tanah yang ada di daerah pantai.
2.    Memelihara terumbu karang. Terumbu karang yang ada di dasar laut bisa mengurangi kekuatan gelombang dan arus laut yang akan menghantam daerah pantai. Karena itulah, terumbu karang dilestarikan dan dilindungi demi meminimalisir terjadinya abrasi.
3.    Melarang kegiatan penambangan pasir. Peraturan pemerintah bisa saja memegang peran penting dalam upaya mengurangi resiko terjadinya abrasi. Jika persediaan pasir di lautan berada dalam kategori yang cukup, maka air pasang, gelombang, ataupun arus laut tak akan banyak menyentuh garis pantai sehingga abrasi bisa dicegah. Kendati demikian, hal yang satu ini masih menjadi PR bagi pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kata.co.id/Pengertian/Abrasi/2661

Tidak ada komentar:

Posting Komentar