Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 24 Mei 2018

TEKS ULASAN FILM/DRAMA “NON-STOP”

KETEGANGAN KONSTAN DI PESAWAT DALAM FILM “NON-STOP”
Disusun Oleh: Ayuni Rahmawati



JUDUL FILM             : NON-STOP
TAHUN RILIS           : 2014
SUTRADARA           : JAUME COLLET-SERRA
PEMAIN                    : 1. LIAM NEESON SEBAGAI BILL MARKS
                                    2. JULIANNE MOORE SEBAGAI JEN SUMMERS

ORIENTASI:

            “Non-Stop” merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2014. Film yang disutradarai oleh Jaume Collet-Serra ini pemainnya antara lain oleh Liam Neeson, Julianne Moore, dan masih banyak lagi. Film bergenre action-thriller ini berdurasi 106 menit dan berumah produksi di StudioCanal, Silver Pictures dan Anton Capital Entertainment.

            Film ini dibintangi Liam Neeson sebagai US Air Marshal, Bill Marks. Dalam perjalanan pesawat ke London, dia menerima pesan yang bertubi-tubi dari orang yang tidak diketahui, mengancam bahwa jika ia tidak mentransfer $150 Juta, kematian akan terjadi di pesawat setiap 20 menit, kecuali Marks mengirimkan uangnya. Film ini dimulai dengan beberapa intrik, menunjukkan Marks depresi, mengonsumsi alkohol dan terjadi beberapa kendala dengan beberapa penumpang sebelum dia naik pesawat, ini dapat memberikan kesan bahwa Marks adalah orang yang kurang stabil dan membuat kita ingin tahu apa yang melatar belakangi cerita ini. Jen Summers (Julianne Moore) duduk di sebelah Marks di pesawat, yang juga menjadi misteri di film ini. “Non-Stop” menyuguhkan plot cerita yang menarik. Namun, plot utama dimulai setelah pesawat lepas ke udara ketika Marks mulai menerima pesan melalui sms. Ini adalah permainan yang menegangkan, Marks berupaya menemukan pelaku, dan ketika korban mulai meningkat, itu menjadikan film ini sangat menarik.

TAFSIRAN ISI:

            Bill Marks (Liam Neeson) merupakan seorang petugas keamanan udara (Air Marshall) yang bertugas berada dalam pesawat untuk memastikan tidak ada penyanderaan ataupun ancaman lain yang akan terjadi selama pesawat tersebut mengudara. Namun, Bill yang sudah berkali-kali melaksanakan tugasnya tersebut, kali ini harus menghadapi ancaman yang benar-benar mematikan. Ketika dia mendapatkan pesan dari telepon selulernya, bahwa ada orang yang meminta dibayar sebanyak 150 Juta Dollar. Apabila tuntutannya tidak dipenuhi, maka setiap 20 menit akan ada penumpang yang dibunuh.

Teror pun mulai mencekam. Bill yakin peneror ada di dalam pesawat dan ia pun mencoba menemukan sang pengirim pesan dengan cara-cara awam. Misalnya, seluruh penumpang disuruh mengangkat tangan menjelang tenggat 20 menit berakhir. Bill pun mengawasi siapa yang kelihatan mengutak-atik telepon seluler. Semua penumpang yang ia curigai satu per satu memiliki motif sebagai tersangka, termasuk penumpang cantik yang duduk di sebelahnya (Julianne Moore), dokter (yang sejak awal selalu diawasinya), penumpang yang mengajaknya bicara di bandara, pramugari pesawat (Michelle Dockery dan Lupita Nyong'O), bahkan kapten pesawat.

Film “Non-Stop” ini memberikan pelajaran bahwa jangan cepat percaya terhadap berita-berita buruk tentang seseorang dan menganggap seseorang itu selalu buruk karena berita yang belum pasti kebenarannya. Karena bisa saja orang yang kita anggap buruk suatu saat nanti akan menyelamatkan kita dalam suatu masalah yang kecil maupun yang besar sekali pun yang berhubungan dengan nyawa.

Dari segi cerita dan nuansa, film “Non-Stop” ini mirip dengan film “Flightplan” yang dibintangi Jodie Foster. Film yang disutradai Jaume Collet-Serra ini sekilas juga mempunyai kemiripan dengan “Red Eye” yang juga menawarkan ketegangan serta intimidasi di atas ketinggian.

            Teka-teki dari pembajakan pesawat inilah yang ditawarkan “Non-Stop” pada penonton yang mereka sasar, yaitu penonton yang menyukai film bergenre misteri dan aksi. Penonton dapat ikut menebak siapa yang menjadi dalang dari kasus tersebut dan juga ikut merasakan keseruan dan ketegangan dari aksi dalam film ini.

EVALUASI:

            Jaume Collet-Serra paham betul cara untuk terus mencuri atensi penontonnya. Tidak peduli seberapa dangkal materi yang ia berikan dan rasa kesal diakhir cerita, selalu ada sedikit rasa puas yang diperoleh. Kali ini ia berhasil menyuntikkan cita rasa modern yang dinamis pada teknik mengambil gambar, yang kemudian dipadukan bersama pilihan untuk menampilkan percakapan pesan dengan teks grafis pada layar. Tidak hanya itu, Jaume Collet-Serra juga berhasil mempermainkan penontonnya dengan rasa gelisah. Permainan menebak yang ia hadirkan juga sangat menarik, Dengan cekatan terus berpindah antar berbagai opsi yang telah ia miliki, seperti tidak mau penontonnya memperoleh waktu untuk merasa yakin pada pilihan mereka. Misteri terus mengambang dalam proses menunggu itu, tidak ada kata membosankan ketika berjalan dalam lika-liku cerita.

            Walaupun latar tempat yang digunakan hanyalah satu yaitu di dalam pesawat, namun dapat membuat penonton merasakan ketegangan dan keseruan dari film ini. Liam Neeson yang sudah jelas menjadi jualan utama film ini juga berhasil memberikan performa sesuai dengan apa yang penonton harapkan darinya. Neeson berhasil menjadikan teka-teki dan misteri yang ia bawa tampil menarik, kerapuhan emosi dan efek alkoholisme yang juga sanggup menimbulkan rasa ambigu.

            Namun, ketika sang biang keladi akhirnya terkuak, motif yang melatarbelakangi pembajakan tersebut seperti mengada-ada sehingga misteri yang dicoba dijalin dengan ketat dari awal menjadi cair tak berbekas.

            Proses syuting film yang hanya terdapat di bandara dan di dalam pesawat ini menghabiskan dana sebesar $50 Juta dan mendapatkan pendapatan kotor sebesar $199,462,160.

RANGKUMAN:

            Dalam film ini, Liam berperan menjadi Bill Marks, seorang polisi udara yang sedang menjalankan tugasnya untuk mengamankan penerbangan ke London. Sesaat setelah pesawat lepas landas, Bill tiba-tiba menerima pesan singkat yang intinya mengancam akan membunuh 1 orang yang ada di pesawat setiap 20 menit jika Bill tidak mentransfer uang sebesar 150 Juta Dollar. Pada akhirnya, Bill bersama sang pramugari yang bernama Nancy (Michelle Dockery) dan teman sebangkunya Jen Summers (Julianne Moore) harus berjuang keras untuk menghentikan aksi si pembunuh sekaligus mengungkap dan mengidentifikasi siapakah sang pelaku misterius yang juga berada dalam satu pesawat tersebut.

            Jadi, pelajaran yang dapat kita ambil setelah menonton film “Non-Stop” ini adalah jangan cepat percaya terhadap berita-berita buruk tentang seseorang dan menganggap seseorang itu selalu buruk karena berita yang belum pasti kebenarannya. Karena bisa saja orang yang kita anggap buruk suatu saat nanti akan menyelamatkan kita dalam suatu masalah yang kecil maupun yang sekali pun yang berhubungan dengan nyawa.

Film ini layak ditonton untuk semua kalangan dengan bimbingan orangtua tentunya. Adegan aksi memang tidak begitu banyak, tapi cara Bill Marks untuk mencari siapa dalang dibalik pembajakan pesawat ini patut dipuji. Memang bukan film yang sangat sempurna namun sangat unik kemasannya dan tidak rugi untuk dinikmati.








Daftar Pustaka:       





https://dewi-movie.blogspot.co.id/2014/ diakses pada 7 Mei 2018.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar