Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 14 Mei 2018

Mimpi dan Harapan "Laskar Pelangi"

Disusun Oleh : Sarahdiva Assyafira



Orientasi
Film ini berjudul “Laskar Pelangi” yang bergenre persahabatan dan pendidikan, diadaptasi dari novel yang ditulis oleh Andrea Hirata dan terinspirasi dari kisah nyata sang penulis lalu di produksi oleh Miles Films Productions dan Mizan Production. Menceritakan tentang kisah hidup 10 orang anak yang memiliki latar belakang keluarga miskin. Mereka tinggal di pulau Belitong, Provinsi Bangka Belitung. Nama 10 anak tersebut adalah Lintang, Ikal, Mahar Ahlan, Jumadi Ahlan, A Kiong, Syahdan Noor Aziz, Borek, Mukharam Kucai Khairani, Harun, Trapani, dan Sahara yang merupakan satu-satunya anak perempuan di antara mereka.10 orang bersahabat ini mempunyai orang tua yang bekerja sebagai penambang timah.
Namun, walaupun kehidupan ditimpa kemiskinan, mereka tetap menjalankan aktivitas pendidikan seperti anak-anak pada umumnya. Dengan gedung sekolah tua ala kadarnya, mereka tetap semangat dan senang menimba ilmu di tempat itu.  Mereka mempunyai teman baru di sekolahnya, yaitu seorang gadis cantik bernama Flo yang merupakan anak dari seorang pegawai penambangan timah. Dalam kondisi sekolah yang memprihatinkan, gedung yang sudah tua serta tidak layak pakai dan murid sekolah yang hanya ada 10 anak di sekolah itu. Keadaan seperti itu mendapatkan respon dari Pemerintah Daerah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatra Selatan, yaitu berupa peringatan bahwa sekolah tersebut (SD Muhammadiyah) harus ditutup karena memiliki murid yang terlalu sedikit. Harun seorang anak yang mempunyai keterbelakangan mental, ia mempunyai komitmen ingin sekolah dan datang pada saat penutupan.
Pada saat penerimaan siswa baru, baru terkumpul 9 siswa. Ketika Pak Harvan berpidato, bahwasanya sekolah tetap berdiri harus dengan 10 orang, di saat itulah Harun datang sebagai pelengkap dan akhirnya sekolah tidak jadi ditutup. Ibu Muslimah ialah seorang guru yang sabar dalam mendidik mereka. Beliau adalah sosok wanita yang mempunyai tekad kuat. Beliau hanya seorang lulusan pendidikan tingkat SMP, namun dengan tekadnya yang kuat beliau menjadikan dirinya wanita yang kuat, tegar, dan memiliki dedikasi tinggi akan pendidikan. Film ini berdurasi 125 menit. Pemeran utama di film ini adalah Suharyadi Syah Ramadhan, Muhamad Syukur Ramadan, Jefry, Febriansyah, Yogi Nugraha, Dewi Ratih Ayu Safitri, Marchella El Jolla Kondo, Suhendri, Levina, Verrys Yamarno, Ferdian, Zul Fanny
Tafsiran Isi
Dalam film ini awal konflik terjadi saat suasana mulai tegang karena ternyata pendaftaran tidak mencukupi batas minimal siswa calon siswa yang disyaratkan oleh Depdikbud Sumsel. Apabila calon siswa yang mendaftarkan kurang dari sepuluh anak, maka SD Muhammadiyah harus ditutup. Setelah ditunggu hingga siang, ternyata jumlah pendaftar tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah ini tentu saja belum mencukupi persyaratan Depdikbud. Hal ini tentu saja sangat mencemaskan Pak Harfan sang kepala sekolah dan Bu Muslimah sang guru. Sampai pada akhirnya Pak Harfan memutuskan untuk memberikan pidato sekaligus mengumumkan bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan.
Sesaat hampir saja Pak Harfan memulai pidatonya untuk memberitahukan bahwa penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah dibatalkan, seorang ibu muncul  untuk mendaftarkan anaknya (Harun) yang mengidap keterbelakangan mental. Tentu saja kedatangan Harun dan ibunya ini memberikan napas lega kepada Pak Harfan, Bu Muslimah dan juga para calon siswa serta orang tuanya. Harun telah menggenapi jumlah siswa untuk menghindarkan SD Muhammadiyah dari penutupan.
Sekolah yang jika malam dipakai sebagai kandang ternak ini akhirnya memulai kegiatan belajar-mengajar meski dengan fasilitas yang seadanya. Tiba saatnya mengikuti karnaval antar sekolah. Keikutsertaan SD Muhammadiyah sempat diperdebatkan karena ketidakadaan dana dan sikap pesimistis yang muncul. Namun, Bu Muslimah bersikeras mengikutkan murid-muridnya. Karena nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai murid yang kreatif, Mahar pun ditunjuk sebagai ketua untuk mengurusi persiapan karnaval. Dengan ide cemerlang dan kreativitasnya, Mahar berhasil menggiring teman-temannya merebut piala kemenangan.
SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini adalah perlombaan cerdas cermat. Bu Muslimah, Ikal dan kawan-kawan sempat khawatir karena tak lama perlombaan akan dimulai namun ujung tombak tim mereka belum juga datang. Untungnya meski hampir terlambat, akhirnya si cerdas itu pun datang (Lintang). Awalnya tim dari SD Muhammadiyah tertinggal angka melawan SD PN dan SD Negeri. Namun pada saat memasuki soal yang berbau angka SD Muhammadiyah mengejar ketertinggalan dan berhasil keluar sebagai juara.
Pesan moral dari film ini adalah pendidikan sangat penting dan merupakan hak setiap anak bangsa, memiliki keteguhan dan keyakinan akan prinsip hidup dan memberilah sebanyak-banyaknya kepada orang lain bukan menerima sebanyak-banyaknya dari orang lain. Film ini kebanyakan ditonton oleh semua umur karena berceritakan tentang perjuangan anak bangsa yang ingin bersekolah.

Evaluasi
Kelebihan dari buku ini adalah terletak dari cara penyampaian bahasa tulis dari Andrea Hirata yang begitu khas dan menarik. Dengan aksen-aksen Melayunya yang kental serta menggambarkan latar belakang sosial budaya etnis melayu yang unik serta menarik untuk diceritakan. Buku ini juga memuat tentang kisah persahabatan serta ketabahan dalam menghadapi segala tantangan hidup. Selain itu kritik sosial terhadap pemerintah juga sangat jelas digambarkan oleh penulis dengan adanya ketidakmerataan pembangunan di daerah serta absennya pemerintah dalam perkembangan dunia pendidikan khususnya di daerah terpencil.
Kekurangan dari novel ini yakni terletak pada pengaburan waktu, tempat, dan nama tokoh dalam novel tersebut. Novel ini diadaptasi dari pengalaman masa kecil penulis yang berarti kisah di dalamnya merupakan sebuah fakta, mengingat banyak kritik sosial yang terdapat dalam novel lskar pelangi. Waktu dalam novel tersebut sengaja dibuat kabur dan terkesan abu-abu sehingga masalah-masalah sosial pada saat itu terasa sangat kabur dan tidak jelas.
Rangkuman
Film ini layak ditonton, di produksi oleh Miles Films Productions dan Mizan Production di bioskop 25 September 2008. Jika ingin menyaksikan tentang bagaimana seorang anak desa yang ingin bersekolah dan meraih cita-citanya dengan keterbatasan biaya maka tontonlah film ini. Film ini mampu menyadarkan kita bahwa pendidikan sangatlah penting dan peran pemerintah sangatlah dibutuhkan dalam menunjang pendidikan.
Dengan demikian banyak amanat dan pesan moral yang terdapat dalam film ini, jangan dilihat dari sisi negatifnya lihatlah dari sisi positifnya. Film ini juga dapat menghibur penonton dan memberi banyak manfaat lain.


Daftar Pusaka
2.    https://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi diakses pada 04 Mei 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar