Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 14 Mei 2018

TAWURAN ANTAR PELAJAR

Disusun Oleh: Novita Kurniyawati


Pernyataan Umum :
Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang.Saat ini, tawuran antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah atau sekitar saja,namun terjadi di jalan-jalan umum, dan mengakibatkan pengrusakan fasilitas publik.


Urutan Sebab - Akibat :
Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu karena permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengelompokan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin. Pengelompokan tersebut yang biasanya dikenal dengan sebutan Genk. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok yang beda sekolah.
Dari aspek fisik,tawuran dapat menyababkan kematian dan luka berat bagi para siswa. Kerusakan yang parah pada kendaraan dan kaca gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.sedangkan aspek mentalnya , tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Solusi untuk mengurangi terjadinya tawuran antar pelajar yaitu:
  1.       Para siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak dapat  terselesaikan dengan jalan kekerasan.
  2.      Untuk para pendidik, lakukanlah komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih.
  3.    Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.
  4.  Ajarkan ilmu sosial budaya, karena ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
  5.  Pihak sekolah harus benar-benar tegas, dan memberikan sangsi seberat-beratnya bagi siswa yang terlibat tawuran.
  6.  Bagi para orang tua, mulailah jadi sahabat anak-anaknya. Jangan jadi polisi, hakim atau orang asing dimata anak. Hal ini sangat penting untuk memasuki dunia mereka dan mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan atau rasakan. Jadi kalau ada masalah dalam kehidupan mereka, orang tua bisa segera ikut menyelesaikan dengan bijak dan dewasa. Menjaga dan menjalin komunikasi  antara anak dan orang tua dengan baik. Orang tua harus selalu memantau puteranya terutama pada waktu pulang sekolah. Memberikan pendidikan disiplin dari usia dini. Bagi orang tua yang sibuk, saya menyarankan agar aaputeranya disekolahkan dengan reportasi baik. Menjaga keharmonisan keluarga. Diajarkan berperilaku sopan dan tanggung jawab. Selalu mengingatkan pada puteranya saat berangkat sekolah.
  7.    Buat sekolah khusus dalam lingkungan yang penuh disiplin dan ketertiban bagi mereka yang terlibat tawuran. Ini adalah cara untuk memutus dendam dan masalah dalam dunia pelajar. Jadi siapapun dan dari sekolah manapun yang terlibat tawuran, segera tangkap dan masukkan dalam sekolah khusus yang memiliki kurikulum yang khusus bagi mereka. Dengan jalan tersebut, setidaknya teman atau adik kelas mereka tak akan lagi terpengaruh oleh ide-ide gila anak-anak yang suka tawuran ini.
  8.   Perbanyaklah kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan yang biasa dilakukan sehabis selesai kegiatan belajar mengajar dapat mencegah sang pelajar dari kegiatan-kegiatan negatif. Misalnya ekskul futsal, setelah selesai futsal pelajar pasti kelelahan sehingga tidak ada waktu untuk keluyuran malam atau hang out dengan teman lainnya.
  9.   Pengembangan bakat dan minat pelajar
  10.   Pengembangan dan minat ini bisa mngarahkan potensi dan bakat mereka yang terpendam.
  11.  Pendidikan agama sejak dini. Pendidikan agama ini sangat penting sekali, karena apabila seorang pelajar memiliki basic agama yang baik tentunya bisa mencegah pelajar tersebut untuk berbuat tidak terpuji karena mereka mengetahui akibatnya dari perbuatan tersebut.
  12. Boarding school (sekolah berasrama). Ini merupakan salah satu alternatif mencegah pelajar dari tawuran. Biasnya di skolah ini, waktu belajar lebih lama dari sekolah umum. Ada yang sampai jam 4 sore, setelah maghrib ngaji atau pelajaran agama. Selesai isya’ pelajar biasanya pergi ke perpustakaan untuk belajar atau mengerjakan tugas. Jam 8 malam, pelajar baru bisa beristirahat atau lainnya. Sekolah ini sangat efektif menurut saya, pelajar tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan dunia luar karena kesibukan mereka.
  13.        Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dak tidak menuntun.
  14.           Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat.
  15.         Memberikan untuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan potensi remaja
  16.           Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar
  17.          Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orang tua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik.
  18.         Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sedang mencari jati diri.
  19.  Memfalisitasi para pelajar agar bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di waktu luangnya. Contohnya: membentuk ikatan remaja masjid atau karang taruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat.

Untuk meminimalisir terjadinya tawuran dengan cara berikut:
1.         Prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, dan juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2.         Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya .
3.         Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4.         Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan denga siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5.         Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
6.         Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.
7.         Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman anak-anak yang baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja.
8.         Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.





Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar