Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 22 Mei 2018

Teks Eksplanasi Kompleks (AURORA)

Disusun oleh : Devita Sepriana


Pernyataan Umum
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Adapun pengertian dan prosesnya  sendiri adalah cahaya indah yang terpampang dilangit sebagai akibat dari adanya badai matahari yang menyebabkan angin surya sebagai salah satu fenomena unik matahari dengan membawa partikel berupa proton dan elektron dimana angin surya dengan kecepatan tinggi tersebut kemudian akan membentur lapisan magnetosfer bumi. Beberapa partikel yang berhasil menembuh pelindung bumi akan masuk ke lapisan atmosfer sehingga partikel yang dibawa akan berbenturan dengan oksigen dan nitrogen yang akan menimbulkan lapisan cahaya indah bernama aurora.

Sebab
Beberapa hal penting yang berkaitan dengan terbentuknya aurora yaitu :
1.   Medan magnetik suatu planet, (dalam hal ini bumi)
2.   Angin Matahari, adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma),yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari (korona),tersusun dari elektron berenergi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang, karena energi panasnya yang sangat tinggi. Plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gas terionisasi maka terbentuklah  plasma, biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah.
3.    Interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari (plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah. Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa pancaran plasma mendekati bumi, lalu  plasma ini tertarik atau dibelokan ke pusat magnet bumi (kutub utara dan selatan), saat plasma ini  bertemu partikel atmosfer bumi terjadilah interaksi di antara keduanya sehingga memendarkan warna yang indah, itulah Aurora.
Fenomena aurora ini terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan aktivitas kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari ( solar storm). Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari ( sunspot ), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang terjadi pada medan magnet Bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah (misalnya di lapisan ionosfer). Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.

Akibat
Selain menyuguhkan keindahan, Aurora ternyata juga memiliki beberapa akibat lain baik positif maupun negatif. Adapun akibat dari terjadinya aurora yaitu,
Plasma Panas, salah satu penelitian yang dilakukan oleh Dr Robert dari University of Southampton setelah melakukan pengamatan mendalam terhadap 2 lobus partikel di lapisan magnetosfer bumi yang secara umum selalu bersifat dingin, ketika terjadi suatu proses aurora yang disebut aurora theta ternyata ditemukan bahwa plasma lobusnya bersuhu panas. Lebih lanjut, ia mengajukan hipotesis bahwa lapisan plasma panas pada aurora theta disebabkan oleh berkumpulnya plasma panas di kawasan lobus lintang tinggi. Jadi khusus untuk fenomena aurora yang diberi nama theta tersebut lapisan plasma yang diakibatkan justru bersuhu panas.
Adanya Warna-Warna Di Langit Malam, salah satu keindahan yang disajikan oleh aurora yang menjadi daya tarik bagi manusia adalah efek warna yang diakibatkan oleh benturan partikel angin surya dengan lapisan udara bumi. Dalam beberapa pengamatan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa perbedaan benturan antara partikel (ion) dengan jenis lapisan atmosfer bumi ternyata juga mengakibatkan perbedaan warna dari aurora. Bila partikel angin surya berupa elektron kemudian berbenturan dengan nitrogen maka warna yang dihasilkan di langit umumnya hijau, sedangkan bila elektron berbenturan dengan oksigen warnanya yang dihasilkan umumnya adalah biru atau merah. Jadi sebagai akibat dari proses aurora langit akan menjadi berwarna sesuai karakteristik tabrakan partikelnya.

Menjadi Mitos Pertanda Firasat, salah satu akibat aurora yang unik adalah bahwa aurora dijadikan oleh beberapa kalangan manusia sebagai sebuah mitos berupa menandakan akan adanya firasat tertentu. Salah satunya adalah bangsa Inuit yang beranggapan bahwa cahaya aurora adalah jelmaan dari roh-roh yang sedang melakukan permainan di langit. Oleh karena itu, pada saat terjadi fenomena alam tersebut umumnya mereka mengeluarkan larangan bagi anak-anak bermain di malam hari.
Dapat Mengganggu Jaringan Telekomunikasi, akibat jenis ini merupakan efek paling rasional dari aurora karena sudah terbukti secara jelas. Pada saat terjadinya aurora elektronik yang berbasis frekuensi seperti radio, televisi dan beberapa peralatan lainnya akan terganggu.

Mengganggu Arus Listrik, sebagaimana diketahui bahwa proses terjadinya aurora tidak bisa dilepaskan dari adanya proses terjadinya badai matahariyang menabrak lapisan magnetosfer bumi. Badai matahari yang terjadi ternyata juga mampu menimbulkan efek samping terhadap kelistrikan.

 Dapat Mengganggu/Merusak Satelit, lapisan elektron yang dibawa oleh angin surya selain juga menabrak magnetosfer juga menabrak benda-benda lain disekitar bumi, salah satunya adalah Satelit. Dalam catatan sejarah pada bulan Januari 1994 sebanyak 2 (dua) buah satelit berjenis satelit komunikasi terganggu bahkan rusak karena tertabrak partikel elektron dari angin surya. Satelit tersebut adalah satelit milik Kanada, diantara dua satelit tersebut satu buah satelit baru bisa pulih kembali setelah diperbaiki selama kurang lebih 6 (enam) bulan.

Dapat Mengganggu GPS, fenomena aurora selain mengganggu frekuensi juga berakibat pada gangguan terhadap sistem GPS. Tabrakan elektron yang terjadi bisa menyebabkan terjadinya gangguan terhadap sistem GPS, salah satunya adalah sistem GPS milik WAAS salah satu perusahaan di Amerika Serikat. Gangguan tersebut terjadi selama kurang lebih 30 jam.



Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar