Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 01 Mei 2018

Fenomena Alam Tsunami - Nurwahyu Rahma Ningsih XI-AP2

Disusun oleh Nurwahyu Rahma Ningsih
 

 

Pernyataan Umum

       Tsunami yang berasal dari bahasa jepang, yaitu isu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang, merupakan salah satu bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia. Berdasarkan arti kata tersebut, tsunami dapat diartikan sebagai perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan lait secara vertikal dengan tiba-tiba. Tsunami ini rawan di semua negara yang berbatasan dengan laut dan memiliki potensi gempa yang tinggi. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-100 km perjam. Setara dengan kecepatan pesawat gerbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menuru hingga sekitar 30 km per jam.

Urutan sebab akibat

Tsunami terjadi saat gerakan vertikal pada kerak bumi karena letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba sehingga mengganggu keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran energi air laut yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar sehingga terjadilah tsunami.
 Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunubg meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
 Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut dimana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapa pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapi pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai pantai tsunami akan merayap masuk ke daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gempa yang menyebabkan tsunami yaitu gempa bumi yang berpusat di tengh laut dan dangkal ( 0-30 km ), gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Ricther, Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
 Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua. Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapet menghasilka tsunami. Gempa yang menyebakan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yan berada diatasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi tsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Upaya dan solusi  dalam penanggulangan bencana alam Tsunami
        Pemerintah Indonesia, dengan bantuan Negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem peringatan Dini Tsunami Indonesia ( Indonesia Tsunami Early Warning System-Ina TEWS ). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ( Decision Support System - DSS ).
         Cara penanggulangan tsunami yaitu melaksanakan evakuasi secara intensif, melaksanakan pengelola pengungsi, melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah, membuka dan hidupkan jalur logistic dan lakukan resuplay serta pendistribusian logistic yang diperlukan, membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota dan lain-lain.





Daftar pustaka diakses pada Tanggal 26 April 2018

http://tamanbahasaindonesia.blogspot.co.id/2016/05/teks-eksplanasi-tsunami_27.html. 

http://www.fulvom.com/2015/02/teks-eksplanasi-terjadinya-tsunami-html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar