Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 17 Maret 2020

Harga Sebuah Percaya


“KISAH SANG PENANDAI”

Judul Novel                : Harga Sebuah Percaya
Penulis                        : Tere Liye
Penerbit                      : Mahaka Publishing
Tahun Terbit             : 2017
Tebal Buku                : 298 Halaman
Kategori                     : Fiksi

"Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya."
          Kisah dalam novel ini diawali oleh seorang laki laki bernama Jim dan seorang perempuan bernama Nayla. Cerita ini berlatar di salah satu kota terindah benua-benua utara yang pernah ada. Dikota inilah Jim akhirnya bertemu dengan kekasih pujaan hatinya, Nayla. Pertemuan mereka terjadi saat Jim sebagai pemain musik menghadiri pernikahan teman dekatnya, Marguiretta yang menikah dengan putra dari keluarga penguasa Negeri Seberang. Dan Nayla merupakan salah satu dari rombongan besan mempelai pria Negeri Seberang itu. Pertemuan itu berlangsung dengan cepat, secepat perpisahan sepasang kekasih ini. 
          Menurut saya, cerita ini memang dimulai dengan kisah yang menyakitkan. Lebih menyakitkan lagi ketika si pria mendapatkan ganjaran atas ketidakmampuan memperjuangkan cintanya. Tapi cerita ini tidak berakhir begitu saja. Cerita yang sebenarnya dimulai ketika si tokoh utama bertemu dengan Si Penandai. Si Penandai adalah seseorang yang membuat dongeng-dongeng tentang kehidupan.
          Jim akhirnya terpilih untuk memulai dongengnya sendiri. Awalnya Jim sulit untuk mengerti apa yang dimaksud oleh penandai. Tapi keadaan memaksa Jim untuk mempercayai Si Penandai dan akhirnya memulai perjalanannya dalam mencari dongengnya sendiri.
          Di perjalanan tersebut, Jim memutuskan untuk ikut dalam ekspedisi untuk menemukan tanah harapan. Selama ekspedisi tersebut Jim akan bertemu dengan berbagai macam tokoh lain. Seperti Laksamana Ramirez pemimpin ekspedisi “Tanah Harapan”, Pate teman kelasi Jim yang berkulit gelap, dan si Mata Elang seorang Kepala Pasukan Legendaris di Armana Terapung.
          Si kelasi yang menangis, itulah julukan Jim diatas kapal Pedang Langit. Tapi dengan seiring waktu, si kelasi yang menangis dapat berubah menjadi lebih jantan, kuat, berani, yang bisa menghabisi perompak terkuat sekalipun. Tapi apakah Jim bisa memperkuat hati dan perasaaannya ketika berhubungan dengan masalah Nayla? Apakah Jim bisa melupakan Nayla-nya? Apakah dia akhirnya akan bersama dengan Nayla-nya?
          Poin penting dalam novel ini adalah sebagai manusia kita tidak bisa menentukan takdir. Walaupun kita tau petunjuk akan takdir itu sendiri, tetapi sampai akhir kita tetap tidak tau apa yang akan takdir bawakan untuk manusia. “Harga Sebuah Percaya” memang dipertaruhkan. Percaya akan takdir baik, dan berusaha untuk mewujudkan takdir baik itu sendiri. Jangan pernah menyerah menjemput takdir, karena ketika kita menyerah hanyalah penyesalan yang akan kita temui di akhir. 
          Banyak sekali ungkapan yang ditulis Tere liye dalam novel ini yang saya suka. Entah kenapa, bukannya membandingkan tere liye dengan penulis yang lain. Tetapi, menurut saya pilihan kata yang dipaparkan oleh tere liye sarat akan makna dan terasa menggema. Banyak kalimatnya yang membuat kita berpikir tentang kehidupan. Secara pribadi, saya memang lebih tertarik dengan novel yang bercerita tentang kehidupan. Yang bisa membuat saya berpikir dan merenungi apa arti kehidupan saya di dunia ini. Untuk itu, bagi pembaca yang memiliki ketertarikan yang sama dengan saya kayaknya novel ini bisa menjadi tambahan untuk list bacaan kamu.
          Buku ini memiliki banyak kelebihan yang mampu membuat pembaca terbawa dalam suasana ketika membacanya, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, penggambaran suasana dan tokoh yang jelas serta ringan bila dibaca oleh kalangan manapun. Dilihat dari judulnya buku ini sangat menarik. Kisah yang di ceritakan dalam novel ini lebih condong ke kisah percintaan yang pastinya sangat di minati oleh para remaja di masa sekarang, dengan pemilihan sampul yang sederhana membuat novel ini tidak lepas dari sisi ekstrinsik atau nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya.
          Kekurangan dalam buku ini terdapat kata yang sering diulang-ulang. Di beberapa halaman ada cetakan yang hurufnya kurang jelas, sehingga sulit untuk dibaca. Pembukuan yang kurang kokoh membuat beberapa lembar halaman bisa saja terlepas. Beberapa tokoh didalamnya tidak digambarkan secara jelas, contohnya nama “gadis” membuat pembaca kurang mengerti siapa dia sebenarnya walaupun terdapat nilai sosial tapi unsur religius dan mendidik tidak termasuk didalamnya, mungkin karena novel ini mengisahkan tentang percintaan saja, sehingga penulis tidak begitu menekankan nilai tersebut. Terlebih lagi akhir dari novel tersebut masih belum klimaks yang membuat pembaca masih bertanya-tanya apa akhir dari cerita itu apakah membahagiakan atau malah justru menyedihkan. Tidak seperti novel percintaan lainnya yang memiliki ending yang sempurna tanpa menggantung dan membuat pembaca bertanya-tanya dan tentunya pasti penasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar