Follow Us @literasi_smkn23jkt

Sabtu, 21 Maret 2020

Hujan Yang Membawa Kenangan

Di Susun Oleh : Radinkha Putri Arbi



IDENTITAS BUKU
Judul Novel         : Hujan
Pengarang          : Tere Liye
Penerbit              : Gramedia
Tahun Terbit        : 2016
Tempat Terbit      : Gedung Gramedia Blok I, Lt.5
                              Jl. Palmerah Barat 29-33
                              Jakarta 10270
Tebal Buku          : 320 halaman

Novel hujan ini berlatar bumi pada tahun 2050. Berawal dari seorang gadis yang bernama Lail yang mendatangi sebuah pusat terapi saraf untuk menghilangkan semua kenangan pahit dalam hidupnya dengan menggunakan sebuah teknologi canggih pada masa itu. Terapi dimulai dengan memindahi peta seluruh saraf otak Lail dengan ditemani seorang fasilitator bernama Elijah. Terapi tersebut dilakukan di ruangan 4 x 4 m kubik yang terlihat didesain terlalu sederhana.

Lail adalah seorang remaja berusia 13 tahun yang ada tahun 2042 kehilangan kedua orang tuanya pada saat tgerjadinya gempa bumi yang dahsyat. Beruntunglah ada seorang anak laki-laki yang berusia 2 tahun lebih muda darinya bernama Esok yang menyelamatkannya. Esok puin kehilangan 4 saudara kandungnya dan menyisakan ibunya yang mengalami kelumpuhan akibat gempa.

Kisah Esok dan Lail pun bermula setelah bencana terjadi. Mereka harus tinggal di pengungsian hingga kota bisa kembali pulih. Kota itu merupakan kota yang sangat maju dengan perkembangan teknologi canggih yang tersedia di kota itu, baik sebelum gempa terjadi maupun setelahnya. Pada saat itu kota kembali pulih dan pengungsian resmi ditutup, Lail dan Esok harus berpisah karena Esok diadopsi oleh Wali kota dan Lail tinggal di Panti Sosial. Perpisahan inilah yang menggambarkan dua anak yang terpisah tetapi di masing-masing tempat, mereka menjalani kehidupannya dan mengejar mimpi-mimpinya.

Di Panti Sosial, Lail bertemu dengan Maryam yang merupakan teman satu kamarnya hingga suatu hari mereka bersahabat. Maryam adalah sosok seorang remaja yang memiliki selera humor, berjiwa sosial, dan teguh dalam mewujudkan impiannya. Persahabatan mereka di gambarkan baik suka maupun duka. Mereka tidak hanya harus sekolah tetapi juga harus menjalani tugas-tugas mereka di Panti Sosial dan berhadapan dengan ibu panti yang bernama ibu Suri yang terkenal tegas dan ketus terhadap anak-anak panti. Di panti inilah, Lail dan Maryam mengejar cita-citanya hingga mereka beranjak dewasa.

Pada suatu hari, Esok membawa Lail mengunjungi stadion. Kemudia dia menyampaikan kepada Lail bahwa sekitar satu minggu lagi akan diluncurkan kapal raksasa. Dan hanya sepuluh ribu orang yang terpilih secara acak yang dapat menumpangi kepal tersebut. Esok mendapatkan dua tiket. Wali kota meminta Lail supaya bisa membujuk Esokagar salah satu tiket yang dimilikinya diberikan kepada anaknya yang bernama Claudia. Hingga pada jadwal keberangkatan kapal, Lail mendengar informasi dari istri wali kota bahwa salah satu tiket dari Esok, diberikan kepada Claudia. Lail pun beranggapan bahwa Esok pergi bersama Claudia. Lail merasa hatinya seperti tercabik-cabik. Akan tetapi, Claudia sebenarnya tidak pergi bersama Esok melainkan dengan ibunya Esok.

Lail langsung memutuskan untuk menghapus ingatannya tentang Esok. Maryam panik dan langsung menytusul Lail untuk menghentikan perbuatannya. Akan tetapi, sudah terlambat. Lail sudah memulai melakukan terapinya. Elijah menjelaskan sekali lagi kepada Lail bahwa melupaka bukan menjadi masalahnya, tetapi menerima.
Akhirnya Lail selesai melakukan terapi tersebut. Ternyata, ingatan Lail tentang Esok dan Maryam tidak ikut terhapus. Melainkan menjadi benang biru yang menunjukkan kenangan yang menyenangkan. Semua kenangannya, dipeluk erat-erat oleh Lail ketika terapi terakhir dilakukan.Satu bulan kemudian, Esok dan Lail menikah ditengan teriknya matahari. Esok berjanji kepada Lain kalau dia tidak akan meninggalkan Lail lagi.

       Buku ini keunggulan ceritanya yang bukan sekedar romantika lebay masalah pedekate, sakit hati, putus, kecewa, dn sebagainya. Ceritanya juga ada sedikit berkutat masalah keluarga, banyaknya persahabatan dan petualangan. Novel ini juga cukup menambah wawasan , banyak istilah-istilah sains, tidak Cuma sekedar hiburan. Settingannya tahun 2042-2050, membuat para pembaca berimajinasi tentang alat-alat yang canggih. Dan jalan ceritanya yang selalu bikin penasaran.

Sayangnya di buku ini karakter tokoh yang disebutkan terlalu luas, kurang spesifik, kita jadi bisa punya banyak imajinasi sendiri menggambarkan tokohnya seperti apa. Di novel ini terdapat banyak kalimat yang di ulang-ulang. Dan di novel ini alurnya mau mundur yang membuat pembaca mudah bosan.




1 komentar:

  1. Dating for everyone is here: ❤❤❤ Link 1 ❤❤❤


    Direct sexchat: ❤❤❤ Link 2 ❤❤❤

    0a...

    BalasHapus