Sebuah Perjalanan Menghapus Luka

Disusun Oleh : Haniyah Fitri 

Judul Buku : Garis Waktu

Pengarang : Fiersa Besari

Penerbit : Mediakita

Tahun Terbit : 2016

Tempat  Terbit : Jakarta

Tebal : 211 Halaman

ISBN : 978-979-794-525-1

Genre : Kumpulan Cerita

Fiersa Besari adalah penulis Novel Garis Waktu. Garis Waktu merupakan buku cetakan pertama dari Fiersa Besari. Fiersa Besari sendiri adalah seorang penulis yang juga aktif bermain musik, penangkap gerak, dan pegiat alam. Novel ini menceritakan tentang sebuah garis waktu proses bagimana menghapus luka yang mendalam, dari cerita novel garis waktu ini terdapat banyak kisah-kisah seperti kisah perkenalan, jatuh cinta, patah hati, sebuah kehidupan, keikhlasan, serta perpisahan, yaitu tentang sudiut pandang penulis yang mencintai seseorang yang telah memiliki kekasih.

Bagimana mencoba tersenyum dengan keadaan sampai akhirnya situasi berpihak. Sebuah perjuangan untuk mencintai dan meyakinkan walaupun pada akhirnya harus diakhiri dengan perpisahan, buku ini menjelaskan bahwa cinta tak harus memiliki, buku ini tidak hanya terpaku pada kisah cinta cerita dari penulis, tetapi banyak 49 kisah-kisah lainnya yang terdapat pada bagian nya masing-masing serta pada bagian perkisah nya terdiri dari 2-4 Halaman.

Buku yang berisi deretan-deretan kisah yang terdapat pada bagian beberapa bulan dan pada tahun berikutnya dengan cerita per bagian yang terangkai jadi satu. Pada buku ini menguraikan perasaan-perasaan dari seorang penuis dalam bentuk cerita dari bagian April tahun pertama sampai Maret tahun kelima, dari awal berjumpa dan saling tatap hingga tak lagi saling menetapkan.

Dari ke-49 kisah tersebut ada satu bagian yang menarik perhatian saya ketika membaca; kisah pada bagian Desember, tahun ketiga yaitu merajut kenangan, pada bagian ini penulis menjelaskan “Bahwa kenangan bagaikan api ia bisa menghangatkan atau membakar, semua tergantung dari cara kita memandangnya, ia sering kali hadir saat kita berusaha melupakan, lalu hilang saat kita berusaha mengingat. Tapi kita tidak bisa memungkiri bahwa kita dibentuk dari kenangan, bahkan apa yang kita rasakan hari ini pun akan jadi kenangan beberapa detik dari sekarang.”

“Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun, kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.” (Hlm. 163)  

Pembaca tidak hanya akan menemukan pesan-pesan tentang percintaan saja yang tersirat dalam garis waktu, tetapi banyak pesan yang terdapat untuk diri sendiri dalam menjalin hubungan dengan seseorang, untuk mensyukuri hidup, serta untuk menghargai waktu.

Dalam novel garis waktu ini sangat membawa kita menyelami proses sekaligus masa-masa dimana seorang aku dan kau menjadi kita, juga aku dan kau yang akhirnya memilih haluan berbeda. Pembaca diajak untuk menyaksikan tokoh “aku” yang diceritakan penulis sedang bermonolog.

Novel ini memiliki keungggulan, penulis sangat amat pandai mengaduk-aduk perasaan pembaca lewat kalimat kalimat nya yang begitu indah yang diuntainya. Dalam tangan ajaib nya yang mengantarkan karya tulisannya dalam bentuk novel yang terdapat kata per kata prosa yang indah serta tulisan-tulisan penulis itu yang membuat pembaca takjub melihat karya tulisannya, Terdapat Ilustri gambar hitam putih yang mendukung serta mempresentasikan cerita untuk memperkuat emosi pada bagian cerita nya, serta Cover buku ini cukup menarik perhatian untuk membaca.

Selain keunggulan diatas novel ini juga memiliki kelamahan, yakni, terdapat beberapa kata yang tidak semua pembaca paham, seperti : berkonsorsium, berkompilasi, dan berkomplot, konflik nya tergolong standar dalam buku ini.

Secara Keseluruhan, saya sangat suka buku ini, Sederhana namun Bermakna, tidak membosankan, tulisannya bervariatif, memberi inspirasi dan motivasi bagi pembaca, serta keindahan kata kata dari buku garis waktu ini bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk menambah perbendaharaan kata. Namun, bagi teman-teman yang menyukai banyak konflik, maka buku ini kurang tepat dijadikan referesensi, Tetapi buku ini juga layak untuk dibaca bagi mereka yang sedang menyimpan rasa bagi seseorang begitu juga bagi mereka yang sedang berusaha move-on.