Teks
Eksplanasi “Bulying”
Disusun
Oleh : Kamisah
Bullying adalah
tindakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok yang lebih
lemah untuk melakukan sesuatu di luar kehendak mereka, dengan maksud untuk
membahayakan fisik, mental atau emosional melalui pelecehan dan penyerangan.
Jenis
perilaku bullying yang sering
dilakukan antara lain yaitu, pertama kontak fisik langsung, jenis perilaku bullying ini yaitu seprti meminta paksa
apa yang bukan miliknya, memukul, menampar, mendorong, menggigit, menarik
rambut, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga
termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain, pelecehan
seksual. Kedua kontak verbal langsung, jenis perilaku bullying ini seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan,
mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling),
mencela atau mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip. Ketiga
yaitu, perilaku non-verbal tidak langsung, seperti melihat dengan sinis,
menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengancam, jenis bullying ini biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal. Dan yang
terakhir yaitu, perilaku non-verbal tidak langsung seperti mendiamkan
seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja
mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
Biasanya pelaku memulai bullying di sekolah pada usia muda,
dengan melakukan teror pada anak laki-laki dan perempuan secara emosional atau
intimidasi psikologis. Anak mengganggu karena berbagai alasan. Biasanya karena
mencari perhatian orang tua mereka dan teman sebaya mereka, atau juga karena
merasa penting dan merasa memegang kendali. Banyak juga bullying di sekolah karena terpacu dari meniru tindakan orang
dewasa atay program televisi.
Dampak dari bullying bagi si korban biasanya akan merasakan banyak emosi
negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi
ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak
berharga. Bagi para pelaku bullying akan
mendampakkan menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis para siswa.
Para pelaku bullying berpotensi
tumbuh sebagai pelaku kriminal jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak
melakukan bullying.
Semua orang bisa menjadi korban atau
malah menjadi pelaku bullying. Diperlukan
kebijakan menyeluruh yang melibatkan seluruh komponen sekolah mulai dari guru,
siswa, kepala sekolah sampai orang tua murid, yang tujuannya adalah untuk dapat
menyadarkan seluruh komponen sekolah tadi tentang bahaya terselubung dari
perilaku bullying ini.
Kebijakan tersebut dapat berupa
program anti bullying di sekolah
antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan, pemahaman konsekuensi serta
komunikasi yang bisa dilakukan efektif antara lain dengan kampanye stop bullying di lingkungan sekolah dengan
spanduk, slogan, stiker dan workshop bertemakan
stop bullying. Semuanya ini dilakukan
dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir atau bahkan meniadakan sama
sekali perilaku bullying di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar