Disusun
oleh : Risada Guna Suryati Siregar
Pernyataan Umum :
Bulan darah yaitu gerhana bulan
total yang membuat penampakan satelit bumi tersebut semerah darah atau disebut
juga blood moon. Dalam kurun waktu dua tahun ini, fenomena alam gerhana bulan
darah sudah terjadi sebanyak empat kali. Padahal sebelum tahun 2014 lalu,
fenomena alam ini terjadi pada tahun 1982 silam. Pastur Hagee pun menyebutkan
peristiwa ini sebagai salah satu pertanda “ahir zaman.”
Peristiwa blood moon atau gerhana
bulan darah yang terjadi setiap beberapa puluh tahun sekali itu bisa mengalami
perbedaan. Salah satunya adalah ketika blood moon terlihat lebih besar dari
biasanya dan berubah menjadi super moon. Alasannya cukup bisa dinalar, karena
ternyata saat terjadi gerhana bulan merah, bulan sedang berada di jarak yang
paling dekat dengan bumi.
Urutan Sebab Akibat :
Menurut Thomas warna “darah” terjadi
karena bulan tertutup oleh bayangan bumi, namun cahaya matahari terbiaskan
hingga menimbulkan kesan kemerah-merahan. Gerhana bulan darah terjadi akibat
pantulan atmosfer bumi yang umumnya disebabkan dari kumpulan debu letusan
gunung berapi. Efek semburan atmosfer bumi yang terpampang di permukaan bulan,
menyebabkan bulan yang semula berwarna putih agak kekuningan, menjadi darah. Sebelumnya
NASA menyebut, penyebabnya adalah lapisan udara berdebu yang mengelilingi
planet bumi, yang menyebabkan memantulnya sinar matahari.
Banyak orang yang takut dengan
peristiwa alam ini. Padahal sebenarnya fenomena gerhana bulan darah sama sekali
tidak berbahaya. NASA menjelaskan bahwa fenomena alam ini tidak akan berdampak
apapun bagi manusia. Warna merah yang terlihat di permukaan bulan terasebut
disebabkan oleh pantulan bayangan dari bumi sendiri. Berubahnya warna merah
bulan bukan akibat hal-hal berbau mistis, tetapi karena bulan tertimpa bayangan
dari Bumi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar