Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 13 Mei 2016

Selfie



 Disusun Oleh : Nur Rizky Amelia

Kata Selfie mungkin sudah tidak asing lagi bagi anak-anak remaja saat ini bahkan sudah mendunia. Selfie adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan camera digital atau telepon camera. Foto narsisis ini sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Di Korea istilah yang digunakan adalah selca (self camera). Pose yang biasa digunakan pada umumnya bersifat kasual, dan diambil dengan menggunakan camera yang diarahkan ke diri sendiri atau bisa juga melalui cermin. Foto narsisis yang melibatkan beberapa orang disebut dengan foto narsisis kelompok.
Kata Selfie pada tahun 2013 secara resmi tercantum dalam Oxford English Dictionary versi daring, dan bulan November 2013, Oxford Dictonary menobatkan kata ini sebagai Word of the Year tahun 2013, bahwa kata ini berasal dari Australia. Awal penggunaan kata Selfie terjadi pada tahun 2002. Pertama kali muncul dalam sebuah forum Internet Australia (ABC Online) pada tanggal 13 September 2002.
Menurut seorang ahli ekonomi pelaku dan Ariely ada 5 alasan beberapa orang menyukai Selfie dikarenakan agar tidak ketinggalan momen, sebuah momen indah akan sangat disayangkan apabila tidak diabadikan untuk itu beberapa orang memanfaatkan momen tersebut dengan selfie. Berbagi pengalaman, terutama dengan teman-teman yang ikut juga dalam berselfie. Sebagai suatu kenangan yang nantinya bisa dikenang dikemudian hari. Mencari angle yang tepat dalam pengambilan pose selfie sehingga membuat kepercayaan diri seseorang bertambah. Dan yang terakhir penyebab dari orang-orang menyukai selfie adalah hanya sebagai ikut-ikutan saja.
Adapun dampak dari selfie tersebut yang bersifat positif yaitu membuat perasaan seseorang menjadi senang sebab dalam selfie pasti akan melakukan pose-pose yang menarik sehingga membuat dirinya merasa senang. Selfie juga dapat membuat orang lain terhibur karena pose-pose yang lucu. Dan selfie juga membuat kepercayaan diri meningkat karena adanya respon positif dari orang lain yang mengakibatkan kepercayaan diri meningkat.
Namun dibalik selfie tersebut beberapa ahli di Inggris menyatakan bahwa membagi terlalu banyak foto ke jejaring sosial termasuk selfie berpotensi memperburuk hubungan atau membuat pengunggah foto kurang disukai. Dan berisiko membahayakan hubungan baik dengan orang yang memposting foto personalnya. Serta dapat mempengaruhi karakter dan tingkah laku. Dari hasil penelitian University of Strathclyde, Ohio University dan University of Iowa disebutkan bahwa selfie yang diunggah ke media sosial akan merusak cara pandang sosial terhadap pelakunya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi selfie yang berlebihan yaitu, Mencari kesibukan lain yang lebih bermanfaat, Memanfaatkan momen atau kebersamaan dengan keluarga atau teman tanpa memegang smartphone.

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar