Disusun
oleh : SAFITRI ANGGRAENI
Pernyataan
umum:
Pelangi
merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat oleh lihat mata
manusia.Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang terjadi sacara alamiah
dalam atmosfir bumi serta melibatkan cahaya matahari, pengamat dan tetesan air
hujan.
Bentuk
pelangi adalah Setengah lingkaran atau melengkung (bagian lingkaran),
namun sebenarnya bentuk pelangi adalah Lingkaran penuh. Hal tersebut
disebabkan karena pelangi terpotong oleh horison bumi, atau objek lain yang
menghalangi cahaya, misalkan gunung dan bukit
Cahaya dibelokkan – atau lebih tepatnya, perubahan arah – ketika perjalanan
dari satu medium ke lainnya. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan
kecepatan yang berbeda pada media yang berbeda
Urutan
sebab akibat :
Cahaya
matahari yang telah terurai menjadi warna monokromatik sebagian akan mengalami
pemantulan saat mengenai dinding tetesan air hujan dan sebagian lainnya akan
menembus ke luar tetesan air hujan. Masing-masing gelombang cahaya monokromatik
tersebut akan mengalami pembiasan cahaya saat keluar dari tetesan air hujan dan
arah pembiasannya akan berbeda-beda, tergantung pada warnanya. Pembiasan ini
terjadi karena cahaya mengalami perubahan indeks media dari udara ke air.
Ketika sinar dihantarkan kembali ke permukaan belakang tetesan air,hampir
seluruhnya dibiaskan dan keluar dari tetesan air.
Urutan sebab akibat :
Kadang-kadang Anda bisa melihat pelangi ganda
— satu pelangi dengan warna tajam dan satu pelangi redup di atasnya. Pelangi
redup diproduksi dengan cara yang sama seperti pelangi dengan warna tajam, tapi
cahaya tersebut bukan dipantulkan sekali di dalam tetes hujan, melainkan
dipantulkan dua kali. Sebagai hasil dari refleksi ganda ini, cahaya keluar dari
tetes air hujan pada sudut yang berbeda, jadi kita melihat pelangi tersebut
lebih tinggi. Jika Anda perhatikan dengan teliti, Anda akan melihat bahwa warna
di dalam pelangi kedua akan berada dalam urutan terbalik dari pelangi utama
Urutan
sebab akibat :
Cahaya
matahari merupakan sinar polikromatik, saat masuk ke dalam tetesan air hujan
akan diuraikan menjadi warna-warna monokromatik yang memiliki panjang gelombang
yang berbeda-beda. Warna-warna monokromatik yang keluar dari tetesan air hujan
mempunyai panjang gelombang yang berada dalam rentang 400 – 700 nm.Pada rentang
400 – 700 nm, gelombang cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia ialah
gelombang yang mempunyai gradasi warna merah sampai ungu.Gradasi warna tersebut
diasumsikan sebagai warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Urutan
sebab akibat :
Pelangi
terjadi akibat pembiasan cahaya pada sudut 40-42 derajat celcius. Karena sudut
pembiasan tetap, maka letak terjadinya warna pelangi selalu tetap dari pusat
cahaya, sehingga jari-jarinya juga tetap, kalau jari-jari nya tetap konstan
dari satu pusat atau titik, kita akan mendapatkan lingkaran. Kalau lingkarannya
kita potong, kita selalu dapat bagian lingkaran yang melengkung
Urutan sebab akibat :
Kemiringan kerucut yang terbentuk
dipengaruhi oleh posisi matahari.Sebagian alas kerucut tidak dapat kita lihat
karena berada di bawah garis horizontal bumi, sedangkan sebagian lainnya
terlihat sebagai busur atau biasa kita sebut sebagai pelangi.
matahari
akan selalu berada di belakang pengamat. Kita tidak dapat melihat pelangi jika
posisi matahari tegak lurus dengan garis horizontal bumi.
Sumber :
http://pakgurufisika.blogspot.co.id/2015/09/fenomena-pelangi-bukti-keindahan-fisika.html.
http://www.ekorahayu.com/proses-terjadinya-pelangi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar