Disusun Oleh : Indah Permata Sari
Aurora adalah fenomena
pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet
sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut
dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.
Aurora diklasifikasikan
menjadi dua : Aurora Borealis dan Aurora Australis. Aurora Borealis terjadi
jika cahaya aurora terpancar diatas kutub utara, sedangkan Aurora Australis
terjadi jika cahaya terpancar diatas kutub selatan. Aurora Borealis lebih
sering muncul dibandingkan dengan Aurora Australis, hal ini disebabkan karena
negara yang terletak di bumi bagian selatan hanya memiliki sedikit penduduk
sebagai akibat letak geografis yang berdekatan dengan kutub selatan atau Antartika
sehingga pada saat terjadi fenomena Aurora Australis tidak terlihat dan tercatat.
Cahaya Aurora yang tercipta
di udara disebabkan oleh atom-atom dan molekul-molekul yang bertabrakan dengan
partikel yang bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari
matahari. Partikel-partikel itu terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih
dari 500 mil/detik dan terhisap oleh medan magnet bumi di sekitar kutub utara
dan kutub selatan.
Bagian terpenting dari
mekanisme Aurora ialah angin matahari. Angin matahari adalah sebuah aliran
partikel yang keluar dari matahari. Angin matahari menggerakan sebagian atau
sejumlah besar listrik di atmosfer. Energi tersebut akan mempercepat partikel ke
atmosfir bagian atas, lalu akan tertabrak dengan berbagai gas. Sehingga hasilnya
adalah warna-warna yang bergerak di angkasa. Angin matahari tidak dapat
langsung menyentuh permukaan bumi. Hal ini dikarenakan bumi memiliki medan
magnetik. Selain itu, kerapatan atmosfer bumi yang mencapai 10'19 partikel/cm3
menjadikan semakin kecil kemungkinan partikel angin matahari mencapai bumi. Walaupun
demikian, ada beberapa partikel angin matahari yang mampu melewati atmosfir
bumi dan menabrak molekul-molekul udara. Tabrakan tersebut menyebabkan
munculnya cahaya aurora yang bersinar indah. Sinar tersebut tercipta karena
molekul-molekul udara menyerap energi matahari dan memancarkannya kembali dalam
bentuk cahaya terang.
Aurora Borealis hanya akan
muncul antara bulan September dan Oktober dikarenakan Aurora Borealis terletak
di Kutub Utara. Sebaliknya Aurora Australis hanya akan muncul pada bulan Maret
dan April dikarenakan terletak di wilahay Kutub Selatan. Sehingga Aurora hanya
akan terlihat pada saat musim gugur dan menjelang musim dingin, karena pada
saat itulah wilayah kutub atau medan magnet bumi menerima sedikit paparan sinar
matahari.
Penampakan aurora tidak sama
anatara satu tempat dengan yang lain, karena terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti letak geografis, cuaca, dan tingkat polusi suatu tempat.
Cahaya aurora akan semakin jelas terlihat pada malam hari dan mulai memudar
menjelang fajar. Formasi yang sering terbentuk menyerupai pita-pita dengan
warna, hijau, kuning, biru, dan merah. Perbedaan warna tersebut tergantung dari
ketinggian lokasi dan molekul yang tertabrak oleh energi matahari. Seperti
misalnya aurora berwarna merah terbentuk oleh benturan partikel elektron dan atom
oksigen. Aurora Borealis sering muncul dinegara Alaska, Kanada, Islandia, Skandinavia
Utara, dan negara Eropa bagian utara lainnya, sedangkan Aurora Australis muncul
di negara New Zealand dan Tasmania.
Sumber :
- http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/proses-terjadinya-aurora
- http://informasiana.com/penjelasan-fenomena-aurora/#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar