MIMPI
SEJUTA DOLAR dari “MERRY RIANA”
Disusun oleh: APRILIA NUR INDRIYANI
Disusun oleh: APRILIA NUR INDRIYANI
Judul Film :
Merry Riana
Tahun Rilis : 24 Desember 2014
Sutradara : Hestu Saputra
Pemeran : Chelsea Island sebagai Merry Riana
Dion Wiyoko sebagai Alva
Kimberly Rider sebagai Irene
Tahun Rilis : 24 Desember 2014
Sutradara : Hestu Saputra
Pemeran : Chelsea Island sebagai Merry Riana
Dion Wiyoko sebagai Alva
Kimberly Rider sebagai Irene
*Orientasi
Dalam
filmnya “Mimpi Sejuta Sejuta Dolar” diketahui Merry Riana ialah salah satu
motivator terkenal Indonesia. Hidupnya di Singapura yang tidak mudah untuk
mendapatkan 1 juta Dolar pertamanya di usia 26 tahun. Film ini disutradarai
oleh Hestu Saputra pada 24 Desember 2014 dan diadaptasi dalam kisah nyata yang
di alami Merry Riana.
Merry
Riana adalah seorang gadis pekerja keras dan gigih dalam memperjuangkan
kuliahnya dan Merry juga dalam mendapatkan kuliahnya dibantu oleh sahabatnya
Irene, sedangkan Alva adalah pria tampan yang jatuh cinta pada Merry namun
Irene sahabatnya juga menyukai Alva terlebih dahulu.
*Tafsiran Isi
Merry Riana baru saja lulus SMA dan terpaksa mengungsi ke
negara Singapura karena pada saat itu sedang terjadi kisruh yang sasarannya
adalah kaum etnis cina. Orang tua Merry tidak bisa ikut ke Singapura karena
hanya bisa beli 1 tiket dan tiketnya tersebut di berikan Ayahnya untuk Merry
saja. Dan ketika Merry sudah sampai Singapura Merry mencari alamat temen
Ayahnya namun teman Ayahnya tidak ada. Merry Riana pun tidak putus asa dengan
melalui media sosial ia temukan teman SMA nya Irene dan Merry pun menginap di
asrama kampusnya Irene secara diam diam. Dan beberapa hari kemudian akhirnya
Merry ketahuan dan diusir dari asrama tersebut. Irene pun tetap
bernegosiasi pada pihak kampus agar
Merry dapat menginap disana dan akhirnya pihak kampus memberi syarat kepada
Merry. Merry harus melewati beberapa test dan akhirnya Merry lulus dan diterima
di salah satu Perguruan terbaik di Singapura.
Namun Merry tidak tahu harus membayar uang $40.000 untuk
kuliahnya tersebut. Salah satu harapan Merry adalah mengambil Student Loan yang
hanya bisa di dapat jika ada yang menjadi penjamin , sedangkan Irene sahabatnya
tidak bisa menjadi penjamin dan Merry pun mencari mahasiswa senior untuk
menjadi penjaminnya. Kemudian Irene memilki kenalan mahasiswa senior yang
bernama Alva. Merry berfikir Alva bisa menjadi penolongnya namun Alva belum
begitu percaya karena belum mengenal Merry sebelumnya. Alva ingin di beri
jaminan bahwa Merry akan benar benar sanggup membayar hutangnya. Dan dari situ
Merry berjuang untuk mendapatkan penghasilan namun tak satupun dari mereka yang
mau menerima Merry bekerja di tempat tempat itu. Merry juga pernah mendapatkan
pekerjaan yang menggandakan mulai dari menyebar brosur,bisnis online,bekerja di
restoran,dan bermain saham yang beresiko tinggi serta pernah menjadi korban
dalam investasi di perusahaan abal-abal tersebut tetapi Merry tidak pantang menyerah
dan memperjuangkan kuliahnya tersebut.
Suatu ketika Irene melihat Alva berduaan dengan Merry
sehingga membuat Irene menjadi marah besar dan mengusir Merry dari kamarnya
tersebut.
*Evaluasi
Dalam film ini sangat cocok bila ditonton oleh anak muda karena
film ini menceritakan tentang kerja keras dalam menggapai cita-citanya serta di
padukan dengan kisah percintaan segitiga anak muda sekarang. Lagu lagunya juga
sangat cocok di setiap adegan adegannya sehingga tidak membuat para penonton
menjadi bosan. Film ini juga seharusnya adalah film perjuangan tapi ternyata
film ini malah menonjolkan tentang percintaan Merry dengan Alva sehingga
penonton cenderung melihat film ini adalah film percintaan bukan film
perjuangan dalam menggapai cita-citanya.
*Rangkumannya
Dari paparan tadi dapat disimpulkan bahwa film”Merry
Riana” adalah film yang cocok untuk anak muda dalam menggapai cita citanya
nanti dan jangan pernah pantang menyerah,dalam berbuat sesuatu juga jangan
terburu buru serta hidupnya juga harus berhitung.
Sumber : http://syaifardhinata.blogspot.co.id
http://www.marketingjoss.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar