Disusun oleh : M. Ihza Farhan
Pernyataan
umum
Aurora
adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala
ionosfer pada sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan
magnetic yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang
dipancarkan oleh matahari.
Sebab akibat
Aurora
terbentuk karena interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel
bermuatan dari matahari yang disebut dengan plasma. Plasma adalah partikel
sejenis gas yang telah terionisasi menyebabkan partikel gas tidak bermuatan
tetapi karena suhu yang sangat panas dimatahari ke segala arah (biasanya pada
saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah), kemudian saat
mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka
plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi (gejala ini disebut angina matahari),
saat bertemu degan partikel atmosfer
bumi terjadi eksitasi-relaksasi electron sehingga memendarkan warna yang sangat
indah.
Menurut
fisikawan Inggris J. J. Thomson berhasil menemukan electron dan fisikawan
Swedia Kristian Birkeland menyatakan bahwa aurora disebabkan oleh sinar dari
electron yang diemisikan matahari.
Ketika electron itu sampai ke bumi akan dipengaruhi oleh medan magnet bumi dan
terbawa je daerah lintang tinggi dan terjadilah aurora.
Aurora
dibedakan menjadi dua macam, yaitu aurora yang terjadi di daerah sebalah utara,
yang dikenaldengan nama Aurora borealis. Aurora yang terjadi di daerah sebelah
selatan dikenal dengan nama Aurora australis. Secara keseluruhan, Aurora
australis tidak jauh beda dengan Aurora borealis.
Umumnya
cahaya kutub yang sering ditemui berwarna hijau kekuningan ini disebabkan
partikel yang membawa energy berbenturan dengan molekul oksigen yang hanya
berjarak 20KM dari permukaan bumi. Ketika molekul nitrogen mendapat benturan
partikel akan memancarkan cahaya ungu kemerahan. Nitrogen akan memancarkan
cahaya biru, sedangkan nitrogen yang netral akan memancarkan cahaya merah.
Karena itu, orang-orang baru dapat melihat garis cahaya merah, biru, hijau, dan
ungu yang berselang-seling menyelimuti angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar