Sepasang Kekasih
Yang Menggali 99 Cahaya Di Langit Eropa
Disusun oleh : Diky Hermawan
Judul Film : 99 Cahaya Di Langit Eropa
Tahun : 2013
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Pemain :1. Acha Septriasa sebagai Hanum Salsabiela Rais
2. Abimana Aryasatya sebagai Rangga Almahendra
3. Raline Shah sebagai Fatma Pasha
3. Raline Shah sebagai Fatma Pasha
4. Dewi Sandra sebagai Marion Latimer
5. Alex Abbad sebagai Khan
6. Nino Fernandez sebagai Stefan
7. Marissa Nasution sebagai Maarja
8. Geccha Tavvara sebagai Ayse
Orientasi
99 Cahaya di langit eropa merupakan film ke-40 yang dirilis oleh maxima pictures. Film ini ditayangkan pada tahun 2013 di Indonesia. Film tersebut diadaptasi dari Novel yang berjudul "99 Cahaya di Langit Eropa" karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.
Kisah ini menggambarkan pengalaman seorang Jurnalis asal Indonesia, yang menjalani kuliah di Doktorat Vienna, Austria. Hanum dan Rangga bertemua dengan perempuan muslim di Austria yang bernama Fatma Pasha. Fatma mengajarkan sejarah islam yang pernah muncul di Eropa kepada Hanum dan Rangga. Film ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto.
Tafsiran
Rangga dan Hanum tinggal di Eropa selama 3 tahun, selama 3 tahun ia menjelajahi Eropa dan mencari sejuta misteri tentang Islam yang ada di Eropa. Fatma dan Hanum serta Rangga menunjukan bulir cinta dan luasnya kedamaian Islam yang ada di Eropa.
Dalam kisah ini Hanum dan Rangga berjuang untuk memperoleh keberhasilan, keberhasilan yang dimaksud itu keberhasilan dalam meraih prestasi. Yang dimaksud dengan keberhasilan prestasi seperti menggapai pendidikan, pengetahuan serta sejarah Islam di Eropa. Di Paris Hanum bertemu seorang mualaf yang bernama Marion Latimer. Marion Latimer bekerja sebagai Ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukan pantulan cahaya kemegahan Islam kepada Hanum sehingga Hanum lebih mencintai lagi agamanya yaitu Islam.
Dalam kisah ini Hanum dan Rangga berjuang untuk memperoleh keberhasilan, keberhasilan yang dimaksud itu keberhasilan dalam meraih prestasi. Yang dimaksud dengan keberhasilan prestasi seperti menggapai pendidikan, pengetahuan serta sejarah Islam di Eropa. Di Paris Hanum bertemu seorang mualaf yang bernama Marion Latimer. Marion Latimer bekerja sebagai Ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukan pantulan cahaya kemegahan Islam kepada Hanum sehingga Hanum lebih mencintai lagi agamanya yaitu Islam.
Dalam film ini terdapat Museum Louvre, Pantheon, Gereja Notre sehingga Hanum semakin yakin dengan agamanya. "99 Cahaya di Langit Eropa" pernah menjadi cahaya Islam ketika Eropa dilanda kegelapan. Islam pernah bersinar sebagai peradaban paling maju di dunia, ketika dakwa bersatu dengan pengetahuan dan kedamaian.
Dalam "99 Cahaya di Langit Eropa" ada adegan yang terlihat dipaksakan seperti adzan di Menara Eifel, seharusnya adegan tersebut tidak perlu ditampilkan. Selain itu dalam film ini ada hal yang mengganggu seperti dialog Hanum dengan Fatma serta Marion yang ditampilkan dalam Bahasa Indonesia bukan dengan Bahasa Inggris. Penyajian dengan Bahasa Indonesia akan mengakibatkan bumerang karena penonton akan mengira Fatma dan Marion berkewarganegaraan Indonesia.
Evaluasi
Dalam film ini mempunyai pesan atau kesan moral yang dapat dipetik oleh masyarakat. Pesan moralnya itu seperti nilai ajaran agama khususnya agama Islam, hubungan Islam dan budaya sehingga Islam merupakan minoritas di Eropa. Kemudian masih banyak lagi pesan atau kesan moral yang lain yaitu kita bisa mendapatkan pendidikan, dan pengetahuan sejarah Islam di Eropa.
Rangkuman
Film ini sangat memotivasi dari segala sisi. Baik dari sisi keyakinan, pendidikan, pengetahuan Islam dan kasih sayang. Bagi Umat Muslim atau Islam dapat mengetahui sejarah Islam di Eropa dan hidup bertoleransi, kedamaian antar umat beragama.
Sumber :
http://gitakhoirunnisa13.blogspot.co.id/2015/10/teks-ulasan-film-99-cahaya-di-langit.html
http://www.hanumrais.com/p/sonipsis-99-cahaya.html
pertamanya memang sulit mengulas film. tetapi dengan ketenangan pikiran dan hati akan memudahkan saya untuk mengeluarkan semua kata kata yang terdapat didalam pikiran saya.
BalasHapusJanganlah ragu dalam membuat karya, karena karya bisa menjadi moment yang terindah untuk kita semua. terutama untuk diri saya.