Disusun
oleh Agustina Dwi Novita Sari
Judul Film :
Miracle In Cell No. 7
Tahun Rilis : 2013
Sutradara : Lee Hwan Kyung
Pemain : 1. Ryu Seung Ryong Sebagai Lee Yong Gu
2. Kal So Won Sebagai Ye Sung
3. Park Shin Hye Sebagai Ye Sung Dewasa
4. Jung Jin Young Sebagai Jang Min Hwa
5. Oh Dal Su Sebagai So Yang Ho (Napi)
6.
Park Won Sang Sebagai Choi Chun Ho (Napi)
7. Kim Jung Tae Sebagai Kang Man Beom (Napi)
8. Jung Man Shik Sebagai Shin Bong Shik (Napi)
9. Kim Gi Cheon Sebagai Tetua Seo
Orientasi
Mirachel
In Cell No. 7 atau 7 Beonbangui Seonmool adalah salah satu film korea yang di rilis
pada tahun 2013 dan di produksi oleh Fineworks/ CL Entertainment. Mirachel In
Cell No. 7 yang di perani oleh Ryu Seung Ryong, Kal So Won, dan Park Shin Hye
berhasil membuat para penontonnya menguras air mata. Karena kesuksesan film ini
menjadikanya film korea ke-8 yang memperoleh laba tertinggi, karena berhasil
memperoleh 10 kali lipat dari biaya produksinya.
Tafsiran Isi
Diceritakan di film tersebut
ada seorang gadis kecil berumur 6 tahun bernama Yesung (Kal So Won) memiliki
ayah, Lee Yong Gu (Ryoo Seung Ryong) yang agak idiot dan hidup di dalam
kemiskinan. Meskipun sang ayah memiliki kekurangan tetapi daia sangat
memperhatikan anak semata wayang yang hidup bersamanya. Mereka berdua sangat
menyukai Sailor Moon dan memiliki keinginan sederhana yaitu membeli sebuah tas
Sailor Moon untuk dipakai Yesung ketika bersekolah.
Ternyata
tas tersebut telah dibeli terlebih dahulu oleh anak komisaris polisi dan sang
ayah pun sempat memohon-mohon agar tas tersebut tidak dibeli karena tas
tersebut merupakan benda yang sangat diinginkan oleh Yesung.
Anak
komisaris polisi tersebut akhirnya berbaik hati dan ingin menunjukkan kepada
Yong Gu bahwa ada toko lain yang menjual tas yang sama, tetapi takdir berkata
lain. Di dalam perjalanan menuju toko tersebut, sang anak mengalami kecelakaan
dan meninggal sehingga Yong Gu ditunduh sebagai pembunuhnya.
Polisi
pun mengkabing-hitamkan Yong Gu atas kecelakaan tersebut karena mereka sangat
takut bahwa yang meninggal adalah anak semata wayang dari komisaris polisi.
Menggunakan sisi idiot Yong Gu dan cintanya yang besar pada Yesung, polisi
mengancam agar Yong Gu mengakui segala scenario yang telah disiapkan polisi
sehingga dapat cepat bertemu Yesung.
Tentu
saja Yong Gu tidak bertemu dengan Yesung dan malah dijebloskan ke dalam penjara.
Di dalam penjara, dia mengisi sel no. 7 dengan beberapa penjahat di dalamnya.
Kepala sipir dan para penjahat yang tinggal di sel bersama dengan Yong Gu tentu
saja merasa jijik dan kesal kerena kejahatan yang dituliskan di laporan Yong Gu
sehingga Yong Gu di bully berkali-kali di dalam penjara.
Hati
yang tulus dari Yong Gu membuatnya tidak dendam kepada penguasa sel bahkan
menyelamatkan penguasa sel (Park Won Sang) tersebut dari bahaya yang mengancam
jiwanya. Pengusaha sel tersebut merasa hutang budi dan berjanji untuk memenuhi
satu keinginan Yong Gu. Tentu saja keinginan Yong Gu adalah Yesung, anak semata
wayangnya. Yesung pun diselundupkan ke dalam sel dan usaha menyelundupkan ini
membuat gelak tawa penonton.
‘Kesialan’
mengikuti para penghuni sel no. 7 sehingga Yesung dapata masuk ke dalam penjaratetapi
tidak dapat keluar dari penjara. Para penghuni sel ini sangat penik karena Yong
Gu meminta agar Yesung tinggal bersama mereka. Dialog dan kejadiaan selama
Yesung di dalam sel sangat mengundang gelak tawa. Tenyata kejadiaan ini tidak
berlangsung lama karena kepala sipir mengetahui bahwa Yesung ada di dalam sel
sehingga mengeluarkannya secara paksa dan menghukum Yong Gu lebih berat.
Hati yang
tulus Yong Gu lagi-lagi menyelamatkan dia, Yong Gu menolong kepala sipir dari
kebakaran yang terjadi di dalam penjara sehingga membuat kepala sipir merasa
hutang budi dan bertanya-tanya, apakah seorang yang memiliki keterbelakangan
mental seperti Yong Gu dan jiwa penolong dapat membunuh seorang anak kecil?.
Kepala sipir
berusaha mencari kebenaran dan ternyata ia menemukan fakta bahwa sebenarnya
Yong Gu sama sekali tidak bersalah. Ia juaga membantu Yong Gu agar bertemu
kembali dengan Yesung, tentu saja di dalam penjara dan mempersiapkan Yong Gu
untuk menghadapi pengadilan untuk keputusan terakhirnya. Para penghuni sel no.
7 juga membantu Yong Gu untuk menghadapi pengadilan dengan mereka ulang
sehingga tergambar jelas apa yang sebenarnya terjadi, yang menyebabkan anak
komisaris polisi meninggal.
Proses pengadilan
yang terjadi dan suasana menjelang hukuman untuk Yong Gu sangat sangat
membimbing emosi para penonton untuk mengasihaninya. Dan puncaknya tentu saja
ketika ia harus menjalani hukuman. Semua emosi penonton tentu saja tumpah ruah
di adegan terakhir ini.
Evaluasi
Film yang
menelan biaya sebesar 3,5 miliar Won ini sukses di Korea. Dalam sebuat
penayangan sejak perilisannya tahun lalu, film ini sukses menjaring 10 juta
penonton lebih.
Saya
merasa pantas untuk memberikan film ini nilai 9/10 karena film korea ini
berhasil meminkan perasaan dan emosi para penonton. Pesan moral yang diberikan
juga tergolong cukup jelas bagi para pencinta untuk film Miracle. Tanpa mengandalkan
para pemain bintang besar namun para bintang K-Pop yang sedang melanda negara
gingseng ini, film ini tergolong cukup mengejutkan dapat menerobos film-film
korea yang juga sedang beredar di negara Korea sana.
Sayangnya,
film ini dikeluarkan di moment yang cukup salah di Indonesia. Karena film Korea
ini tidak dapat menyaingi film-film Hollywood yang sedang tayang di bioskop
seperti Pasific Rim nya Del Toro ataupun Reds 2 yang di bintangi oleh Bruce
Wills dan para Veteran Hollywood. Tetapi secara garis besar, film ini sangat
memuaskan para penontonnya.
Kesimpulan
Dari paparan
diatas dalam fim ini mengingatkan kita pada potret negeri kita, dimana penguasa
bisa berbuat seenaknya, keadilan pun bisa dibeli dengan uang, dan sekali lagi
rakyat kecil menjadi korban. Walaupun ketika Yesung bekerja sebagai pengacara
dan membersihkan nama ayahnya.
Film ini
sangat layak ditonton karena memiliki kisah yang membuat para petinggi bisa
sadar dengan perbuatan ketidakadilannya yang dapat membuat orang –orang tertindas
dan menderita. Film ini layak untuk ditonton untuk semua kalangan dengan nilai
moral yang terdapat di dalam film ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar