TEKS EKSPLANASI “SALJU”
DISUSUN OLEH
INGGIT APRILIAN PRATAMA
Pernyataan
Umum
Salah satu fenomena menarik saat
musim dingin adalah salju. Salju merupakan air yang jatuh dari awan yang telah
membeku menjadi padat dan seperti hujan. Salju terdiri dari atas uap yang
kemudian mendingin diudara atas (lihat atmosfer,iklim,meteorology,cuaca) jatuh
kebumi sebagai kepingan empuk, putih dan seperti Kristal lembut.
Pada suhu tertentu (disebut titik
beku 0 derajat C dan 32 derajat F ) salju biasa meleleh dan hilang. Proses saat
salju/es berubah secara langsung kedalam uap air tanpa mencair terlebih dahulu
disebut menyublin. Proses lawannya disebut pengendapan.
Urutan
Sebab Akibat
Salju berawal dari uap air yang
berkumpul di atmosfer bumi, kemudian uap air mendingin sampai pada titik
kondensasi ( yaitu temperature dimana gas berubah bentuk menjadi cair atau
padat ) , kemudian menggumpal membentuk awan. Pada saat awal pembentukan awan.
Namun, setelah kumpulan uap bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut,
massanya juga bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi
menahannya. Awan tersebut pecah dan partikel air pun jatuh kebumi.
Partikel air yang jatuh itu adalah
air murni (belum terkotori oleh partikel lain). Air murni tidak langsung
membeku pada temperature 0 Celcius, karena pada suhu tersebut terjadi perubahan
fase daric air ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan temperature
lebih rendah dari pada 0C.
Temperatur udara tepat di bawah awan
adalah 0C. Tapi, temperature yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan
salju. Saat partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang
berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi
Kristal-kristal es.
Partikel-partikel pengotor yang
terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain berfungsi sebagai
pemercepat fase pembekuan, juga perekat antar uap air. Sehingga partikel air
(yang tidak murni lagi) bergabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk
Kristal lebih besar. Jika temperature udara tidak sampai melelehkan Kristal es
tersebut, Kristal-kristal es jatuh ke tanah dalam bentuk hujan air.
Interprestasi.
Kristal salju memiliki struktur
unik, tidak ada Kristal salju yang memiliki bentuk yang sama di dunia ini
seperti sidik jari kita. Salju yang turun semenjak bumi tercipta hingga
sekarang, tidak satu pun yang mempunyai Kristal yang sama. Meskipun memiliki
keunikan, salju juga tidak jarang mengakibatkan banyak kerugian baik fisik
maupun material yang tentu tidak sedikit nilainya. Contoh dari dampak dari
terjadinya salju ialah mengganggu kendaraan yang sedang berjalan dijalan
merasakan kesulitan berjalan karena jalanan dipenuhi oleh gumpalan salju yang
tebal bukan hanya itu kemacetan pun tak bias terelakan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar