Disusun
oleh : Lili Nur Indah Sari
Judul film : Surat Kecil untuk Tuhan
Tanggal rilis : 7 Juli 2011
Sutradara : Haris Nizam
Pemeran :
Tanggal rilis : 7 Juli 2011
Sutradara : Haris Nizam
Pemeran :
1. Dinda
Hauw sebagai Keke
2. Alex
Komang sebagai Ayah Keke
Orientasi
1 :
Surat Kecil untuk Tuhan
adalah novel best-seller karya Agnes
Davonar. Agnes Davonar adalah seorang penulis novel best-seller yang mengawali kariernya melalui situs blogger, yang menghasilkan beberapa
novel dan cerpen yang berhasil memikat para pembaca. Beberapa contoh novel
karyanya ialah Misteri Kematian Gaby dan
Lagunya (2008), Surat Kecil untuk
Tuhan (2008), My Blackberry
Girlfriend (2010) dan Ayah Mengapa
Aku Berbeda?(2011). Keempat novel best-seller
diatas telah diadaptasi ke layar lebar. Selain itu, novel karyanya juga ada
yang telah diterbitkan di Taiwan.
Tafsiran
1 :
Surat Kecil untuk Tuhan
menceritakan kehidupan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan
panggilan Keke, seorang gadis remaja yang berusia 13 tahun. Keke lahir di
keluarga yang sangat berada memiliki dua kakak laki-laki, orang tua nya sangat
menyayanginya walaupun kedua orang tua nya sudah bercerai dan mempunyai ajudan
yang bernama Pak Yus. Keke juga memiliki ke enam sahabat yang selalu setia
menemaninya dan kehidupan nya pun semakin lengkap dengan seorang kekasih yang
sangat menyayanginya yaitu Andy.
Tafsiran
2 :
Semuanya
tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003 Keke terserang oleh kanker ganas yakni Rabdomiosarkoma (kanker jaringan lunak),
Keke adalah orang pertama yang mengidap kanker itu di Indonesia. Metode
pengobatan kanker belum ditemukan kecuali dengan jalan operasi, dokter
memprediksi bahwa hidupnya tinggal lima hari lagi. Kanker itu meggerogoti
bagian wajahnya sehingga terlihat buruk bagaikan monster.
Tafsiran
3 :
Walaupun mengambil
tindakan dengan cara operasi Keke harus merelakan setengah wajahnya diangkat,
namun orang tua Keke mengambil keputusan dengan cara penyembuhan dengan
kemoterapi karena tidak ingin separuh wajah Keke harus hilang karena operasi,
ayah beserta keluarganya merahasiakan penyakit ini dari Keke. Keke pun terpaksa
harus menjalani kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya. Akibatnya,
rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering dan sering
mual-mual.
Tafsiran
4 :
Namun, pada akhirnya
Keke pun tau bahwa ia terkena kanker ganas. Mengetahui hal itu, Keke tidak sama
sekali marah. Ia hanya pasrah tentang apa yang terjadi padanya dan selalu
tersenyum kepada siapapun sehingga terlihat baik-baik saja. Dengan kanker yang
di deritanya Keke masih mampu untuk berprestasi dan hidup normal di bangku
sekolah formal. Ayahnya Joddy Triapianto tidak menyerah begitu saja, ia terus
berjuang agar keke dapat terlepas dari kanker. Ketekunan Keke dan keluarganya
dapat membuahkan hasil, Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalankan
aktivitas seperti biasa.
Tafsiran
5 :
Hari demi hari Keke
jalani dengan rasa bersyukur, dia menikmati kesembuhannya itu. Namun, pada
akhirnya kanker itu kembali lagi setelah sebuah kebahagiaan sesaat. Kanker itu
datang dilokasi yang berbeda yakni di pelipis mata sebelah kanan. Keke sadar
bahwa nafasnya di dunia ini semakin sempit, mengetahui hal itu Keke tidak marah
pada Tuhan. Justru Keke sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bernafas
lebih lama dari vonis lima hari dan akhirnya bertahan hingga tiga tahun
lamanya. Dalam penyembuhanya kemudian ayah Keke mencoba kemoterapi lagi,
seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Namun, sepertinya kanker tersebut mulai
kebal terhadap bahan kimia. Mengetahui hal itu ayah Keke membawa Keke pergi ke
Singapura untuk dioperasi, tetapi karena depresi mereka pun kembali ke
Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah. Walau begitu semangat Keke
untuk belajar sangalah tinggi dia tetap kekeh untuk sekolah bahkan disaat
tangan dan kakinya sudah tidak dapat digerakkan lagi.
Tafsiran
6 :
Waktu terus berlalu, kondisi Keke tak kunjung membaik dan
dia harus rawat inap di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dimasa opname tersebut ada berita yang sangat
membahagiakan untuk Keke dan keluarganya bahwa Tuhan memberikan cobaan sesuai kemampuan
hamba-hamba nya, Keke mendapat juara 3 dikelasnya dalam ujian akhir sekolah.
Dokre pun menyerah terhadap kanker yang diderita Keke, di nafasnya yang
terakhir ia menuliskan sebuah Surat Kecil untuk Tuhan. Nafasnya berakhir pada
tanggal 25 Desember 2006 tepat setelah ia menjalani ibadah puasa dan idul fitri
terakhir bersama keluarganya dan sahabat-sahabatnya, namun kisah ini akan
selalu di kenang dan akan terus abadi.
Tafsiran
7 :
Kelebihan dari film
ini sangat baik dan menarik, cerita dari awal sampai akhir diberikan kemasan
yang apik dan rapi, alurnya sangat beraturan dan konflik yang ditonjolkan
sangat mengena pada para penonton. Terutama untuk tokoh utama yang pantang
menyerah dalam menghadapi kanker yang sangat ganas dan selalu menyerahkan
hidupnya kepada Tuhan. Selain itu juga terdapat tokoh pendukung yaitu sosok
ayah dan ibu yang selalu tegar dalam menghadapi putrinya, kedua kakak yang
selalu mendampingi ayah dan adiknya, kekasih yang selalu setia menerima keadaan
Keke apa adanya, serta para sahabatnya yang selalu memberikan semangat juang
kepada Keke agar tetap tegar. Kekurangannya yaitu dari segi busana, terkadang
hanya menggunakan kerudung pada hari tertentu saja.
Evaluasi
1 :
Film yang di
sutradarai oleh Haris Nizam telah diadaptasi ke layar lebar, cerita dalam novel
ini cukup memikat para penonton. Novel ini telah terjual hingga 20.000
eksamplar, karena film ini sangat memberikan inspirasi. Novel dan versi filmnya
mendapat penghargaan berupa novel dan film best-seller
tahun 2011. Selain itu, filmnya telah meraih nominasi dari berbagai penghargaan
termasuk dalam Festival Film Indonesia tahun 2012 untuk aktris Dinda Hauw dan
aktor Alex Komang sebagai nominasi terbaik.
Rangkuman
:
Dalam paparan tadi,
dapat kita simpulan bahwa film “Surat
Kecil untuk Tuhan” mengajarkan kita apa itu arti perjuangan dan semangat
dalam hidup, dengan demikian film ini juga menginspirasi kepada kita agar
selalu bersabar dan pantang menyerah dalam menghadapi cobaan dari Tuhan Yang
Maha Esa dan selalu berserah diri kepadaNya. Dan film ini sangat layak untuk di
tonton untuk semua kalangan umum.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar