Oleh: Hedityar Tri Setiawan
Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971. Pemain bulutangkis putri terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia ini ternyata sudah menyukai permainan bulutangkis sejak duduk di bangku SD. Susi menikah dengan sesama atlet yaitu alan budikusuma pada tanggal 9 februari 1997. dan mempunyai 3 anak = Lourencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), Sebastianus Frederick (2003).
Susi tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet. Pergaulannya terbatas dengan sesama atlet, bahkan pacaran pun dengan atlet pula. Jadwal latihannya pun sangat padat. Senin samapai sabtu ia mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00 disambung lagi pukul 15.00 sampai pukul 19.00. Ia memulai karir bulutangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama 7 tahun di sana dan memenangkan kejuaraan bulutangkis tingkat junior
Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil menjadi juara di Indonesian Open. Selain itu berkat kegigihan dan ketekunannya, Susi berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya. Setelah itu ia pun mulai merajai kompetisi bulutangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993.
Puncak karier Susi bisa dibilang terjadi pada tahun 1992 pada saat ia menjadi juara tunggal putri cabang bulutangkis di Olimpiade Barcelona, 1992. Susi menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Uniknya, Alan Budikusuma yang merupakan pacarnya ketika itu, turut menjadi juara di tunggal putra. Mereka berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri bulutangkis pada Olimpiade Barcelona. Media asing menjuluki mereka sebagai “Pengantin Olimpiade”, sebuah julukan yang terjadi menjadi kenyataan di kemudian hari.
Susi kembali berhasil meraih medali, kali ini medali perunggu pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia, gelar yang telah lama lepas dari genggaman srikandi-srikandi kita. Puluhan gelar seri grand prix juga berhasil ia raih sepanjang karirnya. dan ia pernah mendapatkan penghargaan dari indonesia (Republik Bintang Jasa Utama, 1992 dan Hall Of Fame, Mei 2004).
Susi kembali berhasil meraih medali, kali ini medali perunggu pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia, gelar yang telah lama lepas dari genggaman srikandi-srikandi kita. Puluhan gelar seri grand prix juga berhasil ia raih sepanjang karirnya. dan ia pernah mendapatkan penghargaan dari indonesia (Republik Bintang Jasa Utama, 1992 dan Hall Of Fame, Mei 2004).
Saat masih aktif menjadi pemain, Susi selalu berusaha menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik bagi pemain lainnya.Dalam setiap pertandingan ia selalu menunjukan dirinya tenang dan tampa emosi bahkan pada saat tertinggal jauh poinya ia selalu tetap semangat dan pantang menyerah.
Susi Susanti memiliki sifat tidak sombong, selalu rendah hati bahkan pantang menyerah. Sudah sepantasnya susi dihormati karena ia pemain bulu tangkis terbaik yang dimiliki indonesia, susi mempunyai banyak prestasi dan penghargaan. Jangan pernah melupakan sosok susi yang telah membawa nama Indonesia Terbaik
Diadaptasi dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Susanti
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/susi-susanti/index.shtm
http://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Susanti
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/susi-susanti/index.shtm
Hari Minggu, Pukul 21:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar