Oleh
: Ahda Nurdiansyah
Ludwig
van Beethoven di baptis 17 Desember 1770 di Bonn. Beethoven adalah cucu dari
Lodewijk van Beethoven (1712-1773), seorang musisi dari Mechelen bertugas
sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven
(1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun
1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van
Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya
menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart.
Guru
komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe
yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan
komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi. Beethoven mengadakan
konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi kepandaiannya tak setara
dengan Mozart pada usia yang sama. Dia juga membantu Beethoven menerbitkan
karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa
Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia meneruskan kariernya.
Pangeran
Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain
organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang
didekasikan kepada Pangeran Franz, tapi karena ia belum mendapatkan gaji dari
pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi.
Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga
trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven
meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.
Pada
1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan
Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven
dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan
nanti. Beethoven kembali pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC,
yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Untuk membantu ekonomi
keluarga, Beethoven bekerja dengan memberi les piano kepada keluarga bangsawan
untuk mendapat penghasilan tetap.
Pada
awal kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz,
selain itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara
lain Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah
satu sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op.
13. Masa awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven.
Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai
komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.
Pada
pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang
akibat otoslerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di
Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan
betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang
wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak kariernya. Karena
penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia menjadi semakin minder dalam
pergaulan sosial. Salah satu alasan lain depresinya Beethoven adalah karena ia
tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’. Banyak wanita bangsawan yang sering
dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah tangan.
Pada
tahun 1805 menggubah Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’, Op. 55. Menurut temannya,
Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan untuk
Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon mengumumkan
dirinya menjadi kaisar Perancis. Beethoven mengubah judul simfoni asli ini,
‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il sovvenire
de un grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang
seseorang yang agung’.
Dengan
simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari masa
depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya,
Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano,
simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada
simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi
pada masa-masa sebelum Beethoven. Tapi, Beethoven pernah mengomel pada Czerny
bahwa dia agak kesal karena publik hanya menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya
padahal dia bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu.
Pada
tahun 1811, Beethoven semakin depresi pada masa sulit ini. Terutama karena ia
tak berhasil mendapat jodoh. Salah satu wanita yang ia pinang adalah Countess
Therese Malfatti namun ia ditolak. Beethoven juga mengalami krisis keuangan
karena terjadi penurunan mata uang kertas di Wina. Harga uang menjadi seperlima
dari mata uang terbaru. Beethoven juga mengalami perselisihan dengan adiknya,
Johann.
Pada
musim semi tahun 1812, Beethoven berkunjung ke spa di Teplitz dan bertemu
dengan Johann Wolfgang von Goethe, salah satu orang yang paling ia kagumi
semenjak masa kecilnya. Pada tanggal 8 Desember 1813, Beethoven membuat simfoni
‘perang’ berjudul Wellington’s Victory. Beberapa komponis terkenal seperti
Hummel, Mayseder, Moscheles, dan Salieri ikut ambil bagian pada pementasan
simfoni ini.
Pada
tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar.
Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Di luar kesuksesan
tersebut, pendengaran Beethoven semakin lama bertambah parah. Keadaan ini
bertambah parah karena Beethoven menuntut hak orang tua asuh atas keponakannya,
Karl. Beethoven menganggap ibu Karl tak sanggup mengasuh keponakannya.
Beethoven memenangkan kasus ini namun ia pun bukan orang tua yang baik untuk
Karl. Anak itu akhirnya menjadi tertekan dan mulai bergaul dengan geng
anak-anak nakal. Puncaknya adalah pada tahun 1816, saat Karl mencoba bunuh
diri. Hal ini membuat Beethoven cukup mengalami depresi. Setelah sembuh, Karl
kembali ke ibunya dan masuk ke sekolah militer.
Pada
tahun 1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya. Hal ini terlihat
dengan saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817,
Beethoven menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard
Ford. Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris
pada tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah
piano sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier',
Op. 106.
Beethoven
terbaring di tempat tidur untuk beberapa bulan yang tersisa, dan banyak teman
datang untuk mengunjungi. Dia meninggal pada 26 Maret 1827 di usia ke-56.
Temannya Anselm Hüttenbrenner, yang hadir pada waktu itu, mengatakan bahwa ada
gemuruh guntur pada saat kematian. Sebuah otopsi mengungkapkan kerusakan pada
liver. Ia juga mengungkapkan pelebaran besar dari saraf pendengaran. Prosesi
pemakaman Beethoven pada 29 Maret 1827 dihadiri oleh sekitar 20.000 warga Wina.
Beethoven dimakamkan di sebuah kuburan khusus di pemakaman Wahring, utara-barat
dari Vienna. Pada bulan Agustus 1845, monumen Beethoven di Bonn diresmikan,
sekaligus menjadi monumen pertama untuk seorang komposer yang didirikan di
Jerman.
Beethoven juga dikenal karena sifat temperamennya.
Dia tidak segan berhenti melakukan pertunjukan jika merasa audiens terlalu
banyak ngobrol atau tidak memberikan perhatian penuh kepadanya. Sudah sepantasnya
sosok seperti Beethoven dihormati dan dikenang banyak orang di penjuru dunia. Semangatnya
untuk menciptakan karya-karya yang begitu luar biasa, takkan pernah terlupakan.
Diadaptasi dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ludwig_van_Beethoven/
diunduh pada 14 November 2014 pukul 18:40 WIB
http://www.amazine.co/23886/20-fakta-informasi-tentang-ludwig-van-beethoven/
diunduh pada 14 November 2014 pukul 18:50 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar