Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 23 November 2014

Dorothy Hodgkin : Sang Pejuang Perdamaian Ahli Kimia

Dorothy Hodgkin Sang Penuang Perdamaian Ahli Kimia

 Oleh : Sulastri Amanda


Dorothy Crowfoot Hodgkin lahir pada 12 Mei 1910 di Kairo,Mesir sebagai sulung dari empat bersaudara. Ayahnya Jhon adalah seorang arkeolog dan ilmuwan yang bekerja untuk kementerian pendidikan. sedangkan ibunya, molly adalah pakar tekstil koptik dan seniman bantai berbakat. ibunya juga seorng penganjur perdamaiana dan pendukung perlicutan senjata. selama masa kanak-kanaknya Dorothy dan adik- adkinya tidak pernah tinggal bersama kedua orangtua mereka, selama lebih dari satu tahun, suatu pengalaman yang membuat Dorothy mandiri dan bertekan kuat . Dorohty menikah dengan Tohmas Hodgkin Seorang pakar masalah afrika yang berasal dari keluarga berprestasi akademis tinggi,

pemenang Nobel Kedokteran.Dorothy dan Thomas dianugerahi dua putra dan seorang putri. Selain sibuk mengajar, meneliti, dan mendidik anak-anaknya, Dorothy masih sempat berpartisipasi dalam organisasi – organisasi kemanusiaan untuk perdamaian dunia. Ia mewarisi idealisme ibunya yang kehilangan empat saudara laki-laki dalam perang.

Dorothy pernah mengenyam pendidikan dimana pengajaran di dasarkan pada pola tradisional hanya Dorothy dan soerang anak perempuan lain yang diizinkan mengikuti pelajaran ilmu kimia . Dorohty Lulus pada yahun 1927 dan Ia memperoleh nilai tebaik untuk enam mata pelajaran sehingga Memperoleh Hadiah sebesar £30. Pada tahun berikutnya , diterima sebagai mahasisiwi kimia di Somerville College,Oxford. Ia lulus  pada tahun 1932 sebagai lulusan terbaik. Pada tahun itu juga Dorothy Pindah ke Universitas Cambridge untuk memulai riset doktoralnya Ia meneliti struktur protein dan steroid yang ia pelajari dengan beasisiwa itu membiayai risetnya selama setahun di Cambridge dan setahun lagi di Oxford.

Tugas Pertamanya saat kembali ke Oxford adalah melakukan sesuatu yang dilarang ketika Ia berada di Cambridge, yakni mempelajari  Kristal tertentu dengan menganalisis strukturnya secara menyeluruh. Dalam menyelesaikan risetnya Dorothy di bantu oleh kerabatnya, Robet Robinson.

Trobosan dalam riset Dorothy terjadi ketika Ia baru berusia 24 tahun . Ia adalah ahli dalam mengatasi subjek-subjek bermasalah seperti srtuktur tiga molekul yang menjadi fokus yakni Insulin, Penisilin , dan Vitamin B12 Yang sangat rumit . Pada tahun 1934 , Ia berhasil mengkristal dan memfoto molekul insulin ini merupakan tahap penting dalam riset yang terus Ia geluti selama hampir 40 tahun.

Mulai tahun 1924, Dorothy meneliti penisilin. Tiga tahun kemudian ia berhasil mengidentifikasi stuktur molekul penisilin . Hal ini membuka jalan bagi ilmuwan lainnya untuk memodifikasi srtuktur penisilin dan menciptakan beragam antibiotic yang sesuai dengan jenis infeksi yang hendak diobati . Pada tahun 1953 Dorothy diterima sebagai anggota Royal Society, asosiasi ilmiah elite di inggris.

Selain sibuk meneliti Dorothy juga menjadi dosen kimia dan anggota dewan pengelola Someevill College, tempatia mengajar Margaret Thatcher, perdana menteri Inggris  kelak. Ia juga sering mengunjungi univesitas di luar negeri, meskipun ia pernah keanggotannya dalam scince For Peace, sebuah kelompok yang punya hubungan dengan Komunis.

Pada tahun 1956, Dorothy untuk pertama kalinya berhasi memfoto vitamin B12 . Kesuksesaan dengan vitamin B12 ini menetapkan standar baru . Pada tahun 1964 Dorothy  memenangi Hadiah Nobel bidang kimia . “Atas kesungguhannya menggunakan teknik sinar - X dalam mengungkap struktur zat-zat biokimia yang penting”.

Pada tahun 1967. Dorothy akhirnya berhasil menjelaskan struktur insulin yang sangat rumit. Hal ini menghasilkan pemahaman tentang bagaimana insulin dapat mengurangi gejala diabetes. Tiga tahun kemudian, Ia terpilih sebagai ketua dewan pengelola Universitas Brisol. Ia memegang jabatan ini sampai pensiun pada tahun 1977.

Setelah pensiun , Dorothy tidak sepenuhnya beristirahat. Dari tahun 1997 hingga 1989 Ia menjadi presiden Pugwash, sebuah organisasi ilmuwan internasional yang selama perang dingin berusaha menjalin komunikasi dengan ilmuwan Uni Soviet. Ia juga aktif memperjuangkan bantuan untuk negara-negara berkembang.Namun, sesungguhnya semuanya itu ia jalani sambil berperang dengan penyakit rheumatoid arthritis yang melekat pada dirinya seumur hidup sejak didiagnosis pada usia 24 tahun.Walaupun masa tua Dorothy dilalui dengan kaki dan tangan yang lumpuh, hal ini sama sekali tidak menghalangi aktivitasnya untuk terbang kesana kemari menghadiri symposium-simposium internasional. Setelah menjalani hidup yang begitu sibuk dan menentukan struktur molekul penisilin, insulin, vitamin B-12, dan banyak protein lainnya, aktivitasnya dihentikan total dengan serangan stroke 1994.

Informasi berasal dari:
( Buku 100 Wanita-Wanita Berpengaruh Di Dunia dan http://info-biografi.blogspot.com/2010/05/biografi-dorothy-crowfoot-hodgkin.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar