Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 23 November 2014

Baden Pawel: Bapak Pandu Sedunia

Oleh : Delvia Nuraini
           
Baden-powell dilahirkan di kota London, Inggris, pada tanggal 22 Februari 1857. Nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell. Tetapi para pandu biasa memanggilnya dengan sebutkan Baden-Powell. Nama kecil dari Baden powell adalah Ste, Stephe atau Stepheson (paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert, setelah mendapat gelar kesatria dari raja Inggris. Ayah dari Baden-powell adalah Proff. Domine Baden-pawell seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Ibunda dari Baden-Powell adalah Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth. Baden-Powell adalah anak ke-6 dari 9 bersaudara, yaitu : Warrington, George, Agustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, dan Baden Fletcher.  Pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia tiga tahun Baden-Powell telah menjadi anak yatim. Sehingga sejak usia sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk hidup mandiri. Baden-Powell menikah pada tahun 1922 dengan Olave St. Chair Soames (Lady Baden-Powell) dan memiliki 3 orang anak yaitu Petter, Heater, dan Betty.

Ny. Henrietta Grace memasukan Baden-Powell ke Charterhouse School di tahun 1870. Baden-Powell adalah anak yang pandai sehingga ia meraih beasiswa, Baden-Powell juga mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler seperti ; Marching Band, Klub menembak (Rifle Chorps), Teater, Melukis dan menggambar, Kipper keseblasan Charterhouse. Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan lainya, yaitu “Bathing-Towel”. Di usia Sembilan belas tahun Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School.

Baden-Powell kemudian memutusan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Setelah lulus dari akedemi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dan bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876 dengan pangkat pembantu letnan. Pengalaman Baden-Powell diketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempangaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Dari 1888 sampai 1898, BP sukses bertugas di India, Afghanistan, Zulu dan Ashanti.

Baden-Powell dikenal sebagai orang yang pandai bergaul. Salah seoarang sahabat terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalamanan baik dalam kedinasan, pementasan drama, maupun berburu hewan liar (babi hutan). Mereka selalu bersama sejak mereka sekolah di Charterhouse School dan mereka mengikuti ekskur yang sama yaitu teater.

Sebelum dan saat perang Boer terjadi, Baden-Powell bertugas sebagai perwira staff dari pasukan kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi colonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan letnan colonel dari pengawal naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Selama bertugas di Afrika, Baden-powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya, Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti : Zulu, Ashanti dan Metebele. Impeesa mempunyai arti “Srigala yang tidak pernah tidur”.


Pada tahun 1908, Baden-Powell menulis buku “Scouting For Boys”, sebuah maha karya yang sangat spektakuler.  Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan Semangkin besar. Buku Ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.

Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatanya didinas Ketentaraan dengan pangkat terkhir Adalah Letnan Jendral. Mulailah Badden-Powell berkonsentrsi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke suluruh dunia. Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia. Untuk menemui para pandu di berbagai negara.

Pada tahun 1912 dengan bantuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes maka terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan “Girls Guides“. Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dianutkan oleh istrinya. Selanjutnya pada tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari sebuah buku yang berjudul “The Jungle Book” karangan Rudyard Kipling. Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu organisasi pramuka bagi mereka yang telah berusia 17 tahun.

Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara jamboree dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau bapak pandu se-dunia. Baden-Powell juga di anugrahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V. Pada tahun 1922 Powel menerbitkan buku ”Rovering To Succes” buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

Setelah keliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia, Baden-Powell beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa akhirnya di Inggris. Pada tahun 1930-an Baden-Powell mulai sakit-sakitan, dan pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden-Powell meninggal dunia di usia yang ke-84 tahun. Baden-Powell di makamkan dipemakaman St.Peter, Nyeri. Petri Baden-Powell diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ketempat perisitirahatan terakhir. Pemerintah Kenya telah menyatakan makam Baden-Powell menjadi monumen nasional.

Semoga Baden-Powell diterima disisinya dan ditempatkan ditempat yang paling mulia dan kita sebagai penerusnya dapat mempelajari dan meneladani apa saja yang sudah ia lakukan untuk negaranya dan dunia.


Diadaptasi dari : 
http://rizkihidayat09.workpress.com pada tanggal 11 November 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar