Oleh : Juliawati
Baden-Powell dilahirkan dengan
nama Robert Stephenson Smyth Powell, atau lebih akrab dengan panggilan Stephe
Powell, di Jalan Stanhope nomor 6 (sekarang Stanhope Terrace nomor 11) Paddington, London pada 22 Februari 1857 . Smyth adalah nama dari ibunya (Henrietta Grace Smyth). Ayahnya
seorang Pendeta bernama Baden Powell, seorang dosen yang mengajar geometri di Universitas Oxford dan telah memiliki
empat anak dari kedua pernikahan sebelumnya. Pendeta Powell meninggal ketika Stephe (Baden-Powell) berusia tiga tahun, dan
sebagai penghormatan kepada ayahnya serta
untuk mengatur anak-anak yang
terpisah dari saudara dan sepupu, ibunya (Henrietta Grace Smyth) mengubah nama keluarga menjadi Baden-Powell. Selanjutnya, Stephe (Baden Powell) dibesarkan oleh ibunya,
seorang wanita yang berketatapan bahwa anak-anaknya harus berhasil.
Baden-Powell berkata tentang ibunya pada tahun 1933 "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya”.
Pada Januari 1912 Baden-Powell
bertemu calon isterinya Olave di atas
kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk
memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka memiliki tanggal lahir yang sama. Dan mereka melangsungkan pernikahan secara
rahasia pada 30 Oktober 1912 . Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu
petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon). Pramuka Inggris membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah
mobil Rolls Royce. Setelah pernikahannya Baden Powell beserta istrinya tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak
(satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron
Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay
(Betty Baden-Powell).
Baden Powell bersekolah di Rose Hil School, Tunbridge Wells dan dianugerahi
beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Perkenalan pertamanya pada kecakapan
kepanduan yakni memburu dan memasak hewan. Baden Powell menamatkan pendidikan
di Charterhouse School pada usia sembilan belas tahun. Beberapa waktu setelah
sekolahnya selesai. Baden Powell berangkat ke India sebagai pembantu letnan
dalam resimennya yang terkenal dengan perang Krim Charge of The Light Brigade.
Prestasi Baden Powell sudah terlihat pada usianya yang ke 26 tahun yaitu
dengan menjadi Kapten. Ia juga dikenal sebagai pemburu babi hutan di
India dan memeperoleh piala “pigstiking". Olahraga ini sangat dihargai di
India karena babi hutan dianggap satu-satunya binatang yang berani minum
bersama harimau. Pada tahun 1887,
Baden Powell berangkat ke Afrika , untuk ikut serta berperang melawan suku Zulu
, kemudian Suku Anshati dan Suku Matabele. Karena keberanian dan kepandaiannya
penduduk Afrika menjulukinya dengan “impeesa” – srigala yang tidak pernah
tidur. Karena kecakapannya itu, tahun 1899 pangkatnya telah dinaikkan menjadi
kolonel.
Pada tahun yang sama yaitu 1899 di Afrika Selatan
Perang Boer II. Baden Powell ditempatkan di kota kecil bernama Mafeking dengan
jumlah pasukan Boer yang jauh lebih banyak. The Mafeking Cadet Corps adalah
sekelompok anak muda yang bertugas membawakan pesan untuk pasukan lain. Meskipun
mereka tidak berpengalaman menghadapi musuh, mereka berhasil melawan musuh
mempertahankan kota. Dan kejadian inilah yang juga menjadi salah satu faktor
yang mengilhami Baden Powell dalam membuat materi kepanduan. Pada tahun yang
sama yaitu 1899. Baden Powell menulis buku berjudul ‘Aids to Scouting’ yang
berisikan tentang pengalaman Baden Powell menjadi tentara seperti mengadakan latihan bersama serta bertukar bakat.
Di Inggris Raya, orang-orang
membaca berita prestasi Baden-Powell dalam memimpin Pasukan Mafeking sehingga
di negara asalnya itu, ia menjadi “Pahlawan Nasional”. Hal ini memberikan
keuntungan, karena buku kecil yang ditulisnya “Aids to Scouting” menjadi
terjual laris. Sekembalinya ke
Inggris pada tahun 1901, Ia
melihat bukunya telah populer dan banyak digunakan para guru untuk mendidik
muridnya, dan juga para pemuda yang aktif dalam organisasi. Karena itulah, Ia
diminta untuk menulis ulang bukunya tersebut agar mudah dipahami oleh anak
muda, terutama untuk anggota Boys’ Brigade, sebuah orgaisasi kepemudaan yang
besar dan bernuansa militer.
Tahun 1907, Baden Powell menulis
draft buku berjudul Boy Patrols. Pada tahun yang sama tepatnya 25 Juli 1907
untuk menguji idenya. Ia mengumpulkan 21 pemuda dengan latar belakang
bermacam-macam (yang diundang dari beberapa sekolah khusus laki-laki di London)
di Brownsea Island selama delapan hari. Perkemahan tersebut dipraktekan
cara-cara memasak, berenang, menyelidik, mengembara serta api unggun dan
lain-lain. Perkemahan tersebut terselenggara dengan baik dan kemudian dijadikan
sebagai perkemahan pertama.
Sesudah perkemahan tersebut, dua minggu sekali diterbitkan buletin “A
Handbook for Instruction In Good Citinzenship Trough Woodcraft”. Isi buletin
ini diambil dari buku “Aids to Scoting” dan pengalaman saat berkemah di
Brownsea Island. Setelah enam kali terbit buletin ini kemudian dibukukan
menjadi buku “Scouting for Boys” Beberapa saat setelah buku ini diterbitkan dan
dijual di toko-toko buku. Maka terbentuklah regu-regu dan pasukan dari berbagai
lapisan masyarakat. Kemudian menyebar ke seluruh Inggris, Eropa kemudian benua
lain.
Setahun kemudian Baden Powell
menyelenggarakan perkemahan kepramukaan yang kedua di tempat yang sama dengan
jumlah Pramuka sebanyak 1.500 anak. Dua tahun kemudian menjadi 109.000 anak dan
diikuti oleh negara-negara Eropa yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Akhirnya Baden Powell memutuskan untuk mengundurkan diri dari ketentaraan pada
tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral dan mengabdikan dirinya untuk
menumbuh kembangkan kepramukaan .
Pada tahun 1912 , Baden Powell
mengadakan perjalanan keliling dunia untuk meninjau perkembangan kepramukaan di
berbagai negara. Pada tahun inilah permulaan kepramukaan dinyatakan sebagai
persaudaraan sedunia . Tahun 1920 di London berkumpul Pramuka dari seluruh dunia
untuk mengadakan Jambore pertama di dunia . pada malam terakhir yaitu pada
tanggal 6 Agustus 1920 , Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of the world
.Bapak Pramuka sedunia. Pada tahun 1929, Baden Powell dianugerahi Raja George V
dengan julukan bangsawan Lord Baden Powell of Gilwell.
Pada tahun 1936 anak ketiganya menikah yaitu Betty Baden Powell dengan
Gervase Charles. Tak lama selepas pernikahan anaknya. Baden-Powell
berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit.
Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari
gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisis mimpi. Sakit kepala ini
berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru
di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke
sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah
dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri,
dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden
menganugerahkan Lord Baden Powell dan
semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan
untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang
Dunia II. Pergerakan Pramuka dan
Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal
lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan
jasa Ketua Pramuka.
Pesan Terakhir Baden Powell
Pramuka-pramuka yang kucinta :
Jika kamu pernah melihat
sandiwara Peter Pan, maka kamu akan melihat mengapa pemimpin bajak laut selalu
membuat pesan-pesannya sebelum meninggal, karena ia takut, kalau-kalau tidak
akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, jika saat ia menutup matanya telah
tiba.
Demikian halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum meninggal, namun saat itu akan tiba juga bagiku. Oleh karena itu aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri……………
Demikian halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum meninggal, namun saat itu akan tiba juga bagiku. Oleh karena itu aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri……………
Ingatlah, ini adalah pesanku yang
terakhir bagimu. Oleh karena itu, renungkanlah !
Hidupku adalah sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu sepeti aku. Saya yakin bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan adalah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya.
Hidupku adalah sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu sepeti aku. Saya yakin bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan adalah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya.
Lebih baik melihat
kebagusan-kebagusan suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekan. Jalan nyata
yang menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu
dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala
kamu tiba didalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan
meninggal dengan puas, karena kamu tidak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi
kamu telah mempergunakannya sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal
dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam Janji Pramukamu,
meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak lagi dan Tuhan akan berkenan memberikan
karunia pertolongan padamu dalam usahamu.
Di bawah usaha gigihnya pergerakan pramuka dunia berkembang. Sikapnya yang jujur, semangat dan giat. Membawanya menjadi sosok yang berguna dan bermanfaat bagi dunia. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara. Pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang. Kisah hidup Baden Powell dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Tidak salah jika Baden Powell dianggap sebagai tokoh universal atau milik semua bangsa. Gerakan kepanduan yang Baden Powell dirikan sekarang telah menjadi satu organisasi besar yang mempunyai jumlah anggota yang tersebar di seluruh dunia.
Sudah sepatutnya kita mengetahui Sejarah Baden Powell yang menjadi
Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of the World) yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah
kepramukaan di dunia dan di Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan
kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari
pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai
sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia.
Diadaptasi dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar