Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 24 November 2014

Wempy Dyocta Koto: Sosok dibalik Kesuksesan Merek go Internasional


Oleh: Afifah Riska Ramadhanty

Wempy Dyocta Koto lahir di Padang Panjang, Sumatra Barat, pada tanggal 14 oktober 1976. Wempy lahir di Indonesia, namun ia dibesarkan di Australia. Bungsu di antara tiga bersaudara tersebut menempuh pendidikan dari SD hingga kuliah di Sydney, Australia. Sejak sekolah Wempy dikenal sebagai murid yang pintar dan berprestasi. Saat umurnya tiga tahun bersama keluarga besar, Wempy begitu dia dipanggil pindah ke Australia lama. Lama tinggal disana, orang tua Wempy tetap mengenalkan tanah kelahirannya. Bahkan saat libur sekolah, laki-laki penyuka water sport ini pun diutus untuk menginjakkan kakin di kampong halamannya, Padang Panjang. Ia pun senang mempelajari bahasa Indonesia dan budaya di sana, walau saat ini bahasa ibu yang ia gunakan tak selancar bahasa asing milik Negara lain tempat ia tumbuh.

Karier pendidikannya setelah lulus dari Vauduse High School Sydney, Wempy memperoleh Governur Arthur Philip Award dari pemerintah Australia karena meraih peringkat pertama diberbagai disiplin ilmu di sekolah tersebut. Wempy melanjutkan kuliah di University of Technology Sydney dengan mengambil jurusan komunikasi. Belum lulus, dia sudah menyambi jadi analisis pasar di American Express. Begitu lulus dia mendapatkan beasiswa program Magister of International Studies dari fakultas Ekonomi University of Sydney.

Wempy tinggal dan bekerja diberbagai kota dunia, seperti Singapura, Hongkong, London, San Fransisco, New York, dan lain-lain. Ia bekerja sebagai seorang konsultan manajemen yang bearktivitas secara global. Ia sukses memimpin beberapa tim  untuk meluncurkan produk dan layanan global untuk American Express, Sony, Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics, Palm, Lenovo, BP, Microsoft, dan berbagai merek Internasional lainnya. Wempy kembali ke Indonesia untuk mengabdikan diri demi kemajuan dunia bisnis di Indonesia.

Pada tahun 2013, Wempy memperoleh penghargaan Asia Pasific, Entreprenuership Award dengan predikat Most Promising Entreprenuer. Sedangkan ditingkat dunia, ia satu-satunya CEO asal Indonesia yang berada dalam daftar The World's 120th Most Social CEO, yang berisi nama-nama besar, seperti Oprah Winfrey, Richard Branson, Rupert Murdoch, Warren Buffet, Tony Fernandes,  Marissa Mayer serta Donald Trump dan lain-lain. Wempy Dyocta Koto menjadi Chairman De Tanjung, Chairman Think Woman, Chairman Voila, Advisor Kalibrr Technology Ventures, Host of "The Insipiration Sessions: London Edition", CEO Wardour and Oxford. Pengalaman sebelumnya adalah sebagai Global Director HMX Media (2008-2010), Business Director Crayon(2007-2008), Regional Acount dan Director Young dan Rubicam Brands (2002-2007). Wempy Dyocta Koto memiliki keahlian dan reputasi Internasional dalam bidang DIgital Marketing, Advertising, Strategic Partnership, Global Business Development, International Expansion, Intregrated Marketing, Online Advertising, hingga Mobile Marketing.

Wempy Dyocta Koto sangat mencintai tanah air tempat dimana ia berasal, sehingga memiliki keinginan kuat untuk berkarya bagi bangsa dan negaranya. Wempy adalah pemuda yang selalu dijuluki James Bond Indonesia karena selalu tampil dengan karakter hampir sama, tetapi dengan aktor yang berbeda. Wempy menanamkan sikap percaya kepada diri sendiri, percaya kepada kemampuan, serta percaya akan masa depannya.

Salah satu tokoh yang mendunia inilah sangat memberikan motivasi yang kuat kepada semua orang. Sikap cinta tanah airnya yang membuat masyarakat Indonesia bangga kepadanya. Beliau adalah pemuda yang sangat sukses berbisnis. Wempy adalah seorang CEO Wardour dan Oxford walaupun ia seorang profesional dan pengusaha Indonesia, tetapi sifat yang rendah hati membuat ia semakin percaya diri.

Salah satu prestasinya adalah membawa salah satu merek makanan cemilan Indonesia dengan merek keripik pedas Maicih ke luar negeri dengan merubah merek makanan tersebut menjadi Spicy Granny. Ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang dirancang agar produk ini semakin mendunia dengan merubah sesuatu yang dinilai penting.


Diadaptasi dari website:                                                    

Diakses pada: 24 November 2014 11:28

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar