Oleh
: Putri Krisdiyanti
Helen
Adam Keller atau biasa disebut dengan Helen Keller lahir di Tuscumbia, Alamba, AS pada 27 Juni 1880.
Nama ayahnya adalah Arthur Henlley Keller dan ibunya Kate Adams Keller. Ayah
Helen meninggal dunia setelah ia berhasil bersekolah di Universitas Harvard. Dan setelah lulus kembali datang berita duka
bahwa ibunda Helen meninggal dunia. Pada bulan bulan Oktober 1936, Anne
Sullivan yang telh menjadi guru terbaik Helen, meninggal dunia pada usi 70
tahun. Helen Keller menjadi buta dan tuli pada usia 19 bulan setelah jatuh sakit
keras. Penyakit yang diderita adalah scarlet,
meningitis atau rubela (campak). Namun ia anak yang tabah dan selalu ingin
tahu.
Ia
dimasukan ke sekolah Boston. Di sana Helen terus menimba ilmu dengan semangat.
Dengan semangatnya, ia berusaha masuk Universitas
Harvard khusus putri cabang Universitas
Radcllife College. Pada tahun 1904, Helen berhasil lulus perguruan tinggi
dengan predikat Magna Cum Laude. Ia
adalah tuna netra dan tuna rungu pertama yang berhasil lulus perguruan tinggi.
Setelah
lulus Helen memulai tur keliling dunia untuk membantu orang buta dan tuli
lainnya. Sepanjang hidupnya Helen berusaha berkampanye secara internasional
guna memperbaiki fasilitas umum para penyandang tuna netra dan tuna rungu. Ia
membuat dua film tentang kehidupannya sendiri. Pertama adalah tahyn
1919 dan yang kedua adalah Helen Keller
in Her Story.
Pada
masa kuliah, Helen menulis buku berjudul “Kehidupan Saya” atas undangan sebuah
majalah. Keinginannya pun terwujud cepat. Ia berhasil memenangkan piala oscar
pada tahun 1955.
Wanita
agung yang seluruh hidupnya berada dalam kesunyian dan kegelapan namun gigih
memperjuangkan sesama, meninggal di Westport
pada usia 87 tahun 1 Juni 1968.
Ia
adalah anak yang cerdas, namun Helen sangat susah diatur. Ia sangat liar dan
tidak patuh pada orang lain. Lalu Helen diajarkan etika makan dan patuh pada
orang yang lebih tua oleh Anne sang guru.
Helen Keller seorang wanita tuna netra dan tuna rungu
yang membantu orang buta dan tuli di seluruh dunia. Meskipun ia mederita
penyakit yang cukup parah, tetapi Helen anak yang tabah dan selalu ingin tahu
degan semangatnya, ia belajar komunikasi dengan jari-jari tangannya. Helen
membaca huruf Braille dan berusaha
bicara keras-keras. Ia berjuang mengatasi cacat fisiknya sedemikian rupa
sehingga akhirnya ia mampu lulus sarjana dari sebuah perguruan tinggi terkemuka
di AS.
Diadaptasi dari :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Helen_Keller
2. http://biografi-center.blogspot.com/2011/04/helen-keller.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar