Disusun
oleh : Siti Maesaroh
Pernyataan Umum
Kesehatan mental termasuk salah satu masalah sosial yang
dihadapi oleh masyarakat di dunia. Di
Indonesia saja, kesehatan mental termasuk kasus yang sering ditemui. Banyaknya
korban yang kurang mengerti tentang kesehatan mental akibat masalah inilah yang
menjadi indikatornya. Kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan
dengan penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan
mempertahankan stabilitas diri, juga ketika berhadapan dengan kondisi baru,
serta memiliki penilaian nyata baik tentang kehidupan maupun keadaan diri
sendiri. Kesehatan mental dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor
internalnya, yaitu berfikir positif dan optimis. Berfikir positif biasanya dapat menghindarkan orang
dari salah paham. Apalagi yang orang yang sering terkena ejekan. Optimis ini
bertujuan untuk mencegah berbagai macam penyakit mental. Dalam kasus kesehatan
mental, anak-anak lebih rentan terkena penyakit mental yang disebabkan oleh
orang tua, teman sekolah ataupun orang
disekitarnya. Akan tetapi, bukan berarti kalangan anak-anak saja yang mudah
terkena penyakit mental, melainkan seluruh kalangan masyarakat, baik tua maupun
muda.
UrutanSebab-Akibat
Ada faktor internal, ada
pula faktor eksternal. Faktor eksternalnya adalah dukungan dari keluarga, teman, dan orang sekitar. Dukungan diperlukan
agar seseorang tidak mudah terkena penyakit mental. Penyakit mental merupakan
penyakit yang menyebabkan mental seseorang menjadi lemah atau biasa disebut
keterbelakangan mental.
Karakteristik mental yang sehat, yaitu:
a.
Terhindar dari Gangguan Jiwa
Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan
perbedaan antara gangguan jiwa (neurose)
dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu: Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya yang kena psikose tidak. Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. sedangkan yang kena psikose kepribadiaannya dari segala segi (tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan.
dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu: Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya yang kena psikose tidak. Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. sedangkan yang kena psikose kepribadiaannya dari segala segi (tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan.
b.
Dapat Menyesuaikan Diri
Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan
proses untuk memperoleh/ memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), dan mengatasi
stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara
tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal
apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar,
tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai denagn norma
agama.
c.
Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
Individu yang sehat mentalnya adalah yang
mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang
positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. pemanfaatan itu
seperti dalam kegiatan-kegiatan belajar (dirumah, sekolah atau dilingkungan
masyarakat), bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi, dan berolahraga.
d.
Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain
Orang yang sehat mentalnya menampilkan
perilaku atau respon-responnya terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya,
memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. dia mempunyai
prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirnya sendiri
di atas kerugian orang lain. Segala aktivitasnya di tujukan untuk mencapai
kebahagiaan bersama.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental perlu dipelajari agar tidak berdampak buruk bagi kita dan lingkungan. Seseorang yang dicurigai memiliki keterbelakangan mental sebaiknya kita beri perhatian khusus, mengawalnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan ajaklah ke dokter spesialis psikologis.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental perlu dipelajari agar tidak berdampak buruk bagi kita dan lingkungan. Seseorang yang dicurigai memiliki keterbelakangan mental sebaiknya kita beri perhatian khusus, mengawalnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan ajaklah ke dokter spesialis psikologis.
Daftar Pustaka
http;//www.alodokter.com/kesehatan-metal.html?m=1
diakses pada tanggal 18 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar