Oleh: Atik Nuraeni
Gunung
meletus, terjadi akibat endapan
magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang
membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih,
sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung
berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan
kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil
letusan gunung berapi berupa:
- Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.
- Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.
- Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya.
- Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan permasalahan pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih, menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap, merusak ladang, merusak infrastruktur tubuh.
- Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam.
Tips Menghadapi Letusan Gunung Merapi
SEBELUM LETUSAN:
1.
Cari tahu
tentang system pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta bagan alur
keadaan darurat
2.
Waspadai
mengenai bahaya yang menyertai letusan gunung api yaitu :
- Lahar dan banjir bandang
- Longsor dan hujan batu (material gunung api)
- Gempa bumi
- Hujan abu dan hujan asam
- Tsunami
3.
Buatlah
persediaan perlengkapan darurat seperti :
- Batere/ senter dan extra batu batere
- Obat-obatan untuk pertolongan pertama
- Makanan dan air minum untuk keadaan darurat.
- Pembuka kaleng
- Masker debu
- Sepatu
- Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu.
4.
Hubungi
pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana.
5.
Walaupun
tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai gunungapi
berhenti meletus, tapi apabila anda tinggal di daerah rawan bahaya gunungapi
akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi yang berwenang dan lakukan secepatnya.
SELAMA LETUSAN:
1.
Ikuti
perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.
2.
Hindari
melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung
yang sedang meletus.
3.
Apabila
terjebak di dalam ruangan/ rumah :
- Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran
- Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.
- Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung
4. Apabila berada di ruang terbuka:
- Cari ruang perlindungan .
- Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti
bola.
- Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran
lahar.Cari tempat
yang lebih tinggi terutama
- Lindungi diri anda dari hujan
- Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda
- Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk melindungi
pernapasan
anda
- Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran
lahar
5. Hindari
daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga yang
berwenang/lihat peta daerah bahaya gunung api
6. Akibat
letusan gunung api bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari gunung api yang
sedang meletus.
7. Apabila anda
melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat cari daerah yang lebih
tinggi.. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar , membentuk aliran yang
mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak dengan
kecepatan 30-60 kilometer perjam.
PASCA LETUSAN:
1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah
zona hujan abu.
2. Apabila berada di luar ruangan:
- Tutup mulut dan hidung anda.
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
- Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi.
- Bersihkan atap dari hujan debu gunungapi
- Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya
atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.
3. Hindari mengendarai kendaraan di
daerah hujan abu yang lebat.
4. Mengendarai kendaraan mengakibatkan
debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.
5. Apabila anda punya penyakit
pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.
6. Tinggallah di dalam rumah sampai
keadaan dinyatakan aman di luar rumah.
7. Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin
membutuhkan pertolongan seperti orang tua, orang yang cacat fisik, anak-anak
yang tidak memiliki orang tua dan sebagainya.
Faktor Penyebab
Bencana Gunung Meletus
1. Peningkatan
kegempaan vulkanik
2. Peningkatan
gelombang magnet dan listrik, hingga terjadinya deformasi pada tubuh gunung
3. Lempeng-lempeng
bumi saling berdesakan dan magma di perut bumi pun mendesak serta mendorong
permukaan bumi dan memicu aktivitas geologis, vulkanik, dan tektoni
4. Akibat tekanan yang amat tinggi, magma mendesak keluar (erupsi) dari
permukaan bumi sebagai lava.
Sumber : http://ayankpringgabaya.blogspot.com/2013/05/makalh-gunung-meletus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar