Oleh : Tio Saputra
Hujan Darah
Di India – Kembali
terjadi fenomena alam yng tak kalah mengejutkan setelah pernah di temukan Misteri Segitiga Bermuda . Atau misteri yng terjadi karena adany kejadian / peristiwa alam
seperti halny Benua
Atlantis. Kali ini terjadi di Negara Bagian Kerala India. Hujan
Darah Di India, seperti itulah tersebar berita dari berbagai infotaiment.
Misteri ini terjadi sekitar 25 Juli 2001 hingga september 2001, sudah lumayan lama juga sebenarnya.
Hujan yang
pertama jatuh di distrik Kottayam dan
Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna merah, 10 hari
pertama dilaporkan adanya turun hujan berwarna kuning, hijau lalu hitam.
Setelah 10
hari, intensitas curah hujan mereda hingga
September. Baru kemudian menyusul Hujan Darah Di India.
Hujan Darah
Di India tersebut
turun hanya pada wilayah yang terbatas
dan hanya berlangsung sekitar 20 menit per
hujan.
Penduduk
lokal melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yng mendahului turunnya
hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.
Lebih dari
500.000 meter kubik air hujan berwarna merah tercurah ke bumi hingga di
nyatakan Hujan Darah Di India. Pada mulanya ilmuwan mengira Hujan
Darah Di India ini disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan
menemukan sesuatu yng sangat mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut
ternyata adalah sel hidup, namun di ketahui sel ini bukan berasal dari bumi.
Contoh air
hujan tersebut segera dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah
satu ilmuwan independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh
Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi.
Mereka
mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan
sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 km. Awalnya mereka mengira
bahwa partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun
Arab.
Karena hal
ini pernah terjadi pada Juli 1968 dimana pasir dari gurun sahara terbawa angin
hingga menyebabkan hujan merah di Inggris.
Namun mereka
menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir,
melainkan sel-sel yang hidup. Komposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon,
45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan
komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Sel itu memiliki
diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki
variasi nanostruktur didalam membrannya. Namun tidak ada nukleus yang dapat
diidentifikasi.
http://www.mentari.biz/hujan-darah-di-india.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar