oleh : Nina Febrianni
Pengertian Petir
Petir atau halilintar
adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit
muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang
beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh.
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor
raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng
positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah
diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang
bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari
awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan
lainnya bermuatan positif.
Ciri-ciri
Datangnya Petir :
Langit tiba-tiba
menjadi gelap disertai angin datang begitu cepatnya dan awan yang menjulang
tinggi menyerupai bunga kol berwarna keabuan-abuan, kemudian udara terasa
pengap. Awan ini biasanya disebut dengan awan petir CB (Comulunimbus) Dalam
musim penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk.
Penghubung yang "digemari", merujuk Hukum Faraday, tak lain adalah
bangunan, pohon, atau tiang-tiang metal berujung lancip.
Proses terjadinya petir
Petir terjadi karena
ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses
terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur,
dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan
muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara
awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron)
dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat
elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan
suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan
tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya
turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan
bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Petir pada alam merupakan peristiwa alami locatnya muatan muatan listrik diantara awan ke awan atau awan ke permukaan bumi. Persyaratan utama terjadinya locatan muatan elektron di awan dimulai dari pergerakan angin ke atas didalam awan Cumulus yang kuat. Dilaporkan kecepatan yang dapat dicapai mencapai 150 km/jam. Di dalam awan, uap uap air berkondensasi menjadi partikel air yang lebih kecil lagi namum partikelnya lebih stabil. Bila ketinggian awan Cumulus tersebut cukup tinggi, maka pergerakan angin didalam awan tersebut dapat mempunyai suhu dibawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air didalam awan membeku, membentuk partikel es. Melalui proses resublimasi, berubahlah fisik partikel air ini. Sejalan dengan waktu, bergabunglah beberapa partikel es menjadi partikel kumpulan es yang besar dan berat. Partikel salju ini akan jatuh karena daya gravitasi atas beratnya sendiri ke permukaan bumi. Pada stadium ini, terpecah beberapa kristal es yang lebih kecil dan ringan dari kumpulan kumpulan es yang lebih berat. Perpecahan ini memecah juga struktur elektron didalamnya. Hal ini mengakibatkan kumpulan es yang lebih berat akan jatuh ke lapisan awan dibawahnya dan kumpulan ini mempunyai muatan negative. Sedangkan partikel es yang terpisah dari kumpulan es berat, akan tertiup angin didalam awan ke arah lapisan atas awan. Hal ini menjadikan lapisan awan dibagian atas mempunyai muatan postive. Peristiwa ini mengakibatkan terkutubnya listrik di awan atas 2 kutub berbeda (positve dibagian atas dan negative dibagian bawah awan). Besarnya muatan atas terkutubnya listrik di awan bergantung dari volume dari awan tersebut.
Rata rata setiap petir mempunyai 4 hingga 5 jalur utama akibat ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 detik, setelah itu terjadi petir dengan waktu trasfer sekitar 0,0004 detik. Setelah terjadinya petir, membutuhkan waktu istirahat (0,03 – 0,05 detik ) untuk mempersiapkan kembali petir berikutnya. Diketahui pernah terjadi hingga 42 petir terus menerus tanpa henti. Rata rata kuat arus dalam petir sebesar 20.000 ampere. Dengan kekuatan arus ini, mengalir elektron dari awan menuju permukaan tanah. Hal ini disebut juga, petir negative. Pada kasus yang jarang, kadang dijumpai locatan listrik pendek dari permukaan tanah (ujung pohon, ujung menara dsb). Ini disebut petir positive. Petir positive diketahui hanya mempunyai satu jalur utama terjadinya loncatan. Tapi petir positive mempunyai kuat arus yang lebih tinggi dari petir negative (sebesar 300.000 Ampere). Terjadinya petir positive hanya sekitar 5% dari total terjadinya petir. Loncatan petir dapat terjadi sejauh beberapa kilo meter, antara awan dengan permukaan tanah.
Petir
dapat terjadi antara :
Ø Awan dengan awan
Ø Dalam awan itu sendiri
Ø Awan ke udara
Ø Awan dengan tanah (bumi)
Ø Besar medan listrik minimal
yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter.
Dampak
Negatif :
Umumnya
petir-petir mengincar korban di wilayah datar yang terbuka. Besar medan listrik
minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt
per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai
tubuh makhluk hidup! Korban tiba-tiba terpental ketika sebuah petir
menyambarnya. Seperti juga korban lainnya, ia tewas seketika dengan tubuh
terbakar. Apabila petir menyambar rumah, rumah tersebut akan rusak dan
perabotan elektronik akan rusak seperti telepon, televisi, atau yang lainnya.
Cara
mengantisipasi :
- Apabila sebuah bangunan yang tinggi dengan memasang penangkal petir. Apabila ada petir akar menyambar alat penangkal kemudian disalurkan melalui kawat besar yang terbuat dari tembaga atau kuningan menuju ke tanah.
- Jika Anda terperangkap di luar segera masuk ke dalam bangunan. Tidak ada tempat yang aman di luar. Larilah ke mobil atau bangunan yang aman setelah Anda mendengar guntur.
- Jangan berada di sawah, lapangan, taman. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.
- Jika sedang di kolam renang dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah ke luar karena kolam renang adalah sasaran empuk buat petir melepas energi.
- Jangan berlindung di bawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh
- Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.
- Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir.
- Jika sedang mengendarai motor segeralah berhenti dan cari tempat berlindung.
- Untuk menhindari kerusakan alat listrik di rumah apabila terjadi hujan dan petir adalah mematikan listri, mencabut saluran antene di televisi, dan mencabut kabel telepon.
https://id-id.facebook.com/notes/kf-bumi-alam-semesta/petir-ciri-ciri-proses-terjadinya-dampak-dan-antisipasi/156026161129363
Tidak ada komentar:
Posting Komentar