oleh : Eka Suryani Putri
Apakah Kamu merasa suhu udara akhir-akhir ini terus meningkat? Atau mungkin tanpa sadar Kamu mengeluhkan hal tersebut. Ya, Kamu tidak salah. Fenomena ini sudah dirasakan oleh semua orang. Hampir semua penduduk bumi merasakan peningkatan suhu yang terus memanas dari waktu ke waktu. Hal ini juga dibenarkan oleh data-data iklim yang menunjukkan peningkatan suhu bumi yang semakin mengkhawatirkan dari tahun ke tahun.
Peningkatan suhu rata-rata bumi dari waktu ke waktu ini dikenal dengan istilah pemanasan global (global warming). Selama seratus tahun terakhir diperkirakan bahwa suhu rata-rata permukaan bumi secara global cenderung naik 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F). Selain itu, berbagai bencana dan fenomena-fenomena alam yang semakin tidak terkendali belakangan ini seperti banjir, badai, curah hujan yang tidak menentu, puting beliung dan sejenisnya diperkirakan merupakan rangkain dari efek pemanasan global.
Penyebab terjadinya pemanasan global
Mengapa terjadi pemanasan global? Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu sebuah kelompok peneliti yang konsen meneliti dan mengamati tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perubahan iklim, setiap beberapa tahun sekali melakukan pertemuan dan diskusi untuk membahas berbagai hal yang berhubungan dengan penemuan-penemuan terbaru terkait dengan perubahan iklim khususnya pemanasan global. Dari berbagai diskusi ilmiah tersebut, para peneliti yang tergabung dalam IPCC menyimpulkan bahwa peningkatan rata-rata suhu global bumi disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca yang kemudian dikenal dengan istilah efek rumah kaca. Disebut gas rumah kaca, karena keberadaan gas ini di udara memberikan efek yang sama seperti rumah kaca, yaitu menyerap dan menahan panas di dalamnya sehingga suhu di sekitarnya menjadi panas. Sebagian besar gas-gas rumah kaca dewasa ini dihasilkan oleh aktivitas manusia diantaranya pembakaran bahan bakar berbasis fosil oleh mesin dan kendaraan bermotor.
Bagaimana proses terjadinya pemanasan global
Pemanasan global terjadi sebenarnya mengikuti prinsip efek rumah kaca. Rumah kaca memiliki prinsip, menyerap energi panas yang dipancarkan oleh matahari dan menahannya, sehingga suhu udara di dalam rumah kaca menjadi hangat dan bisa menunjang pertumbuhan tanaman di dalamnya.
Bumi menerima energi panas dari matahari yang menyinari bumi. Energi panas yang sampai ke Bumi, menciptakan nuansa panas yang menghangatkan bumi. Sebagian dari panas tersebut di serap oleh bumi dan sisanya akan dipantulkan kembali. Namun, sebagian besar panas tersebut tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya gas rumah kaca. Panas yang dipantullkan oleh bumi akan diserap oleh gas-gas rumah kaca dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Akibatnya, energi panas tersebut terperangkap di dalam atmosfer bumi, sehingga suhu di permukaan bumi pun meningkat.
Pada konsentrasi terstentu, sebenarnya kehadiran gas-gas rumah kaca ini sangat diperlukan untuk menghangatkan suhu di atmosfer bumi. Namun, meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca juga akan berdampak pada semakin meningkatnya energi panas di atmosfer bumi.
Pemanasan Global dari Waktu Ke Waktu
Pemanasan global mulai dirasakan manusia semenjak seratus tahun terakhir ini. Konon kabarnya, suhu bumi meningkat tajam semenjak revolusi industri yang muncul pada abad ke-18. Revolusi industri ditKamui dengan perubahan pola industri yang sebelumnya menggunakan cara-cara konvesional yang lebih mengKamulkan otot dengan cara-cara yang lebih modern yaitu dengan menggunakan mesin. Revolusi industri banyak memberikan kemajuan dan meningkatkan produktivitas kerja, sehingga hasil yang diperoleh pun lebih meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Namun, revolusi industri ternyata juga memberikan dampak negatif bagi alam. Salah satu diantaranya adalah dengan meningkatnya suhu global sebagai dampak dari gas rumah kaca yang dihasilkan oleh mesin-mesin industri yang digunakan dalam proses produksi.
Dampak Pemanasan Global
Para ilmuwan telah memprediksikan bahwa pemanasan global yang terus meningkat ini, akan menimbulkan beberapa dampak negatif bagi alam khususnya kehidupan di muka bumi. Pemanasan global diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan cuaca, populasi satwa, produktivitas hasil pertanian, air laut, bahkan hingga kondisi sosial politik nantinya.
Cara Mengurangi Pemanasan Global
Melihat luasnya dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh isu pemanasan global ini, maka ada baiknya manusia mulai memikirkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global. Baik secara individu, kelompok maupun masyarakat.
Secara individu, kita bisa ikut mengurangi pemanasan global dengan cara mengurangi konsumsi bahan bakar berbasis fosil. Selain itu, kita juga dapat berpartisifasi mengurangi konsentrasi gas karbondioksida (CO2) di udara dengan cara menanam dan memelihara pepohonan. Setiap pohon memiliki triliyunan stomata yang siap menyerap CO2 dari udara untuk proses fotosintesisnya. Selain berfungsi menyerap karbondioksida, pepohonan juga merupakan pensuplai oksigen terbesar bagi atmosfer bumi. Kamu pasti bisa merasakan perbedaan suasana daerah yang kaya dengan pepohonan dan daerah yang gersang, bukan?
Karenanya, yuk tanam dan pelihara pepohonan di sekitar kita!
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar