( Di susun oleh : Asep Arifin )
Tawuran pelajar saat ini sudah menjadi momok
bagi masyarakat. Prilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian
harta benda atau korban cedera tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang
sia-sia selama sepuluh tahun terakhir.
Tawuran pelajar merupakan perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang
yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.Maka
dari itu pihak orang tua cemas dan khawatir akan gejala sosial ini karena akan
membahayakan bagi anak ( pelajar ) tersebut.
Inilah beberapa contoh yang bisa saya kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para remaja beberapa bulan yang lalu. Bentrokan pertama terjadi saat sejumlah pelajar SMAN 70 menyerang para pelajar SMAN 6 di Bulungan, Jakarta Selatan. Aksi yang terjadi Senin, 24 September 2012, pecah pada pukul 12.10.
Inilah beberapa contoh yang bisa saya kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para remaja beberapa bulan yang lalu. Bentrokan pertama terjadi saat sejumlah pelajar SMAN 70 menyerang para pelajar SMAN 6 di Bulungan, Jakarta Selatan. Aksi yang terjadi Senin, 24 September 2012, pecah pada pukul 12.10.
Penyebab
Tawuran
Faktor
Eksternal
Faktor keluarga.
Berikut ini adalah salah satu faktor penyebab tawuran, yaitu
Faktor
sekolah.
Berikut ini adalah salah satu faktor penyebab tawuran, yaitu
faktor keluarga:
- Adanya parenting yang otoriter, di mana dalam pengasuhan dipenuhi dengan tindakan kekerasan terhadap anak
- Adanya kekerasan yang terjadi antar orangtua, misalnya orangtua kurang harmonis, sering bertengkar dan melakukan tindak kekerasan.
Sekolah
merupakan salah satu faktor penyebab tawuran, berikut ini faktor-faktor
penyebab tawuran dari lingkungan sekolah:
- Adanya kualitas pengajaran yang kurang memadai dan kurang menunjang proses belajar
- Adanya guru yang lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang seringkali menggunakan kekerasan dalam “proses pembelajaran” dan “mendidik” siswanya.
Faktor
lingkungan.
Berikut ini
faktor-faktor dari lingkungan sekitar bisa terjadinya tawuran:
- Adanya lingkungan yang sempit dan kumuh, anggota lingkungan yang berperilaku buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat adiktif, pemerasan, pengeroyokan, dan tindakan brutal lainnya
- Lingkungan kota (tempat tinggal) yang penuh kekerasan yang hampir setiap hari, setiap saat disaksikan oleh para remaja, seperti: tayangan buser, TKP, paroli, dll.; d. Adanya kelompok sebaya (geng) yang berprilaku tidak baik.
- Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan munculnya konflik.
- Menurut Smith (dikutip dalam Sopiah, 2008), sumber terjadinya konflik adalah masalah komunikasi, struktur organisasi dan faktor manusia.
Masalah
komunikasi.
- Yang bisa terjadi pada masing-masing atau gabungan dari unsur-unsur komunikasi, yaitu sumber komunikasi, pesan, penerima pesan dan saluran.
- Struktur organisasi.
- Secara potensial dapat memunculkan konflik. Dalam organiasasi mempunyai tujuan, kepentingan dan program sendiri-sendiri yang seringkali berbeda dengan yang lain.
Faktor
manusia.
- Sifat dan kepribadian manusia satu dengan yang lain berbeda dan unik. Hal ini berpotensi memunculkan konflik.
Faktor
Internal
Faktor internal ini berhubungan
dengan pribadi siswa, yaitu perilaku yang berkaitan erat dengan kebiasaan buruk
yang terus berkembang dan tidak adanya pengawasan dari orang lain, kurangnya
komunikasi yang baik sehingga dalam suatu permasalahan tidak bisa terselesaikan
dengan baik pula, kurangnya pengetahuan yang komplek terhadap aspek lingkungan
sekitar,antara lain : agama, sosial, budaya, ekonomi, dll, serta
ketidakstabilan emosi yang tidak bisa dikendalikan disaat sesorang butuh
pengakuan atas keberadaannya.
Dampak akibat
tawuran
Dampak-dampak
yang ditimbulkan akibat tawuran antara lain sebagai berikut:
- Kerugian Fisik , seperti cidera ataupun kehilangan nyawa
- Kerugian Non Fisik, seperti rusaknya sarana-sarana ditempat kejadian tawuran
- Rasa malu orang tua dan pihak sekolah atas ketidakberhasilan mendidik anak didiknya
- Tidak respeknya orang-orang disekitar
- Proses pembelajaran yang tertunda, dikarenakan skorsing ataupun di keluarkan dari sekolah
- Dipenjarakan Menurunnya moralitas para pelajar
Cara-cara
untuk menghindari tawuran
- Memberikan pendidikan moral yang baik
- Adanya Figur yang menjadi teladan, yang bisa memberikan contoh yang baik, seperti orang tua, guru ataupun teman)
- Orang tua memberikan perhatian lebih dengan mengakui keberadaannya
- Menggunakan waktu luang dengan mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang diselenggarakan oleh sekolah ataupun kegiatan diluar sekolah, seperti olahraga, kegiatan musik, les, atau mengikuti suatu organisasi yang bermanfaat.
- Lebih dekat dengan keluarga, karena banyak hal yang bisa didiskusikan dan bisa dipecahkan bersama-sama.
Kesimpulan
Permasalahan yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah
masalah sepele, dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yangterjadi
belakangan ini, hal ini sangat disayangkan karena tidakan tersebut sangatlah
tidak terpuji, dan eksistensi diri para pelajarlah sebagai pemicu terjadinya
bentrok antar pelajar.
kita harus semakin prihatin akan peristiwa yang terjadi disekitar kita,
karena banyak faktor yang melatar belakanginya, antara lain faktor internal,
yaitu pribadi atau individu dan faktor eksternal, seperti ; orang tua, sekolah,
dan lingkungan sekitar, dalam hal ini orang tua sangat memiliki peranan penting
dalam mendidik anak, karena teladan dan contoh yang baik bisa membuat seorang
anak menjadi baik, begitupula sebaiknya, dan peran serta sekolah serta
lingkungan juga sangat diharapkan, dimana kondisi yang kondusif bisa berdampak
pada keadaan sekitar.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari peristiwa ini, selain dari dampak yang
tentunya sangat-sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, serta
cara-cara yang bisa diterapkan untuk menghindari terjadinya tawuran.
Saran
Dalam menyikapi masalah seperti tawuran pelajar ini, penulis memberikan
beberapa saran/rekomendasi. yaitu :
- Memberikan pembelajaran tentang moral yang baik dan pemahaman tentang aspek-aspek sosial
- Orang tua atau keluarga harus bisa menjadi tempat yang hangat untuk seorang anak, harmonisasi dalam keluarga sangat berpengaruh untuk menciptakan suasana yang nyaman, dan sikap saling menghargai, perhatian yang lebih, serta komunikasi harus dibina sejak dini.
- Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang kondusif
- Lembaga pendidikan formal atau sekolah sudah semestinya memberikan pelayanan yang baik
- untuk membantu para pelajar mengasah kemampuan dan mengembangkan segala potensi yang ada didalam dirinya, dan memberi pengarahan yang baik serta pengawasan yang ekstra kepada anak muridnya.
- Untuk pihak kepolisian agar lebih memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama saat terjadinya peristiwa serupa, supaya dapat segera diantisipas
DAFTAR
PUSTAKA
httpp://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalah-tawuran-pelajar.html
Soetomo.”Masalah
sosial dan Upaya pemecahannya” 2011:Pustaka pelajar.
Dessy anwar.”Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia”.2001.Karya Abditama:Surabaya.
http://bilikbambu276.blogspot.com/2013/06/karya-tulis-ilmiah-bahasa-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar