Disusun Oleh : Putri Irnawati |
Pelangi
merupakan fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan spectrum cahaya yang
hampir bersambung di langit apabila matahari bersinar setelah terjadinya hujan.
Pelangi berupa lengkungan warna - warni dengan warna merah pada lengkungan
paling luar dan warna ungu pada lengkungan paling dalam. Warna - warna pelangi
adalah merah, orange, kuning, hijau, biru, indigo, dan ungu.
Pelangi terjadi karena peristiwa pembiasaan sinar matahari oleh air hujan, oleh
karena itu dapat dilihat setelah hujan turun. Bentuknya yang berupa lengkungan
terjadi karena tetes air hujan di udara yang berbentuk bulat atau sfera. Namun
biasanya bagian bawah pelangi terlindungi oleh bumi sehingga pelangi yang dapat
dilihat hanya berupa lengkungan. Pelangi secara utuh dapat dilihat sedang
berada di pesawat terbang yang mengudara.
Proses Terjadinya Pelangi
Pelangi terjadi karena pembiasaan cahaya. Cahaya yang melewati dua medium yang
berbeda akan mengalami pembiasaan dan perubahan arahnya. Pembelokan ini terjadi
karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang
berlainan.
Hal
itu juga yang menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya.
Tetes air hujan berfungsi menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk
pelangi.
Pembentukan Pelangi
Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Diadaptasi dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar