Oleh : Maria Ekselin M
Aurora
adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya
yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer
dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi
antara medan magnetik yang dimiliki planet
tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin
surya).
Di
bumi, aurora terjadi di
daerah di sekitar kutub Utara
dan kutub Selatan
magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama
Aurora Borealis. Aurora Borealis sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara
seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora Borealis selalu
terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di
sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang
serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Fenomena aurora terkait
dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan aktifitas kemunculan
bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan
semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari (solar
storm). Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa
puncak kegiatan bintik matahari ( sunspot ), biasanya setiap 11 tahun akan
memasuki periode aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang terjadi
pada medan magnet Bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan
medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di
atmosfer meningkat atau berubah arah (misalnya di lapisan ionosfer).
1.
Medan
magnetik suatu planet, (dalam hal ini bumi).
2.
Angin
Matahari, adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma),yang menyebar
ke segala arah dari atmosfer terluar matahari (korona),tersusun dari elektron
berenergi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah
bintang, karena energi panasnya yang sangat tinggi. Plasma adalah partikel
sejenis gas yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi
karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gar terionisasi
maka terbentuklah plasma, biasanya pada
saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah.
3.
Interaksi
partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari
(plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub
utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu
dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga
memendarkan warna yang indah. Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa
pancaran plasma mendekati bumi, lalu
plasma ini tertarik atau dibelokan ke pusat magnet bumi (kutub utara dan
selatan), saat plasma ini bertemu partikel
atmosfer bumi terjadilah interaksi diantara keduanya sehingga memendarkan warna
yang indah, itulah Aurora.
Aurora ini terbentuk akibat panas dari bongkahan benda langit
dari matahari ditolak oleh bagian kutub magnit bumi. Aurora ini memancar berwarna
warni membentuk gambar tiga dimensi yang sangat indah. Namun jika bongkahan
besar ini mencapai bumi panasnya bisa mencapai 70 derajat pada malam hari di
atmosfir bumi. Efek dari percikan ini adalah satelit yang ada di angkasa bisa
rusak, sambungan telepon putus dan kita tidak bisa mendapatkan arus listirk.
Saat ini panas yang ada mencapai seribu kali dari panas awal. Ini dapat
menyebabkan merkurius menjadi korban keganasannya dan kemudian venus. Tapi
apakah bumi akan menjadi korban berikutnya? Bumi sepertinya tidak akan terkena
dampaknya karena jarak bumi dan matahari sangat jauh dan semakin lama gaya
grafitasi matahari akan semakin berkurang, ini akan menyebabkan bumi akan
menjauh Dari matahari dan terbebas akan dampaknya.
Sumber-sumber :
Terimakasih, sangat membantu!
BalasHapus