Oleh : SETIAWAN
Pergunjingan
merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk meluapkan
kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan
untuk mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan
sosial. Ruang gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas. Dalam
pergunjingan terpendam hasrat dan kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan
orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang lain dalam interaksi sosial.
Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa ini, kita
kadang menyebutnya dengan pembunuhan karakter. Sebenarnya, mengapa dan
bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial?
Salah satu
penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial adalah adanya
pikiran menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian,
akan mendorong interaksi antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran
berupa gunjingan aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.
Pergunjingan
terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya,
manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar
berbasa-basi dan bertukar canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat
besar dalam interaksi sosial manusia. Di dalam hubungan pertemanan misalnya,
hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain.
Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang
telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan
dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana
pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok
pergunjingan.
Setelah terbentuk
kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut,
individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci
tanpa ada yang tertinggal. Masing-masing individu akan saling menyetujui,
meyakinkan, dan mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum
pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing sangat memberi dampak
positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat
meringankan kepenatan sosial.
Dengan demikian,
pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur. Kemudian
terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas
dasar kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya
interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing
dengan berupa gunjingan aib orang lain.
Sumber Referensi :
http://bebekkecil27.blogspot.com/2011/11/contoh-teks-eksplanasi-sosial.html?m=1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjakqmZqAqykqGUhKt8jif5BN8pk-tWLgPF22vIiSEPmnxc0Mp3B-yEoAhwOF5C1-6CZGZ6F_aBn_E22sZMd8fGGdLT050wNfvy0hj5yem34bddL_-xKdFC2_uJbzwRajlwkUm-gnYDP1Q/s1600/Bergosip,-yuk-mari.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar