Oleh : Nurman Diana
Kemungkinan tornado membawa sekumpulan ikan atau katak dari sebuah
perairan, kemudian menjatuhkan mereka di tempat pemukiman penduduk. Banyak
ilmuwan percaya bahwa badai air (tornadic
waterspout) adalah penyebab utama hujan ikan dan katak. Berdasarkan data
dari Complete Weather Resource (1997),
tornadic waterspout sebenarnya sama seperti tornado pada umumnya. Tornadic waterspout mulai terbentuk di
daratan tapi kemudian berjalan melewati permukaan air.
Sebuah tornadic waterspout memang
tidak sekuat badai angin, tornadic waterspout
bisa berjalan sampai kecepatan 160 km per jam. Sedangkan angin tornado bisa
mencapai kurang lebih 500 km per jam. Banyak yang menganggap bahwa tornadic waterspout terbentuk atau
muncul dari permukaan laut, tapi anggapan ini salah. Sebenarnya, badai ini
terbentuk di udara kemudian turun menuju permukaan air.
Tanda pertama kemunculan waterspout adalah bintik berwarna hitam
di permukaan air. Bintik hitam ini adalah bentuk pusaran air yang disebabkan
oleh kumparan udara bertekanan rendah. Kumpulan udara yang terus-menerus
berputar disebut vortex. Ketika vortex memiliki cukup energi dan
memperoleh momentum, air yang berada di sekitarnya akan terangkat lalu
membentuk sebuah pola spiral terdiri dari warna gelap dan terang.
Air yang terbawa akan mengikuti bentuk putaran dan menyembur hampir ke semua arah. Lingkaran air yang berada di posisi paling bawah di sebuah waterspout disebut cascade. Ketika mencapai tahap akhir pembentukannnya, waterspout akan berbentuk seperti terowongan dari atas ke bawah menuju permukaan air. Seperti tornado, inti vortex sebuah waterspout merupakan udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh kumparan air dan udara yang bergerak ke atas.
Air yang terbawa akan mengikuti bentuk putaran dan menyembur hampir ke semua arah. Lingkaran air yang berada di posisi paling bawah di sebuah waterspout disebut cascade. Ketika mencapai tahap akhir pembentukannnya, waterspout akan berbentuk seperti terowongan dari atas ke bawah menuju permukaan air. Seperti tornado, inti vortex sebuah waterspout merupakan udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh kumparan air dan udara yang bergerak ke atas.
Inti vortex cukup kuat untuk
menyedot udara, air, dan benda-benda kecil lain seperti sebuah vacuum cleaner menyedot debu. Benda-benda
yang terkumpul akan kembali turun ke permukaan tanah seperti sebuah hujan saat
energi yang dimiliki waterspout
terkuras habis. Air yang terkumpul di waterspout sebenarnya adalah uap yang
telah berubah menjadi cairan. Professor
Ernest Agee dari Purdue University
pernah mengatakan bahwa dia melihat sebuah danau kecil kehilangan semua air di
dalamnya saat sebuah tornado melewati danau itu.
Jadi, selalu ada kemungkinan bahwa mahkluk-mahkluk kecil yang ikut
masuk ke dalam tornado jatuh seperti hujan di sebuat tempat lain. Sebagian
besar ilmuwan setuju dengan teori yang mengatakan bahwa garam, bebatuan, ikan,
dan katak tertarik ke atas oleh kumparan badai lalu turun lagi saat badai
berhenti. Tornadic waterspouts
memang merupakan penjelasan paling umum yang sering diberikan khusunya mengenai
hujan binatang seperti ikan dan katak.
Tetapi seorang ilmuwan bernama Doc
Horsley dari Southern Illinois
University memiliki teori lain. Dia menganggap bahwa binatang-binatang kecil
bisa saja tertarik ke atas oleh pergerakan udara. Jika updraft (udara yang bergerak ke atas) itu cukup kuat, organisme kecil
bisa dengan mudah terangkat, hal ini bisa terjadi saat badai angin atau
hujan. Updraft adalah fenomena
alami yang terjadi hampir setiap hari.
Udara bertekanan tinggi akan selalu bergerak menuju tempat yang
memiliki tekanan rendah. Dengan kata lain, jika udara bertekanan tinggi berada
di permukaan bumi, gerakannya akan menuju ke atmosfer yang memiliki udara
bertekanan lebih rendah. Penurunan suhu di atmosfer menyebakan kondensasi
uap air yang kemudian bisa turun ke Bumi dalam bentuk hujan. Ketika proses ini
terjadi, updraft berperan penting
dalam proses pembentukan awan dan terjadinya badai hujan atau angin.
Saat badai hujan terjadi, updraft bisa bergerak dengan kecepatan
kira-kira 100 km per jam. Jadi hujan ikan atau katak tidak harus dibawa atau
diawali dari pembentukan tornadic waterspout. Pada tahun 1873, terjadi hujan
katak di Kansas City . Majalah Scientific America menyimpulkan bahwa kejadian tersebut disebabkan
oleh tornado atau jenis badai lain, bukan badai yang berasal dari perairan,
tapi dari daratan karena tidak ada perairan di wilayah tempat terjadi hujan
katak tersebut. Peristiwa yang hampir sama terjadi di Dubuque Lowa kurang lebih sembilan tahun kemudian tepatnya tanggal
16 Juni 1882.
Menurut William Hayden Smith
dari Washington University , hal ini memang sangat masuk
akal karena benda dengan ukuran dan berat yang sama akan jatuh secara bersamaan
pula. Ketika energi angin telah habis, benda yang lebih berat akan lebih cepat
terjatuh, sedangkan benda yang lebih ringan akan jatuh kemudian. Walaupun
ilmuwan telah banyak memberikan pe
njelasan ilmiah tentang kemungkinan penyebab
hujan katak atau ikan, sebenarnya banyak ilmuwan yang tidak terlalu percaya
kejadian seperti itu. Salah satu alasannya adalah karena laporan atau cerita
tidak disampaikan oleh saksi mata, bahkan sering disampaikan oleh mereka yang
hanya pernah mendengar atau mereka yang sebelumnya mendapat informasi tersebut
dari orang lain.
Secara ilmiah, informasi seperti ini selalu bisa dipertanyakan kebenarannya.
Selain itu, karena certia tentang hujan binatang memang populer, banyak orang
yang melaporkan kejadian serupa setelah mereka melihat banyaknya bangkai ikan
atau katak di jalanan setelah terjadi sebuah badai. Binatang-binatang itu tidak
jatuh dari langit atau awan seperti hujan, badai angin atau hujan bisa membawa
ikan, katak, bahkan burung dari habitat alami mereka. Jadi secara teknik,
hewan-hewan itu tidak terbawa oleh updraft
atau tornadic waterspout.
Penduduk yang bertempat tinggal di daerah perkotaan cenderung tidak
menyadari keberadaan binatang-binatang kecil di sekitar rumah mereka. Oleh
karena itu, ketika melihat bangkai ikan dan katak di jalanan, mereka menduga
binatang-binatang tersebut jatuh dari langit. Ilmuwan memang bersifat skeptis
terhadap laporan atau data yang diberikan, terlepas dari itu ada beberapa saksi
mata memang pernah melaporkan hujan katak, ikan, dan benda-benda lain.
Misalnya:
·
7 Juni 2005: Ribuan katak menghujani Odzaci, sebuah kota kecil di Serbia .
Ahli klimatologi bernama Slavisa Ignjatovic
mendeskripsikan peristiwa tersebut sebagai “not very unusual” (tidak terlalu
aneh) karena angin kencang disertai hujan bisa dengan mudah membawa ribuan
katak itu.
·
28 Februari 2010: Penduduk daerah Lajamanu,
sebuah kota kecil di Australia , melihat ratusan
ikan-ikan kecil berjatuhan dari langit. Seorang saksi mata bernama Christine Balmer sedang dalam perjalanan
pulang ketika hujan ikan terjadi. Dia mengatakan bahwa ikan-ikan tersebut
berjatuhan di semua tempat. Para penduduk
berlarian untuk mengambil ikan-ikan itu dan
memasaknya.
Diakses melalui :
Diakses pada :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar