oleh : Aldo Adrenalin Sidik
Aurora merupakan pancaran cahaya pada langit daerah lintang tinggi,
sebagai akibat atas pembelokan partikel angin matahari oleh magnetosfer
ke arah kutub, serta adanya reaksi dengan molekul-molekul atmosfer.
Matahari, atau Bintang merah yang menjadi pusat orbit planet-planet
wilayah tatasurya ternyata hanyalah satu diantara milyaran bintang
lainnya di galaksi bimasakti. Pada inti pusatnya, ia memiliki suhu 14
juta kelvin dengan tekanan 100 milyar kali lipat tekanan atmosfer di
bumi. Cahaya yang dipancarkan matahari berasal dari reaksi fusi
termonuklir yang terjadi pada inti bintang. Secara konveksi, energi
hasil reaksi fusi tersebut dialirkan ke permukaan. Dari aliran konveksi
tersebut, tercipta medan magnet yang sangat kuat di permukaan matahari.
Daerah-daerah medan magnet tersebut relatif gelap (lebih dingin) dari
pada sekitarnya, sehingga ia dinamakan bintik matahari atau sunspot.
Menurut Pak Ma’rufin, sunspot ini dianggap sebagai bendungan pasir pada
arus air yang liar, nah ketika kekuatannya sudah tak sanggup lagi
menahan tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’. ‘Jebol’nya sunspot ini akan
memuntahkan kandungan energi yang disalurkan sebagai arus proton atau
elektron. Energi yang dilontaran keluar matahari tersebutlah yang
disebut sebagai angin matahari. Jika dengan intensitas yang besar maka
dinamakan badai matahari.
Perjalanan angin matahari menuju bumi, dapat ditempuh selama 18 jam
hingga 2 hari perjalanan antariksa. Ketika melewati Merkurius dan Venus,
angin matahari akan langsung begitu saja menerpa atmosfernya, sehingga
planet tersebut mengalami peningkatan suhu yang luar biasa akibat dari
terpaan aliran proton dan elektron yang dibawanya. Namun demikian, lain
halnya ketika angin matahari itu menghantam bumi.
Bumi ini bagaikan magnet yang berukuran sangat besar, dengan
kutub-kutub magnetnya hampir berdekatan dengan kutub geografis bumi.
Sehingga bumi ini dilapisi oleh medan magnet (magnetosfer) yang
berbentuk sebuah perisai yang mirip dengan buah apel, dimana bumi berada
pada inti buahnya dan magnetosfer berada pada kulit buah
apel.magnetosfer ini terdiri dari beberapa lapisan, dengan lapisan
terbawahnya, sabuk radiasi van allen yang berada di sekitar ekuator
(khatulistuwa). Layaknya sebuah perisai, magnetosfer dan sabuk van allen
melindungi bumi dari terpaan partikel angin matahari.
Ketika angin matahari menerpa magnetosfer, partikel-partikel angin
matahari dibelokkan dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin
tinggi energi partikel, maka semakin dalam lapisan magnetosfer yang
berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke kutub medan
magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer.
Energi yang dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron yang
bersinggungan dengan atom-atom di atmosfer, dapat dilihat secara visual
melalui pendar cahaya yang berwarna-warni di langit, atau yang kita
kenal sebagai Aurora. Di kutub utara bumi, aurora ini disebut sebagai
aurora borealis, dan di kutub selatan, disebut sebagai aurora australis.
contoh: warna warni aurora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar