Disusun oleh : Siti Wardah Hidayat
Judul resensi "Studi Tentang Pandangan Hidup Para Kiyai"
IDENTITAS BUKU
Judul : Tradisi Pesantren
Pengarang : Zamakhsyari Dhofier
Penerbit : LP3ES
Kota : Jakarta
Tahun : 1982
Jumlah
Halaman : 307 halaman
ISBN : -
Harga : Rp. 25.000,00,-
Buku ini merupakan kerangka sistem pendidikan
tradisional dijawa dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan pesantren,
dan juga menggambarkan semangat islam dari pesantren yang dikenal sebagai
benteng pertahanan umat islam dan pusat penyebaran islam. Sebagai study
intensif tentang pesantren sebagai lembaga-lembaga keagamaan, pendidikan dan
kemasyarakatan, tetapi juga menyoroti peranannya dalam pelestarian dan
pengembangan islam tradisional dijawa antara tahun 1875 samapai tahun 1976.
Yang dimaksud dengan islam tradsional adalah islam yang masih terikat kuat
dengan pikiran-pikiran para ulama, hadis, tafsir, tauhid (teologi islam),
tasawwuf. Dari abad ke 13 sampai abad ke 19 sruktur dasar kehidupan keagamaan
orang-orang islam telah mengalami perubahan yang mendalam, demikian pula dengan
islam tradisional dijawa.
Pesantren membentuk dan memelihara kehidupnan social, cultural,
politik dan keagamaan orang-orang jawa dipedesaan. Kebanyakan gamabaran tentang
kehidupan pesantren hanya menyentuh aspek kesederhanaan, cara hidup para
santri, kepatuhan mutlak para santri kepada kyainya, dan dalam beberapa hal.
Pelajaran-pelajaran dasar mengenai kitab-kitab ialam klasik, gambaran-gambaran
yang ia berikan tentang pesantren dapat disimpulkan bahwa lembaga-lembaga
pesantren telah menekankan pentingnya perjuangan poitik daripada yang lain.
Metode utama system pengajaran di pesantren adalah system
bondongan dimana sekelompok murid (antara 5 sampai 500) mendengarkan seorang
guru yang menbaca, menerjemahkan, menerangkan, dan seringkali mengulas
buku-buku islam dalam bahasa arab.
Kecenderungan dan harapan
perubahan pesantren melalui tahapan yang pelan dan tidak mudah diamati.
Para Kyai mengambil sikap lapang dalam menyelenggarakan modernisasi
lembaga-lembaga pesantren ditengah perubahan masyarakat Jawa, tanpa
meninggalkan aspek positif sistem pendidikan Islam tradisional. Semakin meningkatnya
jumlah staf pengajar terdidik di Universitas umum, maka proses modernisasi
pesantren akan mengalami tempo yang terlalu cepat, pandangan-pandangan hidup
keduniawian akan lebih menonjol di lingkungan pesantren, maka akan timbul
reaksi dari sebagian lembaga pesantren kembali ke tradisi lama.
Kelebihan dari buku ini
adalah banyak ilmu yang dapat diperoleh dari buku ini dan kita juga dapat
melihat suatu kelebihan dan keindahan dari kehidupan dipesantren.
Kelemahan dari buku ini
adalah masih banyak kata-kata yang mungkin belum dapat dipahami oleh
pembaca.
Kesimpulan yang diambil
dari buku ini adalah keberadaan tradisi akademik pesantren dapat diterpong dari
berbagai presprektif, mulai dari rangkaian kurikulum, tingkat kemajuan dan
kemodernan, keterbukaan terhadap perubahan dan dari prespektif sistem
pendidikannya. Dari segi kurikulumnya, pesantren dapat dikategorikan pada
pesantren modern, pesantren takhassus dan pesantren campuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar