Disusun Oleh : Desi Rahma Wati
Judul Buku : Milea “ Suara dari Dilan “
Jenis Buku : Novel
Genre. : Roman – Drama
Penulis. : Pidi Baiq
Penerbit. : Pastel books (Mizan)
Cetakan. : ke-II, Dzulhijjah 1437 H / September 2016
Bahasa. : Indonesia
Tebal Buku : 360 Halaman
Dimensi Buku (P x L): 14 x 21 cm
Website Resmi Penerbit: –
No ISBN : 978-602-0851-56-3
Harga Buku : Rp.79.000
Novel milea ini memiliki alur mundur yaitu pada tahun 1990 dan 1991 , Dilan diceritakan dalam novel ini, adalah sosok cowok remaja kelas dua SMA yang memiliki karakter diri yang otentik. Ia selalu juara satu dalam kelasnya, rebel namun cerdas, memiliki jiwa revolusioner. Tapi kita juga akan menemukan Lupus dalam Dilan, dia orang yang humoris, seneng iseng dan asiknya nyleneh.
Dilan adalah penikmat karya-karya sastra, koran Tempo dan pengagum tokoh-tokoh revolusioner. Ia orang yang unik, ia memiliki gaya romantisnya tersendiri. Sedangkan milea sendiri digambar sebaik cewek cantik baik , soleh dan juga sangat mencintai dilan. Hubungan Milea dengan Dilan tak melulu lancar. Perlu diingat, Dilan adalah anak geng motor dan Milea ditaksir oleh banyak cowok. Beragam konflik terjadi karena hal tersebu. Tidak begit mendebarkan, namun tetap kuat. Dan selalu, konflik yang terjadi selalu berujung pada suasana yang manis.
Novel ini menceritakan pengenalan singkat Dilan waktu dia masih kecil. Kira-kira waktu masih berumur 5 tahun, pernah ingin jadi macan walaupun itu tidak mungkin. Dia pernah menamai sepedanya dengan nama “mobil derek”. Dia juga pernah sholat pakai mukena. Dilan selalu berpikir bahwa dia mempunyai masa kecil yang benar-benar bahagia.
Setelah SMA, Dilan ke sekolah tidak lagi naik sepeda melainkan naik motor. Pulangnya nongkrong di warung Kang Ewok. Di sana, dia biasa berkumpul dengan teman-temannya yang bernama Akew, Bowo, Anhar, Burhan, Ivan, dan lain-lain. Dilan juga sering nongkrong di warung Bi Eem bersama teman-temannya. Di warung Bi Eem itulah Dilan mendengar nama Milea, seorang gadis cantik yang berasal dari Jakarta. Dilan menyukai Milea, teman-temannya juga mendukungnya. Ketika Dilan ingin melakukan pendekatan dengan Milea, Dilan minta do’a pada bundanya agar lancar.
Setelah banyak yang sudah Dilan lakukan dalam rangka mendekati Milea, waktu akhirnya datang. Tanggal 22 Desember tahun 1990, di Bandung, tepatnya di warung bi Eem, Dilan resmi berpacaran dengan Milea Adnan Hussain, dinyatakan secara lisan dan tulisan, yang lengkap dibubuhi tanda tangan oleh kedua belah pihak di atas materai. Masing-masing merasa dimaui, merasa sangat diterima dan membiarkan diri dikuasai oleh harapan untuk mencapai kesempurnaan di dalam berpacaran. Kesehariannya berpacaran dengan Milea sangat romantis. Dilan membuat begitu banyak puisi yang indah untuk Milea. Kelakuan Dilan yang konyol selalu membuat Milea tertawa dan juga merasa senang.
Sampai suatu ketika Dilan putus dengan Milea. Itu semua terjadi karena sebuah kesalah pahaman antara Dilan dengan Milea, yang disebabkan oleh kematian temannya yang bernama Akew. Milea mengira bahwa kematian Akew disebabkan oleh perselisihan antara geng motor. Milea marah kepada Dilan, karena Dilan juga merupakan anggota geng motor. Milea khawatir kalau Dilan juga akan mengalami hal yang sama seperti Akew. Milea menyuruh Dilan agar keluar dari geng motor, namun Dilan tetap saja tidak menghiraukannya. Milea marah kepada Dilan sampai tidak mau diajak bicara. Itulah yang telah menyebabkan Dilan putus dengan Milea. Setelah putus dengan Milea, Dilan merasa kesepian, dan benar-benar rindu pada Milea.
Setelah lulus SMA, Dilan melanjutkan kuliahnya di salah satu Perguruan Tinggi Negri di Bandung. Sebulan setelah Bu Rini wafat, Dilan bertemu lagi dengan Milea di acara reuni SMA, dia datang dengan Mas Herdi. Dilan merasa senang bisa berkumpul lagi dengan teman-teman semasa SMA, karena sudah lama tidak bertemu.
Cover-nya bagus dan menarik
Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak bertele-tele.
Terdapat ilustrasi gambar yang membuat novel ini menjadi lebih menarik.
Bisa menjadi pelajaran untuk para pembaca bagaimana taktik menguasai wanita.
Kelakuan Dilan yang konyol dan apa adanya membuat para pembaca menjadi lebih terhibur.
Mengajarkan kita agar tetap tegar ketika putus dengan pacar.
Banyaknya pembajakan buku novel tersebut.
tidak tercantum harga novel.
Terdapat tulisan yang kurang dimengerti para pembaca.
Jenis kertas pada novel tersebut sangat tipis.
Novel karya pidi Baiq ini sangat bagus untuk para remaja yang sedang menjalani asmara dan novel ini juga memberikan kita pelajaran bahwa tidak semua cerita atau hubungan berakhir dengan BAHAGIA.
Sebaiknya novel selanjutnya menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan lebih diperbaiki kertas bukunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar