Disusun oleh : Lingga Sugarnis
Judul resensi "Bad Boy"
IDENTITAS BUKU
Judul
Novel : DEAR NATHAN
Penulis : Erisca Febriani
Penerbit : Best Media
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : Pertama
Editor : Maskur Priatna
Desain Sampul : Rumah Desain
Tebal Buku : 520 Halaman
Warna Buku : Putih
ISBN :
9786026940148
Genre : Romance
Erisca
Febriani adalah penulis Novel Dear Nathan awalnya dia hanya mempublish tulisannya di
Wattpad yang pernah di baca lebih
dari 28 juta kali. Erisca bahkan pernah ditipu sewaktu ingin menerbitkannya ke self
publishing . Namun, selalu ada jalan menuju Roma, cerita ini akhirnya
diterbitkan oleh penerbit Best Media pada bulan Maret 2016. Kali pertama
diterbitkan secara merata di seluruh Indonesia, novel ini telah terjual ribuan
eksemplar, cetak ulang berkali-kali dalam satu bulan, dan menjadi urutan best
seller nomor 1 di beberapa toko buku di Indonesia. Berkat antusias
publik, novel ini akhirnya diangkat ke layar lebar oleh Rapi Films pada tahun 2017. Ia juga menulis Novel keduanya yang berjudul Hello Salma, cerita tersebut merupaka
lanjutan dari Novel sebelumnya. Novel tersebut juga berhasil di terbitkan oleh
penerbit yang sama dan juga telah diangkat ke layar lebar pada tahun 2018.
Buku ini menceritakan
mengenai kehidupan anak remaja pada masa putih abu-abu (SMA). Dimulai dari keterlambatan seorang
gadis mengikuti upacara pertama di sekolah baru, yaitu Salma Alvira bertemu
dengan seorang laki-laki yang membantunya menyelusup melalui gerbang samping. Lelaki itu ternyata bernama Nathan,
yakni anak nakal yang sering menjadi bahan gosip murid-murid satu sekolah. Kehidupan
salma yang berubah drastis ketika dia pindah ke sekolah barunya yaitu SMA
Garuda. Teman-temannya
tidak sealim seperti di sekolah lamanya. Beberapa dari mereka memiliki sifat
sebagai tukang rusuh dan senang berantem, termasuk Nathan.
Nathan, ia tidak mengira akhirnya
bisa jatuh cinta kepada Salma, anak baru yang nampak ingin menangis pada saat
terlambat datang ke sekolah. Kalau menurut Nathan, terlambat adalah hal biasa
baginya, ternyata jauh berbeda apabila situasi itu dihadapi oleh wanita manis
yang membuatnya berubah menjadi lelaki yang penuh perasaan.
Nathan baru sadar, jatuh cinta
kepada wanita lugu yang belum pernah pacaran jadi hal yang cukup menguras
tenaganya. Awalnya, ia begitu menikmati pengejaran cintanya. Tak hanya cinta
yang memberi warna dalam kehidupan
Nathan. Tapi ada juga masalah besar yang memang sudah lama dihadapinya, yaitu
masalah keluarga yang sangat berat, hingga Nathan merasa berat menanggungnya.
Kehilangan saudara kembarnya membuat
ibunya menjadi stress dan harus dirawat di rumah sakit jiwa dan yang terakhir
ayahnya meninggalkan ibunya dalam keadaan seperti itu hanya karena perempuan
lain. Namun karena kehadiran Salma, hidup Nathan berubah menjadi orang yang
lebih baik dari sebelumnya.
Novel ini memiliki keunggulan, penulis
berhasil membuat karakter yang kuat. Tak hanya tokoh utama, tokoh pendukung
yang jumlahnya banyak. Penulis memberikan karakter khas di setiap karaketer pendukungn
dengan ciri khas anak SMAnya. Jalan cerita yang di sajikan juga masuk akal.
Konflik yang di ceritakan bisa disampaikan dengan bagus, dan penyelesaian
konfliknya pun bagus. Banyak sekali amanat yang bisa diambil dari buku novel
ini. Mengenai kasih sayang, pengorbanan, persahabatan, dan arti memaafkan dan
mau menerima realitas kehidupan.
Selain keunggulan
di atas novel ini juga memiliki Kelemahan, yakni, penggunaan bahasa yang baku dalam
percakapan diantara dua orang tokoh tidak menggambarkan bahwa mereka merupakan
pasangan anak yang masih muda, dan lebih terasa kaku. Cara penulis membaut
narasinya terasa berlebihan. Terkadang, pemilihan katanya tidak pas. Narasinya
juga sering memutar ke sana kemari. Buku dengan tebal kurang lebih 520 halaman ini memberikan kesan malas
untuk membaca buku ini untuk pertama kali. Akan tetapi, buku ini bagus untuk
kamu para remaja untuk menjalani masa mudanya.
Pesan yang terkandung dalam novel ini jangan pernah menilai seseorang hanya
karena penampilan dan tingkah lakunya saja. Orang dengan tingkah laku seperti
Nathan tidak harus di jauhi/ di musuhi karena akan membuat orang tersebut
menjadi terasingi dan akhirnya menjerumuskannya kepada hal yang tidak
seharusnya dilakukan oleh remaja sepertinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar