Disusun Oleh :
Nama : Chika Aura
Kelas : XI Akuntansi 2
Identitas Buku
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit :
PT. Bukune Kreatif Cipta
Cetakan dan
tahun : Kedua, April 2017
Kota terbit :
Jakarta
Halaman
buku : VII+248 halaman, 14x20
cm
Genre : Horor
ISBN : 978-602-220-201-1
Risa
Saraswati adalah wanita berkelahiran Bandung. Ia adalah seseorang yang memiliki
kemampuan untuk melihat “hantu”, atau disebut juga indigo. Risa memiliki teman
hantu sejak kecil, yang ia beri nama Peter Cs. Melalui kemampuannya ini, ia
menuliskan kisah lima teman hantunya. Ia
telah banyak menuliskan kisah hidup teman-teman hantunya, dimulai dari kehidupan ketika mereka
hidup, hingga akhirnya kehidupan mereka
setelah mati.
Risa
dedikasikan karya-karyanya untuk lima teman hantunya. Ia harap dengan menulis
cerita Peter Cs, kelima teman hantunya dapat melupakan masa lalu mereka yang
perih, setidaknya mereka dapat mencurahkan semua isi hati mereka, tentang penyesalan
dan kesedihan mereka.
Hendrick Konnings merupakan anak kedua
dari pasangan Nina dan Jeremy Konnings. Sebenarnya Nina dan Jeremy telah
memiliki anak, yaitu Angelina. Namun
Angela telah meninggal dunia saat masih bayi. Hendrick dan kedua orang tuanya
tinggal di Kota Bandung dan menjalani hidup layaknya seorang Belanda lainnya,
dengan banyak pelayan dari kaum pribumi di rumah mereka.
Hendrick anak yang tampan dan ceria, oleh
sebab itu banyak anak perempuan di sekolahnya yang begitu memujinya. Kemudian, Hendrick dipertemukan dengan Hans
yang merupakan tetangga belakang rumahnya. Mereka bersahabat membuat hidup
Hendrick semakin sempurna.
Hidup Hendrick mulai berubah ketika
Helena, gadis cantik yang tak sengaja Hendrick tabrak, datang kekehidupan keluarga
Konnings, sejak saat itu ada jarak
antara ia dan ibunya. Sampai pada akhirnya Hendrick membenci Helena dan
berteriak kepadanya agar jangan kembali lagi dalam keluarga Kombinasi. Akhirnya Helena pergi meninggalkan Hendrick tak tahu kemana .
Kisah kepedihan Hendrick dimulai ketika
mereka berlibur ke perkebunan yang terletak di sebelah barat kota Bandung. Tepatnya pada saat Hendrick meminta tambahan
waktu libur kepada kedua orangtuanya. Awalnya mereka menolak, tetapi karena Hendrick memaksa akhirnya
mereka setuju.
Esok harinya kabar duka datang, awan hitam menyelimuti mereka. Jeremy
meninggal dunia, awalnya istrinya mengira bahwa itu hanya candaan, namun Jeremy benar benar meninggal, ia meninggal karena serangan jantung, ia
kelelahan, dan meninggal dalam keadaan damai.
Nina Konnings, ibu Hendrick kaget
sampai jatuh sakit. Ia menyalahkan
Hendrick atas kematian suaminya. Nina depresi, tidak mengenali anaknya, bahkan
membencinya. Nina sangat kurus dan tidak terurus. Membuat Hendrick terpukul dan
sedih. Hendrick tahu siapa yang dapat
menghibur, ia mencari Helena dibantu Hans,
sahabatnya. Ketika menemukan Helena,
ia meminta maaf dan bercerita
tentang semua kejadian. Helena setuju untuk membantu. Bukannya Nina sadar, ia malah semakin gila. Nina menganggap Helena
adalah anaknya, Angel. Geleng sering
menjelaskan kepada Nina. Namun Nina selalu marah setelah kejadian itu.
Hendrick terus
mengunci dirinya didalam kamar tak mau makan, dan tidak semangat
menjalani hidupnya. Sampai akhirnya ia sakit,
suhu tubuh Hendrick tinggi, keringat membanjiri dirinya, ia menggigil
hebat, wajahnya pucat, dan tubuhnya lemah, kemudian Helena, Hans, dan Oma Rosemary membawa Hendrick ke rumah sakit
militer menggunakan sado. Ketika dokter
memeriksanya, ternyata Hendrick terkena
virus, Hendrick melemah dan selalu
memanggil mamahnya. Helena berkata
kepada Nina, Hendrick membutuhkan dirinya, namun Nina malah marah saat
mendengar itu. Helena marah dan membentak Nina dan berkata bahwa dirinya bukan
Angelina.
Nina menangis disamping makam
Jeremy, sampai akhirnya ia tertidur. Ketemu datang dalam mimpi Nina,
menjelaskan semua kepadanya bahwa ia meninggal bukan salah siapapun, tapi karena
takdir. Itu semua membuat Nina
terbangun dan sadar siapa dirinya dan
siapa Hendrick.
Nina mencari Hendrick, namun tidak ada dirumahnya. Jongosnya mengantarkan
Nina menemui Hendrick, kemudian ia meminta maaf kepada semua. Hendrick terbangun,
lalu Nina mencium anaknya dengan penuh rasa bersalah. Nina memohon kepada
Hendrick agar tidak membenci dirinya.
Hendrick tersenyum bahagia. Tiba
tiba Hendrick merintis, keadaan kacau oleh suara dokter dan perawat yang menanganinya, kemudian suasana itu berhenti. Hendrick telah
pergi dalam damai dan tidak lagi merasakan sakit.
Novel ini menarik untuk dibaca. Meskipun
alurnya terkadang membahas masa lalu
kemudian masa sekarang, tapi tidak membuat pembaca bingung karena alurnya
tertata dengan rapi. Novel ini mengajak
kita untuk membayangkan masa lalu.
Menyajikan juga bagaimana penulis menggambarkan
kejadian demi kejadian, sehingga
seakan akan pembaca merasakan langsung
kejadian tersebut.
Kekurangan dalam novel ini yakni,
banyak kata dalam bahasa Belanda yang tidak diterjemahkan secara langsung,
sehingga pembaca harus memahami arti kata tersebut melalui cerita.
Semoga dengan adanya Resensi Novel
Hendrick karya Risa Saraswati ini, dapat memberi pelajaran dan hikmah kepada setiap
pembaca, bahwa hidup dan kasih sayang adalah sesuatu yang sangat berarti.
Jangan pernah sia-siakan orang yang tulus mencintai dan menyayangi kita. Dan juga
berharap dengan adanya resensi ini dapat menambah daya tarik kepada pembaca
lainnya untuk membaca novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar