Disusun Oleh : Ilham Romadhon
a. Judul
Buku : Daun Yang Tidak
Pernah Membenci Angin
b. Penulis : Tere Liye
c. Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama
d. Tahun
Terbit :
Cetakan kesembilan,Maret 2013
e. Jumlah
Halaman : 264 halaman
f. ISBN : 9786020384160
g. Harga : 50 Ribu
Tema dalam novel
ini adalah "Cinta tak harus memiliki", seperti dalam
kutipan berikut "Cinta tak harus memiliki. Tak ada
yang sempurna dalam kehidupan ini."
Tere liye adalah
seorang penulis yang sudah terkenal dengan karya-karyanya,dan sudah menulis banyak
buku.Karyanya yang sudah di film kan yaitu Hafalan Surat Delisa,Moga Bunda
Disayang Allah.
Ciri khas
penulisan Tere Liye di dalam novel-novelnya yaitu selalu mengisahkan tentang
kesedihan,kehilangan,dan kematian,yang dialami para tokohnya.Tere Liye sering
menggunakan alur maju mundur dalam novelnya.Tere Liye juga lebih sering
menggunakan tokoh wanita dan sudut pandang perasaan dan isi hati seorang wanita
dalam novelnya.
Keunikan dari
buku Tere Liye dia tidak menuliskan identitas dirinya atau biografinya didalam
setiap novel-novelnya.
Meskipun Tere
Liye menggunakan bahasa Indonesia yang baik,tetapi didalam bukunya terdapat
bahasa yang terlalu hiperbola dan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh
pembaca.Cerita di dalam novelnya bisa membawa pembaca terlarut dalam alur
cerita yang disajikan sehingga kita seolah olah ikut hanyut kedalam situasi
yang ada di dalam novel.
Didalam kehidupan
Tania penuh dengan cobaan.Tania telah ditinggal oleh ayahnya sejak umur 8 tahun
dan adiknya Dede yang masih berumur 3 tahun.Tania dan Dede sekarang hanya hidup
dengan Ibunya.Sejak ditinggal oleh ayahnya,krhidupan keluarga Tania semakin
sulit.Mereka tidak sanggup untuk membayar uang kontrakan rumah dan juga biaya
sekolah.Tania dan Dede harus mengamen dari bis satu ke bis yang lain demi
mencari uang untuk makan.
Tania bertemu
dengan seorang malaikat yang akan membantu keluarganya,membantunya
sekolah,mendapatkan tempat tinggal dan janji masa depan yang lebih baik.Seiring
dengan berjalannya waktu,Tania mulai merasakan perasaan yang berbeda saat
rambutnya masih dikepang dua dengan malaikat keluarganya.
Namun Tania sadar
jika ia tidak boleh membiarkan perasaannya semakin bertambah.Karena Tania tahu
jika malaikatnya hanya menganggap Tania sebagai seorang adik tak lebih.Takdir
telah ditentukan oleh Tuhan,manusia hanya bisa menerimanya seperti daun yang
jatuh tak pernah membenci angin.
Novel daun
yang jatuh tak pernah membenci angin memberikan pengetahuan kepada kita
jika semua keinginan kita tidak selamanya bisa dicapai. Tokoh-tokoh
yang berada di dalam novel ini memberikan contoh agar dalam menghadapi
masalah kehidupan ini kita harus menjalani dengan lapang dada serta ikhlas.
Alur
ceritanya mudah dipahami. Sebuah
bacaan yang inspiratif. Kelemahan dari novel tersebut.Tidak
diperuntukkan untuk semua umur dan terkadang ada bahasa istilah yang sulit
dimengerti.
Sasaran
pembaca pada novel ini adalah remaja, karena kisah cinta didalam novel ini
dipandang dari sudut cinta seorang remaja. Novel ini tidak sesuai dengan semua
umur, meskipun diawal cerita Tania masih berumur 11 tahun, tetapi karena
perasaannya dengan Oom Danar membuat itu tidak bagus untuk dicontoh oleh anak
dibawah umur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar