Disusun Oleh Irodatul Muamala
Judul Novel : Kata
Pengarang : Rintik Sedu
Penerbit : Gagas Media
Tahun
terbit : 2018
Tempat
terbit : Jakarta
Tebal
buku : 396 halaman
Harga : Rp 99.000
(Pulau Jawa)
Novel ini bergenre romantis.
Novel ini membawa pembacanya seakan-akan berada di dalam cerita yang ditulis
oleh Rintik Sedu. Di dalam novel ini terdapat beberapa konflik yang membuat
para pembacanya termasuk saya, sangat menguras emosi. Di dalam novel ini
menceritakan tentang seorang perempuan yang bernama Binta yang mencintai
sahabatnya sendiri yang bernama Biru. Hingga pada suatu waktu, Biru harua pergi
meninggalkan Binta yang hanya tinggal bersama ibu dan pembantu rumah tangganya
di Jakarta. Sedangkan Biru pergi meninggalkan binta dengan perasaan binta yang
samgat sedih ketika itu.
Setelah berselang beberapa
tahun Binta hidup tanpa Biru disisinya. Binta menjadi seorang gadis yang
cenderung pendiam. Tak jarang orang-orang disekitar Binta mengatakan bahwa
dirinya Aneh dan tak suka bergaul. Namun, Binta memiliki seorang teman yang
bernama Cahyo.
Cahyo merupakan sahabat
lelaki binta dan mungkin Cahyo merupakan satu-satunya orang yang mau bersahabat
dengan Binta, si wanita aneh. Cahyo cukup banyak mengetahui siapa itu Binta.
Cahyo juga mengetahui bahwa ibunya binta memiliki penyakit Skizofernia yang
susah disembuhkan.
Terkadang Cahyo juga kasihan
melihat Binta yang selalu sendirian, padahal menurut Cahyo, Binta merupakan
wanita yang cantik. Hingga pada suatu hari Cahyo memgenalkan Binta dengan
sahabatnya yang Bernama Nugraha.
Nugraha yang merupakan mist
wanted di kampusnya sangat disayangkan kalau harus meyukai Binta si wanita aneh
dan tidak mau bergaul. Namun, itulah sebabnya Nugraha menyukain Binta, karena
Binta berbeda dari kebanyakan wanita lainnya. Nugraha selalu saja mengganggu
Binta karena Nugraha ingin memdekati Binta dan membuat Binta juga menyukainya.
Hingga pada suatu hari
Nugraha mengajak Binta pergi menuju suatu tempat. Awalnya Binta menolak ajakan
Nugraha namun, karena Nugraha merupakan tipikal orang yang memaksa ketika
bersama Binta, mau tidak mau Binta harus mengiyakan ajakn Nugraha meskipun
dengan keadaan wajah yang ditekuk sepanjang perjalanan.
Sesampainya di tempat tujuan
Nugraha, ternyata Binta senang karena banyak anak krcil di sana. Binta
tersenyum dan tertawa lepas saat memdegarkan lelucon yang dikeluarkan oleh
Nugraha kepada anak kecil yang ada di sana.
Seiring berjalannya waktu,
Binta dan Nugraha semakin dekat. Binta pun sudah tidak irit dalam berbicara
degan Nugraha. Binta juga tidak sungkan saat Nugraha berkunjung kerumahnya
hanya sekadar membawa tukang beraih-beraih kolam untuk membersihkan kolam ikan
di rumah Binta. Bahkan ibu Binta pun sudah ada kemajuan, sekarang sudah bisa
tersenyum dan sedikit menggerakkan anggota tubuhnya.
Namun, saat Binta dan
Nugraha mulai dekat sosok Biru mumcul di tengahnya. Biru si cinta pertama
Binta, Biru yang mengajarkan apa itu Cinta dan Biru juga yang mengajarkan
sakitnya ditinggalkan oleh oranf yang dicintai.
Saat Biru hadir di
tengah-tengah kisah Binta dan Nugraha, Binta pun bimbang antara ingin kembali
bersama biru atau melanjutkan kisahnya dengan Nugraha. Sedangkan Nugraha
menyadari bahwa tugasnya sebagai pemeran pemgganti telah usai karena pemeran
utama sudah kembali.
Nugraha tidak memaksa Binta
untuk memilihnya, tidak sama sekali. Nugara sadar bahwa ia selama ini mencintai
seseorag yang tidak mencintainya. Nugara juga sadar bahwa Binta tidak
mencintainya dan tidak akan pernah memcintai Nugraha.
Namun Nugraha tidak berputus
asa, ia tetap berjuang untuk Binta meskipun tidak secara terang-terangan
seperti sebelum Biru hadir kembali di kehidupan Binta. Sikap Binta terhadap
Nugraha pun perlahan-lahan berubah, Binta kembali cuek dan irit saat bersama
Nugraha. Tidak seperti sebelum Biru datang kembali ke kehidupan Binta.
Hingga pada suatu hari Nugraha mendengar
berita dari Cahyo bahwa Binta diajak Biru untuk pergi bersama Biru dan
meninggalkan kota Jakarta yang menjadi awal kisah antara Binta dan Nugraha.
Nugraha yang mendegar berita
itu segera menuju Bandara untuk memyusul dan membawa binta agar tidak ikut
bersama Biru. Namun sesampainya di sana, Binta tetap tidak ingin ikut bersama
Nugraha ia tetap memilih pergi Bersama Biru, meskipun Nugraha sudah berusaha
sekuat tenanga untuk mengajak Binta, namun tetap saja Binta tidak mau pergi
bersama Nugraha.
Hingga tiba saat kepergian
itu tiba, namun Binta dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan Biru. Biru
hanya membeli satu buah tiket, dan itu hanya untuk dirinya. Karena Biru tahu
bahwa Binga sudah tidak memcintainya lagi, Binta sudah menjadi milik Nugraha,
Jakarta mampu merubah perasaan Binta. Dengan berbagai penolakan yang Binta
lakukan, akhirnya Binta menyadari bahwa dirinya telah jatuh hati kepada
Nugraha.
Binta langsung pergi mencari
Nugraha, yang ternyata Nugraha telah pergi untuk melanjutkan kuliahnya di luar
negeri selama beberapa tahun. Setelah Nugraha kembali, mereka kembali bertemu
dan memulai lembaran baru untuk cinta mereka yang semoat tertunda.
Novel ini telah dicetak
sebanyak sembilan kali, dan kalimat yang dipakai di dalam novel ini mudah
dipahami oleh pembaca. Pemilihan kertas dalam novel ini juga sangat baik, tidak
terlalu tebal dan ukuran font pada novel ini juga pas tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil. Namun terdapat beberapa kalimat yang tidak sesuai
penempatannya dan novel ini tidak dilengkapi halaman daftar isi, sehingga
terkadang pembaca sulit menemukan bagian yang ingin dibaca ulang.
Terlepas dari kekurangan-kekurangannya,
novel ini sangat bermanfaat untuk menghilangkan stres karena banyak kalimat
yang membuat pembacanya menjadi senang seperti kalimat-kalimat manis yang
dikeluarkan oleh Nugraha dan puisi-puisi yang dibuat oleh Biru. Novel ini
sebaiknya dibaca oleh kalangan remaja, tidak dianjurkan untuk dibaca oleh anak
kecil, sebaiknya apabila dibaca oleh anak kecil, harus dibawah pengawasan orang
tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar