Disusun oleh : Titania Novia Puti
Judul resensi "Sebuah Panduan Hidup Melalui Cinta"
IDENTITAS BUKU
Judul
Resensi : Sebuah Panduan Hidup
Melalui Cinta
Judul
Buku : Rules Of Love
Penulis : Esty Dyah Imaniar
Penerbit : Metagraf
Tahun
Terbit : 2018
Jumlah
Halaman : 174 halaman
ISBN : 978-602-6328-66-3
Harga : Rp 40.000,-
Buku ini menceritakan tentang cinta bukanlah
sekedar kata-kata manis seperti film romantis. Cinta itu tindakan. Sebuah
ungkapan tulus dari hati dan jiwa. Cinta bukan hanya keinginan untuk
terus-menerus meminta. Cinta adalah kesediaan. Kerelaan untuk memberikan yang
terbaik bagi diri sendiri, orang lain, alam semesta, dan Sang Pencipta.
Ada
satu penelitian yang dinyatakan di dalam buku ini. Yaitu, penelitian neurologi
yang dilakukan oleh Profesor Semir Zeki dari University College London tentang
rasa benci dan cinta yang batasnya sangat tipis. Ketika seseorang jatuh cinta,
bagian subkorteks otak yang aktif adalah bagian yang sama ketika seseorang
jatuh benci, yakni putamen dan insula. Dua bagian ini tugasnya memengaruhi
persepsi kita terhadap sesuatu dan bagaimana kita bereaksi atasnya. Oleh karena
itu, menurut Profesor Semir Zaki, benci dan cinta sama-sama memliki energi
besar yang pada titik ekstrem bisa membuat seseorang jadi iblis atau malaikat.
Ketika
ditelaah lagi, beberapa orang ternyata bukannya takut jatuh cinta terlalu dalam
atau takut memulai hubungan yang serius. Banyak sekali orang yang ingin
merasakan cinta namun tidak tahu pada siapa. Mereka hanya tidak tahu apa yang
hati mereka inginkan.
Salah
satu hadiah yang bisa diberikan kepada diri sendiri adalah menantangnya keluar
dari zona nyaman untuk berani memulai sesuatu. Seringkali manusia suka menunggu
momen untuk melakukan kebaikan. Menunggu tawaran dan menunggu ajakan atau
bahkan menunggu teman untuk melakukannya bersamaan. Padahal sebenarnya tidak
perlu menunggu untuk melakukan sesuatu apalagi itu adalah kebaikan. Lakukanlah
kebaikan dengan dasar hati yang mencintai. Siapa yang melarangmu melakukan
kebaikan? Apakah gengsi? Manusia yang rindu akan perubahan tidak akan lama
menunggu.
Mengenai
patah hati, ketika sudah beres dengan kilasan masa lalu yang menyedihkan,
sekarang waktunya fokus pada diri sendiri. Untuk mengubah sampah menjadi emas.
Tentu saja kalimat tersebut mengandung makna konotatif alias makna kias.
Bagaimana mungkin mengubah kehilangan menjadi kekuatan?
Seseorang
yang patah hati sebenarnya luar biasa kuat. Kuat menangis terus menerus tanpa
pusing. Kuat mengurung di kamar tanpa bosan. Kuat membaca ulang ribuan
pesan-pesan elektronik tanpa merasa sakit mata. Kuat mneahan makan minum tanpa
lemas. Beberapa bahkan menggunakan kekuatannya untuk menghabisi hidup sendiri.
Tapi tentu saja orang patah hati yang paling kuat adalah menggunakan
kekuatannya untuk bertahan hidup. Sebab semua orang pasti mati, tapi tidak
seharusnya bisa tetap hidup setelah kematian hati.
Kekurangan
dari buku ini adalah terlalu banyak kata kiasan yang mungkin sebagian orang
tidak bisa mengerti. Banyak juga bagian-bagian yang kurang jelas dan tidak bisa
dimengerti maksud dari bagian tersebut. Inti kekurangan dari buku ini adalah
terletak di bahasanya yang terlalu rumit.
Kelebihan
dari buku ini adalah banyak sekali kata-kata yang dapat memotivasi para
pembaca. Banyak hal dan informasi mengenai kehidupan sesungguhnya. Seperti kita
diajarkan bahwa cinta bukanlah hanya tentang pasangan. Tapi cinta adalah
tentang bagaimana kita menghargai diri sendiri dan hidup kita.
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah cinta bukan hanya tentang sepasang kekasih saja.
Cinta itu luas. Cinta itu bukan hanya sekedar perasaan palsu, tetapi bisa
dibuktikan dengan penelitian logika. Cinta adalah hal yang harus dimiliki
manusia sejak mereka lahir. Menghargai diri sendiri, kehidupan yang dijalani
dan memberikan yang terbaik bagi semua orang adalah cinta yang sebenarnya.
Buku
ini disarankan untuk para remaja atau bahkan mungkin seluruh usia. Karena buku
ini mengajarkan bagaimana cara menghargai kehidupan dan banyak sekali motivasi
yang dapat diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar