Disusun Oleh : Nita Indriyatna
Kelas : XI Akuntansi 2
Identitas
Buku
:
Judul Buku :
Novel Turki “ AYSEL ”
Penulis : Emre Mehmet
Penerbit :
Euthenia
Tahun :
2016
Jumlah Halaman : 152 Halaman
Harga :
Rp. 36.000,-
Novel
ini menceritakan bagaimana menjaga cinta, hati ini dan tetap mencintai
seseorang yang telah hadir dalam hidup kita ? Kehadiran gadis kecil berusia 6
tahun tersebut menjadi sebuah teka- teki bagi Iskander, seorang lelaki yang
begitu setia dengan cintanya. Ziyadh dan Beelah mengadopsi dan menitipkan Aysel
selama mereka pergi ke Paris untuk beberapa hari. Hingga teka –teki itu
terpecahkan, masa lalunya adalah jawaban.
Ziyadh
dan Beelah menitipkan Aysel kepada Iskander, karena mereka akan pergi ke Paris
untuk beberapa hari. Mereka menitipkan Aysel padanya karena mereka yakin ,
bahwa Iskander bisa menjaga Aysel. Iskander adalah seorang pengusaha yang berusia
35 tahun dan calon pewaris sebuah hotel dengan pemandangan Yesilirmark
River dan belum menikah.
Hari
pertama dengan Aysel, Iskander bingung harus melakukan apa dan bagaimana bisa
membuat nyaman Aysel serta bicara
padanya. Iskander berusaha menyapa dan memberi senyuman yang indah, namun Aysel
terlihat biasa saja. Iskander mengajak Aysel bermain Satranc ( Catur ), dan
membuat Aysel terhibur dan mengikuti apa yang dilakukannya. Setiap tidur Aysel
harus diceritakan dongeng dan meminta Iskander untuk membacakan dongeng
untuknya tetapi tidak dilakukan. Karena seumur hidupnya saja Iskander tidak
pernah diceritakan dongeng oleh orang tuanya, bagaimana bisa Iskander harus
menceritakan dongeng.
Hari
kedua, Pazartesi ( senin ) di Amasya. Amasya terletak di Sungai Yesil di
Wilayah Laut Hitam di sebelah utara negara itu, dan pusat dari daerah dataran
subur dilintasi Yesilirmark, Cekerek, dan Tersakan rivers. Dikenal sebagai
pertanian apel terbaik di negeri ini, juga memproduksi tembakau, buah persik,
ceri, dan okra. Aysel tampak cantik dengan penampilan fur coat krem, jeans
biru, sepatu bot, dan bandanna kiraz ( ceri ) yang terpasang di kepalanya,
serta syal yang dikenakan di lehernya. Sementara Iskander, seorang lelaki yang
bertubuh tinggi, berbadan proporsional, berambut hitam tebal sedikit ikal,
memakai hoodie. Iskander menyiapkan bekal , membawa Asure ( sup manis yang
mengandung kacang rebus, gandum dan buah – buahan kering ) dann kue Pudding
Nuh, yang merupakan makanan pencuci mulut orang Turki yang berasal dai keluarga
Nabi Nuh dan dua kaleng Efes atau bir Turki yang dimasukkannya kedalam kantong
plastik.
Di
hari kedua ini, Iskander mengajak Aysel ke hotel tempatnya bekerja. Mereka
pergi meniggalkan Castle. Jarak dari tempat tinggal ke Hotel tidaklah jauh.
Aysel menuggu Amca Iskander untuk menuntunnya. Diperjalanan Iskander berpikir ,
makanan dan minuman apa yang disukai Aysel, Iskander menanyakan makanan
Mousukka dan Aysel tidak mau , dia ingin makan Iskander Doner. Iskander Doner
adalah makanan yang sudah terkenal di dunia
yang berasal dari Bursa, Kebab. Kebab yang disajikan dengan youghurt,
saus tomat dan mentega. Kebab Iskander diberi nama sesuai nama penemuannya Iskander
Efendi pada tahun 1867. Dia terinsiprasi
dari CAG kebab dan mengubahnya dari horisontal ke vertikal. Iskander mencubit
kedua pipi Aysel dengan gemas, dan mengacak –acak rambutnya dan menggandeng
tangan Aysel. Setengah jam mereka berjalan mereka tiba di Hotel yang bergaya
Eurasian ( Eropa Asia ). Seluruh staf dan karyawan menyapa dan memandang ramah
kepada Aysel. Iskander memberi tahu Aysel jika ingin sesuatu, untuk menekan
tombol ini pada telepon. Berjam – jam Iskander meninggalkan Aysel, dan mencoba
menekan yang tadi Iskander tunjuk karena ia haus. Sambungan telepon itu
ternyata kepada resepsionis. Resepsionis itu terkejut, bagaimana bisa dia
menelpon, dan berpikir siapa gadis kecil yang dibawa Iskander. Setelah berjam
–jam meninggalkan Aysel, Iskander masuk ke ruangannya. Dia syok melihat Aysel
yang tertidur di sofa , dengan beberapa cangkir teh dan Asure yang sudah habis
tergeletak di lantai. Dia merasa kasihan, dan meminta maaf.
Disebuah
cafe yang berjarak sekitar 0,1 km dari Uner Hotel. Iskander dan Aysel Oglen
yemegi bersama. Layaknya sepasang kekasih yang sedang berkencan. Namun kali
ini, Iskander Berk bukan dengan Sevgi Yagmur.
Saat 7 ( yedi ) aksam,
jam tujuh malam...
Seseorang
mengetuk pintu dan memanggil nama Amca Iskander. Aysel segera bangun untuk
membukanya. Laki – laki berkepala botak itu kebingungan dengan pintu yang
terbuka tanpa ada orang di baliknya, Aysel menyapanya. Dan ternyata gadis kecil
ini. Tiba – tiba Iskander memanggilnya setelah keluar dari toilet. Dia tahu
kalau yang datang adalah temannya dari Cappadocia tersebut. Mereke sudah
membuat janji sebelumnya. Lalu Iskander mengajak Adem berbincang di sofa.
Sementara Aysel bermain dengan laptop. Ziyadh dan Beelah benar – benar
merawatnya. Tidak tampak dari wajahnya kalau dia adalah gadis kecil yang telah
kehilangan ebeveyn ( orang tua ). Ada seseuatu yang Adem rasakan tentang Aysel
dan Iskander. Namun dia tidak tahu itu apa. Dia hanya melihat dari sorot mata
temannya. Kesendirian, kesepian, yang
selama ini menyelimuti hati Iskander
kini seperti lenyap secara perlahan. Mungkin kehadiran Aysel adalah alasan.
Adem menginap di rumah Iskander. Tengah malam Adem terbangun ingin ke toilet.
Dia menyalakan lampu. Iskander ternyata belum tidur. Laki – laki yang masih
menyimpan indah masa lalunya itu sedang menatap Aysel sambil mengusap – usap
punggunya. Adem bertanya tentang Aysel. Adem tahy betul bagaimana Iskander.
Mereka sudah berteman sejak Iskander pertama datang ke Amasya 10 tahun lalu.
Laki – laki itu sangat dingin, pekerja keras dan santai menikmati hidup yang
jelas masa depannya sudah diatur oleh orang tuanya. Sebuah hotel di Amasya,
castle di Selcuk. Namun temannya tersebut belum juga menikah. Sevgi memang
perempuan yang dikenal cukup baik. Iskander menerima cintanya karena berpikir
bahwa dia tidak mungkin menyakiti hati seorang perempuan sebaik Sevgi. Terlebih
Sevgi merupakan anak yatim piatu. Dia perlu untuk berada di sisinya. Adem benar
tentang tanggapannya kalau Iskander tidak sungguh – sungguh menyayangi Sevgi.
Mart ( Bulan Maret 2015
).Mevsim Ilkabar ( Musim Semi ).
Iskander
mengajak Aysel untuk berkunjung ke rumah Adem di Cappadocia, Aysel tidak sabar
untuk jalan –jalan di waktu musim semi. Dia berharap ada banyak hal yang akan
Amaca lakukan untuknya.
Tiba
– tiba ponsel Iskander bergetar., Sevgi meneleponnya dan mengajak jalan
bersama. Saat bertelepon, Aysel memanggil Amca Iskander untuk segera berangkat.
Sevgi terkejut ada seorang perempuan selain Iskander di hidupnya. Iskander dan
Aysel mengendarai kendaraan pribadi, mobil bergensi kesayangannya. Sesa.
Sesampainya disana, mereka makan di sebuah cafe yang indah. Cafe yang terlihat
dari luar itu tampak kecil, sempit dan tradisional. Ternyata di dalam cukup
besar, luas, dan modern. Setelah makan, mereka naik balon udara raksasa. Wajah
Aysel seketika berubah menjadi murung, sangat rindu pada orang tuanya. Dari
lahir dia sudah tidak mendapat sentuhan dari Anne –nya. Dan pada usia 5 tahun
dia kehilangan Baba – Nya juga. Adem menundukkan kepala. Dia tahu bagaimana
sedinya sekarang Aysel. Sementara Iskander membuang pandangannya ke langit.
Kedua matanya mendung.
Tak
berapa lama, mereka tiba di kota bawah tanah Derinkuyu. Sebuah kota bawah tanah
kuno yang bertingkat – tingkat dan memliki kedalaman hingga 177 kaki.
Pengunjung harus melewati lorong – lorong sempit dengan banyak anak tangga.
Terdiri dari lima lantai. Lantai pertama dan kedua dari permukaan tanah adalah
tempat tinggal sekolah keagamaan dengan meja – meja batu, tempat pembaptisan,
dapur, gudang anggur dan kandang. Lantai ketiga dan keempat adalah terowongan,
tempat untuk menyembunyikan senjata. Sedangkan lantai terakhir adalah sumur,
jalan rahasia, gereja, kuburan, dan tempat pengakuan.
Iskander
tidak melepas tangan Aysel sedetik kali ini. Dia melindungi gadis kecil itu.
Adem melihat mereka seperti Baba dan Kiz ( anak perempuan ). Setiap orang memiliki caranya masing – masing
dalam menikmati hidupnya. Terkadang pilihannya itu terpaksa, dipengaruhi oleh
metode orang lain, atau memang begitulah seseorang pada aslinya. Namun, ada
yang sangat penting yang sebernarnya juga dapat menentukan hal tersebut, yaitu
kenangan. Kenangan adalah ingatan seseorang tentang sesuatu yang sangat
berkesan. Itulah yang sedang menggangu pikiran Iskander. Dia terus terbayang
saat ketika Aysel menerima aprikot kering darinya. Ekspresi anak itu, bagaimana
dia senang mendapatkannya buah yang sebenarnya tidak dias sukai tersebut dengan
lembut. Seperti seseoarang yang Iskander kenal. Seperti seseorang dalam
hidupnya juga pernah melakukan hal yang sama. Tersenyum dengan sepenuh hati.
Lalu pandangan Aysel berpaling ke arah Iskander. Laki – laki itu masih melamun
dengan sekian pikirannya tentang ingatan akan sebuah kenangan. Sekeras apapun
dia berpikir, dia tetap tidak menemukannya. Kenangan itu mungkin pernah ada,
atau dia hanya sedang mencoba membangun kenangannya sendiri. Entahlah.
Pertanyaan Aysel dijawab dengan singkat, tidak menjelaskan apapun. Aysel
memandang ke langit. Dia ingat, temannya di Konya pernah bilang kalau Baba dan
Anne –nya ada di atas sana. Memperhatikannya, melihatnya. Aysel seperti ingin
memperkenalkan Amca Adem dan Amca Iskander pada mereka.
Cumartesi ( Sabtu )...
Aysel
sedang menggambar di buku gambar baru hadiah dari Adem. Alat – alat
tulisnya juga pemberian dari Amca itu.
Sementara Iskander asyik menonton serial drama di televisi. Tiba – tiba
seseorang mengetuk pintu. Membuat Iskander harus bangkit dai posisi nyamannya.
Sevgi langsung meraih tubuh laki – laki itu ketika dia melihatnya hingga
Iskander sulit bernapas. Iskander memasang tampang datarnya seperti biasa.
Aysel mengamati mereka. Iskander membawa Sevgi duduk tenang di Sofa. Dengan
Aysel di hadapan mereka. Suasana menjadi tidak damai. Percakapan yang panas pun
berlangsung. Aysel memeluk buku gambarnya. Wajahnya muruh, kedua matanya
berkaca – kaca. Dia jadi tidak enak hati pada perempuan yang dipanggil Sevgi
itu. Tetapi dia juga tidak suka dengan sikap Sevgi yang menentang kehadirannya.
Ternyata Amca sangat menjaganya.
Pertikaian pun sudah reda. Terharu , yang digambar Aysel itu adalah
Baba, Anne, dan Amca Iskander. Iskander merasa tersanjung. Baru seminggu dia
dan Aysel bersama, namun gadis kecil itu sudah menjadikannya salah satu sosok
yang digambarnya setelah orang tuanya. Bukan Ziyadh, atau Adem yang jelas –
jelas mereka adalah Amca terbaik yang pernah ada bagi Aysel. Malam itu,
Iskander langsung menelepon Sevgi dan mengajak jalan besok bertiga.
Pazar ( Minggu ), 08.00
pagi
Iskander
mengetuk pintu rumah Sevgi. Sebuah rumah di permukiman yang di sekelilingi oleh
pusat pertokoan. Sevgi menyapa dengan ceria ketika dia membuka pintunya.
Pandangan Sevgi lalu beralih ke Aysel, gadi kecil itu tersenyum simpul dan
memanggilnya Teyze. Teyze adalah panggilan tante.
Dia
sudah cukup senang melihat Sevgi dan Aysel saling menyapa untuk pertama
kalinya. Sevgi duduk di depan,di sampign Iskander, Aysel dudk di dibelakang.
Satu setengah jam kemudian, mereka tiaba
di sebuah perkebunan elma ( apel ). Amasya ini memang terkenal dengan provinsi
pertumbuhan elam terbaik di Turki. Mereka disambut oleh sambut bapak tua yang
berambut ikal, panjang, dan keputihan. Dia adalah pengurus perkebunan ini.
Bapak tua itu mngajak Iskander, Sevgi, dan Aysel untuk mengikutinya menuju
perkebunan. Mereka akan melakukan banyak hal yang menghibur sekaligus memberi
tambahan pengetahuan bagi mereka tentang elma. Iskander dan Sevgi membahas
Aysel, Sevgi meminta penjelasan dari Iskander. Sementara Aysel sibik dengan
elma – elma di sekelilingnya. Air mata Sevgi mulai menetes, Iskander tidak
mampu melihatnya. Sevgi mengatakan kita selesai dan pergi, membuat Iskander
membatu, membuat Iskander berjalan lemas ke dalam mobl. Daru belakang gadis
kecil itu mengulurkan tangan kanannya ke bahu Iskander. Seperti memeluk,
menenangkannya. Saril bana ( peluk aku ), Aysel.
Aysel
bangun lebih awal dari Iskander. Dai melihat Amca masih tertidur nyenyak.
Seperti sangat lelah di hari kemarin, atau sedang memimpikna seseorang. Aysel
tidak tega untuk merepotkannya. Dia membiarkan seluruh bagian selimut menutupi
tubuh Iskander. Kemudian dia bangkit dari tempat tidur. Ke kamar mandi,
membersihkan badannya, dan menggosok gigi dan memakai pakaian. Setelah rapi,
dia lekas mengambil kursi untuk dapat menaikinya dan memeriksa apa yang diatas
meja, dan dua membuat sarapan sendiri untuknya dan Iskander.
Tak
berapa lama, Iskander membuka matanya. Dia terkejut ketika menyadari Aysel
tidak ada disampingnya. Dia bangkit kebingungan, dan terdiam saat mendapati
Aysel tentah sarapan sambil menonton televisi dengan volume kecil. Iskander
mencoba roti berselai yang penampilannya sedikit berantakkan itu. Aysel
bertanya kepada Iskander, kemana kita hari ini. Hotel , jawab Iskander. Aysel
meminta kepada Iskander dia ingin bekerja juga. Sesampainya disana, Iskander
menitipkan kepada 2 orang resepsionis untuk menjaga Aysel dan ajari dia
bekerja.
Iskander
dan Aysel tengah asyik menonton opera sabun di televisi. Mendengar pintu
terketuk Aysel lekas berlarian kecil ke arah pusat suara. Dia membuka pintu dan
seseorang terjatuh begitu saja di depannya. Sevgi mabuk, pingsan, tak sadarkan
diri. Iskander langsung menggendong mantan kekasihnya itu ke sofa. Melihat
Iskander begitu sibuk kesana ke mari dengan ekspresi wajah pani, Aysel hanya
menatapnya kosong, datar, namun penuh selidik. Aysel membawa gelas yang terisi
setengah itu untuk diberikan pada Iskander. Iskander menanyakan pada Sevgi. Iskander membisu. Sevgi tahu kalau Iskander
bukan tipe – tipe yang mudah diluluhkan. Dia adalah orang yang sangat displin.
Perkataan Sevgi membuat Aysel menitikkan air mata. Dia lantas lari ke kamar,
dan menagis di pojokkan. Iskander menghembuskan napas berat. Dia ingin mengejar
Aysel, namun menegur Sevgi terlebih dahulu.
Iskander menemui Aysel dan meminta maaf atas perkataan Teyze Sevgi. Aysel memaafkannya dan meminta Amca Iskander untuk
menuruti 3 pemohonan.
Permohonan
pertama. Iskander dan Aysel berad disebuah toko yang menjual macam makanan khas
Ramzan Bayrami atau lebaran seperti permen, cokelat, dan lain- lain. Aysel
memilih permen dan memakannya dengan jumlah tidak sedikit.
Permohonan
kedua. Iskander dan Aysel di stuio foto. Aysel meminta Iskander untuk
mengenakan hoodie di kepalanya, dan mereka memakai gloves. Permintaan ketiga,
Aysel meminta Iskander untuk meningglkan pekerjaannya. Karena hari ini adalah
hari anak. Iskander megiyakan dan mengajak Aysel. Tiba – tiba Iskander turun
dari mobil dan membeli bunga tulip berwarna ungu untuk Aysel.
Seketika
tubuh Aysel panas, dan langsung dibawa ke dokter oleh Iskander. Ternyata Aysel
sakit dmaam, batuk, dan flu secara bersamaan.
Sevgi datang ke Uner layaknya calon istri dari pewaris tunggal hotel
tersebut. Iskander tidak ada di Uner Hotel. Sevgi langsung menelepon Adem. Sevgi
mengajak Adem untuk menemuinya di Cafe balkon hotel. Mereka bertemu dan membahas Aysel. Mendengar
pernyataan dan penjelasan dari Adem, Sevgi merasa bersalah dan salah paham.
Dia
membuka pintu dan terkejut melihat Ziyadh dan Beelah di hadapannya. Beelah langsung mendekati Aysel. Memperhatikan
anak itu tertidur. Iskander menyuguhkan dua teh manis hangat untuk mereka. Tak
berapa lama, Aysel terbangun, dan tak lama Aysel dibawa Ziyadh dan Beelah
kembali kerumahnya.
Seorang
perempuan cantik, tinggi, berhijab, matanya indah, senyumannya indah. Terlihat
dari jauh, dia mendekat, semakin dekat, lebih dekat, sangat dekat sampai
Iskander mendengar suara embusan napasnya yang ternang. Lalu dia menghilang.
Semuanya menjadi hitam. Iskander terbangun dari tidur sianganya. Dia
berkeringat dingin. Seperti kepanasan, namun udara cukup sejuk. Kemudian dia
bangkit, kakinya melangkah begitu saja menuju bingkai gotao di meja. Mangambil
itu dan duduk di sofa. Sehari tanpa
Iskander, Aysel merindukannya. Ia mengundang Iskander untuk datang ke ulang tahunya
besok.
Perempuan
itu datang lagi kedalam mimpinya. Iskander terbangun, dan melihat Adem, dokter,
dan suster sudah ada di sampingnya. Adem
berkata dalam hati, kenangan yang hilang itu, satu per satu akan kamu temukan.
Iskander
mengingat kenagan 10 tahun silam. Dimana dulu ia pernah punya hubungan dengan
Ameerah, kekasihya. Sejujurnya, Baba Ameerah ingin sekali Ameerah segera
menikah dan menikah dengan Iskander. Hubungan mereka tidak direstui oleh orang
tua Ameerah. Karena saat itu Ayahnya Iskander seorang pengusaha diduga terlibat
dalam kasus suap. Suatu hari, Ameerah tidak masuk kuliah. Iskander menemui
Ameerah. Iskander menanyakan kabar Ameerah, Ameerah bicara dia akan segera
menikah. Awalnya Iskander tak percaya. Kenyataan itu terjadi. Amerrah menikah
dengan pilihan kedua orang tuanya. Namanya Ferhat,dan minggu depan akan segera
menikah.
Saat
hari pernikahan Ameerah, Iskander sebenarnya tidak ingin hadir,dan teman –
temannya memberi dukungan kepada Iskander agar datang ke pernikahan Ameerah.
Akhirnya Iskander berangkat. Sesampainya di sana , teman – teman Iskander
mengajak bicara Ferhat, dan membiarkan Ameerah bicara dengan Iskander. Iskander
menerima surat yang diselipkan ke tangan Iskander. Iskander membacanya di perjalanan pulang.
Sebulan setelah pernikahan, Ameerah dan Ferhat kecelakaan.
Seketika
memori itu sudah teringat, Iskander bangun untuk menemui Ameerah. Seketika
Sevgi datang ke rumah sakit dan bertanya padanya. Sevgi berkata bahwa dia sudah
ada di surga. Iskander terpukul, mengapa ia baru ingat sejak 10 tahun lamanya
tidak ingat.
Esok
adalah ulang tahun Aysel. Adem memberi semangat dan dukungan untuk hadir di
ulang tahun Aysel. Sesampainya di rumah Ziyadh dan Beelah saat itu Aysel sedang
mengucapkan permohonannya sebelum meniup lilin. Saat membuka matanyua, Aysel
melihat Amca Iskander dan Teyze Sevgi hadir dalam ulang tahunnya. Mereka
berpelukan.
Sebelum
hari pernikahannya, Iskander bersama Sevgi,
Ziyadh, Beelah, dan Aysel mengunjungi tempat peristirahatan Ferhat dan
Ameerah. Mereka semua berdoa dengan doa
terbaik. Sevgi maju beberapa langkah,
menjongkok agar dia bsia lebih dekat dengan nsian Ferhat dan Ameerah, dia ingin
meminta izin diperbolehkan menjadi bagian hidup Aysel. Aku ingin menjaganya.
Aysel melepaskan genggaman tangannya dan langsung memeluk Teyze Sevgi. Iskander
merindukannya, dan meminta maaf selama 10 tahun silam.
Setelah
berziarah, Ziyadh memberikan koper
berwarna pink berisi barang – barang
Aysel kepada Iskander.
Mevsimlar Kis ( musim
dingin ). Aralik ( Desember ) 2015.
Aysel
tampak anggun dengan gaun merah muda panjang, sepatu flat putih mengkilap, dan
berhjiab. Dai benar – benar membuktikan bahwa keinginannya untuk seperti Anne
sangat besar. Hari ini hari spesial bagi
dirinya dan keluarag. Evet. Keluarga barunya. Dia berdiri di depan pintu istana
kecil yang dibangun Iskander untuk Sevgi.
Mobil
bergengsi kesayangan Iskander itu pun menampakkan kegagahannya dalam membawa
sang ratu dan ratu satu hari. Berhenti
tepat di depan Aysel. Iskander dan Sevgi keluar dari mobil. Mereka seperti
pasangan sejati di dongeng – dongeng
yang pernah Aysel dengar. Iskander
sangat tampan dengan wajah sumringhnya. Dan Sevgi terlihat bersinar sekali
dengan gaun layaknya Cinderella yang dia kenakan. Kedatangan mereka disambut sorakan gemuruh dari
para tamu yang sudah hadir. Adem jatuh cinta kepada Aysel. Adem mendapatkan
seikat bunga yang dilemparkan sang pengantin dan memberikannya kepada Aysel.
Gadis kecil itu geli mendengarnya dan menepuk jidat.
Adem,
Aysel, Ziyadh ,dan Beelah menghampiri sang pengantin. Sementara para undangan
menikmati hidangan dan hiburan yang telah disediakan. Masa – masa sulit bagi mereka telah berlalu.
Kerja sama, kerja keras, kesabaran, dan ketulusan sudah terbayar. Iskander
hidup normal sebagaimana manusia biasnya. Taiak adal lahi seseorang yang dia
lupakan. Adem, Aysel, Ziyadh, dan Beelah
membantunya mengumpulkan kenangan – kenangannya yan terpencar menjadi yapboz
yang sempurna.
Kelebihan :
1.
Alur cerita maju, dan mengesankan
2.
Kisah yang menyenangkan
3.
Pembawaan penulis mengajak pembaca yang
sangat dalam sehingga pembaca merasakan kejadian tiap kejadian di novel
tersebut.
4.
Banyak penggunaan kata – kata Bahasa
Turki yang memberi pengetahuan.
5.
Cover buku yang sangat bagus
Kekurangan
:
1.
Kurang keterangan pada cerita
2.
Terkadang Pembaca harus mengulangi
bacaannya
Kesimpulan
:
Buku ini bagus untuk
dibaca karena menambah wawasan dan pengetahuan serta nilai – nilai kehidupan.
Sehingga baik untuk dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari – hari. Buku ini
harganya murah tetapi tidak semurah isi ceritanya. Jika kalian membacanya
kalian akan mengerti, memahami, dan menjaga apa itu cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar